09

1.2K 65 2
                                    

rayyen tak bergeming, menatap biasa saja ke dalam manik merah tua milik andre.

andre menatap mesum pada rayyen sembari menaik turunkan kedua alisnya.

"eugh, kau terlihat seperti pedofil." sarkas alvin diiringi anggukan dari rayyen.

andre hanya memutar bola matanya malas, menatap nyalang pada alvin yang menyeringai.

rayyen tak memperdulikan keduanya, sibuk menghabiskan semangkuk kuah bakso nya yg tinggal setengah.

"huft.." selesai makan, rayyen mengajak alvin untuk ke kelas.

alvin hanya mengangguk, andre pun ikut menyusul tak peduli jika dirinya tidak di ajak.

namun belum sampai pada tujuan, ada saja gangguan yang harus rayyen lalui terlebih dahulu.

"Brengsek!!"

PLAAAKK

perih dapat rayyen rasakan pada pipi dan pinggir bibirnya.
maniknya berubah datar, tanganya mengepal, merasa marah.

"hei!!" alvin bergerak, menengok kebawah untuk melihat kondisi wajah rayyen.

"giselle, apa-apaan kau?" tanya andre

"kau yang apa apaan?! kenapa kau menolak ajakan ku untuk makan malam kemarin?" teriak giselle. membuat sejumlah siswa-siswi yang berada di kantin terdiam, beberapa dari mereka juga ada yang merekam, ada yang membicarakan sembari berbisik, dan ada juga yang pergi dari kantin karna muak.

tentu, sedikit informasi, giselle aknatia merina, berada dari keluarga merina yang terpandang, ayahnya yang termasuk donatur sekolah membuat giselle dihormati hampir seluruh oknum sekolah. ayahnya juga pemilik perusahaan cukup terkenal, dirinya juga anak tunggal, membuat kehidupan nya bak putri raja.

memiliki segalanya, paras yang cantik, teman yang baik, kaya, pintar, juga bisa mendapatkan segalanya hanya dengan jentikan jari.

kekuasaan nya yang melimpah membuatnya menjadi pribadi yang lumayan sombong, merasa bisa memiliki segalanya, namun satuhal yang tak bisa giselle genggam adalah

andre.

dirinya sangat mencintai andre, namun tidak dengan andre.

bahkan giselle pernah meminta ayahnya untuk menjodohkannya dengan andre. namun dikarenakan ayah andre juga termasuk orang yang berada, membuat andre meminta pada ayahnya untuk menolak secara tegas penawaran tersebut.

giselle menangis, pertama kalinya ia tak dapat  memiliki apa yang ia inginkan.

walaupun begitu, giselle tetap terus menerus mendekati andre berharap andre akan menyukai nya balik.

kembali pada cerita.

"lalu kenapa kau menampar rayyen?!" ucap andre sedikit membentak.

giselle merotasikan kedua mata nya.

"mungkin karna dia cari perhatian?"

ucap giselle sembari menatap sinis rayyen.

rayyen mengernyit, cari perhatian?

pada siapa? andre? tapi bukankah andre yang menghampiri terlebih dahulu?

"ck, hentikan omong kosong mu."

ucap alvin, ia marah karna tiba tiba giselle datang dan menampar rayyen padahal giselle memiliki masalah dengan andre bukan rayyen.

sedangkan giselle masih menatap rayyen dengan tatapan tajam.

"mari" lengan rayyen ditarik oleh alvin menuju uks, tampak andre yang ingin menyusul namun dicegat oleh giselle.

"kau mau kemana?" tanya giselle.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

what's wrong? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang