Semoga suka! Jangan lupa komen ^^
Di wilayah yang sama tapi berbeda tempat ekskavasi, Jeno Harris dan Siyeon Lynch terus memikirkan seorang yang aneh itu. Dan lebih anehnya, kenapa mereka seperti merasa terpanggil?
Di tempat ekskavasi Stabian Baths, Jeno Harris masih menggali di tempat yang sama sambil mendengarkan cerita dari Minju Jenkins.
"Jeno, kau tahu tidak?" awal Minju.
"Tidak," balas Jeno singkat yang membuat Minju mendorongnya hingga terjengkang, Jeno hanya tertawa.
"Baiklah, kenapa?" tanya Jeno baik.
"Jaemin cerita kalau kemarin timnya Kak Jungkook menemukan Sica, waw," kagum Minju masih sambil menggali. "Kau harus melihat betapa kerennya Sica itu."
"Heem? Sica di Villa of the Mysteries?" Jeno bingung. "Entah kenapa aku merasa aneh?"
Minju mengangguk setuju, "Aku juga merasa begitu. Ibaratnya kenapa barang orang kelas bawah seperti itu ada di sana."
Jeno mengedikkan bahunya, "Tidak semua gladiator orang kelas bawah kan? Mungkin saja milik Plebeian (tengah) atau Patrician (atas) yang bermain di jenis Thracian."
Minju, "Yah... mungkin saja."
"Cyrus..." lelaki itu langsung menoleh cepat. Lagi-lagi suara itu.
Jeno perlahan berdiri, "Oy, Minju. Aku keluar sebentar," izinnya kemudian keluar dari tempat ekskavasi dengan cepat.
Yang dipanggil hanya menatapnya heran, "Tumben sekali," gumamnya.
Di luar ada Lisa yang sedang berdiskusi dengan teman setimnya. Jeno pun menghampiri ketua timnya itu dan perlahan duduk di sebelahnya.
"Eh, Jeno? Tumben sekali," gumam Lisa bingung setelahnya. Pasalnya, juniornya ini jarang sekali keluar dengan keadaan lenggang seperti ini, biasanya dia pasti keluar dengan membawa ember berisi tanah.
"Kak." Jeno bersuara setelah beberapa menit hanya duduk di samping Lisa.
"Heem?" Lisa menanggapinya dengan tangan yang masih mengisi laporan.
"Apa ada seorang yang bernama Cyrus?" tanyanya aneh.
Lisa langsung, "Hah?"
"Cyrus? Cyrus the great?" tanya ketua tim itu menebak.
Jeno langsung menggeleng, "Bukan, Cyrus... mungkin orang Romawi Kuno?"
Terlihat raut wajah Lisa Wilson yang langsung berpikir keras.
Setelahnya Jeno mengedikkan bahunya, "Sudah deh, kak. Aku hanya bertanya asal saja."
Jeno menatap Lisa, "Kak, aku boleh lihat jepit rambut yang kemarin?" izinnya.
Lisa menunjuk ke kotak yang berada di sebelahnya, "Di situ."
Lelaki itu langsung ke depan kotak yang dimaksud ketuanya, setelah membuka kotak itu dia mengambilnya secara perlahan dan memperhatikannya serius.
Entah kenapa, saat Jeno menyentuh jepit rambut kuno itu dia seperti mendapat penglihatan masa lalu.
"Apa kita akan bertemu lagi, Cyrus?" suara perempuan yang sama saat Jeno berada di depan salah satu toko roti di via dell'abbondanza.
"Cyrus..." panggil seorang perempuan tersenyum.
Jeno yang mendengarnya langsung menoleh ke belakang dan tentu saja dia kaget.
Perempuan itu perlahan mendekatkan bibirnya ke si pemuda, memejamkan mata dan menciumnya.
Saat itu Jeno benar-benar merasa dicium, bibir perempuan itu sangat nyata di bibir Jeno. Jeno yang dari tadi menatap perempuan itu hanya bisa diam terpaku.
Jujur saja, perempuan dengan baju kuno itu sangatlah cantik walau dia terlihat lusuh sekalipun. Mata coklat yang tadinya terpejam itu perlahan terbuka dan tatapan mereka pun bertemu. Jeno yakin dia sudah terpesona.
Dan perempuan kuno itu menghilang setelahnya.
Satu hal menuntun Jeno untuk segera keluar sebentar dari Stabian Baths.
Jeno segera mencari Lisa.
"Kak, tadi kakak bilang ingin meminjam peralatan dari tim Kak Jungkook?" tanya Jeno, nadanya terdengar memaksa?
Lisa menatap Jeno sangat aneh, "Iya. Jungkook memintaku untuk bertemu dengan Jaemin di dekat Thermopolium saja karena katanya Jaemin dan temannya ada urusan di sekitar Regio VI. Niatnya habis ini aku akan ke sana bersama Minju."
Tiba-tiba lelaki itu berteriak yang membuat Lisa terperanjat, "Biar aku saja, kak! Kak Lisa pasti capek setelah masuk ke bawah tadi. Aku saja ya?" paksanya.
"Heem." Lisa akhirnya hanya berdeham.
Jeno ke dalam lagi dan berteriak, "Minju! Mau bertemu Jaemin tidak?! Aku mau ke Thermopolium!"
[after excavation hours]
Minju yang sedari tadi berjalan di samping Jeno benar-benar merasa aneh. Maksudnya, ini Jeno sukarela mengantar dia ke Jaemin?
"Jeno," panggil Minju pada akhirnya. "Kau aneh."
Jeno langsung tersenyum tidak jelas yang membuat Minju tiba-tiba merinding.
"Jeno, Jeno," panggil Minju lagi secara tiba-tiba.
"Heem?"
"Kau mau aku kenalkan dengan teman perempuanku tidak?" tanya Minju tiba-tiba.
"Hah?" Jeno langsung bingung. "Sepertinya kau yang aneh deh, Minju."
"Kukenalkan ya nanti," paksa Minju. "Dia teman timnya Jaemin, namanya Siyeon Lynch. Kau tahu orangnya tidak?"
Jeno hanya mengedikkan bahunya, "Aku tidak tahu."
"Kulihat-lihat kau sangat cocok dengan Siyeon," komen Minju.
"Aku saja tidak tahu orangnya yang mana," balas Jeno.
Minju langsung semangat kembali, "Makanya nanti kukenalkan!"
Jeno langsung menghela napas pasrah, "Terserah kau saja deh."
Mereka sudah berada di dekat Forum Baths, berarti sebentar lagi mereka akan sampai di Thermopolium.
"Oy," sapa Jeno akrab ke Jaemin. Mereka tos ala lelaki yang membuat Minju memutar bola matanya malas.
Jaemin memberikan sesuatu ke Jeno yang langsung Jeno oper ke Minju. Jaemin hanya tertawa melihat wajah datar Minju. "Itu tadi katanya Kak Lisa ingin meminjam Mitech MT180," jelasnya yang membuat Jeno mengangguk-ngangguk.
"Baiklah, sepertinya aku tidak bisa lama-lama karena masih ada urusan di sekitar sini," pamit Jaemin, dia mulai dadah-dadah ke Minju.
Minju pura-pura cemberut, dia balas dadah-dadah ke Jaemin yang mulai menjauh dari Thermopolium. Jeno yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.
"Sudahlah. Ayo, lovebirds." Jeno jadi geli sendiri melihat tingkah mereka.
Akhirnya mereka mulai berjalan kembali ke Stabian Baths melewati Macellum dan situs-situs kuno lainnya, sampai akhirnya mereka sudah dekat dengan Lupanare.
"Terima kasih telah mengantarku, Cyrus. Maaf karena aku yang menjijikan seperti ini." suara seorang perempuan tiba-tiba terdengar ketika Jeno dan Minju melewati pintu belakang Lupanare.

KAMU SEDANG MEMBACA
after excavation hours
Фанфик[l.jn x p.sy] Jeno dan Siyeon merupakan arkeolog yang berfokus pada peradaban Romawi Kuno. Pertemuan mereka di masa kini merupakan sisa dari masa lalu. (arkeologi, sejarah, pompeii, romawi kuno, fiksi)