3. Pulang bareng

60 12 0
                                    

Happy reading ~ (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Havi sungguhan menerima tawaran Gema, keduanya saat ini tengah berada di parkiran sekolah, tadi sopir pribadinya Havi sudah mengirim pesan akan menjemput, tapi Havi sudah bilang pada sopirnya dia akan pulang dengan temannya.

Entah setan apa yang merasuki dirinya sehingga mau mau saja menerima tawaran untuk pulang bersama dengan murid baru itu.

Gema sudah naik duluan ke motornya lalu di susul oleh Havi yang sudah mendudukkan dirinya di boncengan motor itu.

"Pegang Hav, gue gak mau lo melayang," jelas Gema sambil memasangkan helm di kepalanya, Havi terdiam dan hanya melihat ke arah helm itu, dia pikir helm itu akan diberikan kepadanya, nyatanya tidak.

Gue berharap apa sih njir? - Havi

Pluk

Dengan tiba tiba helm yang tadi Gema pakai ia lepas lalu mulai memasangkan helm itu dikepala Havi.

"Gue lupa, keselamatan lo lebih utama," setelah berucap begitu Gema lalu menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan parkiran.

Sedang, pemuda manis dibelakang Gema tengah menundukkan kepalanya dengan pipi yang merona mendengar ucapan yang Gema berikan, menahan mati matian agar degupan jantungnya tak didengar oleh Gema.

-o-O-o-

Havi pov

Malam ini malam minggu, malam yang biasanya para muda mudi habiskan untuk keluar atau pun ngumpul bareng temennya, tapi itu gak berlaku buat gue.

Meski tadi Weina sama Hani ngajak gue ke mall gue tetep nolak dengan alasan gue males, padahal aslinya gue mau menghabiskan membaca 2 buku novel malam ini juga.

"Hav lo yakin gak mau ikutan? Gak asik lo nih," ucap Weina dari seberang sana.

"Iya, mungkin lain kali aja Wei," gue pas bilang gitu rasanya gak enak juga buat nolak.

"Padahal kita kita mau beliin buku novel yg lo suka itu.."

Satu kata inimah buat mereka, anjing.

Tuh dua cewek bener bener bikin gue tergiur dengan ajakkan mereka, udah tau gue kalo disuruh keluar paling males tapi kalo urusannya tentang buku bisalah dibicarakan baik-baik.

"Gue siap siap dulu, dimana ?"

"Hahaha akhirnya lo mau juga, gue lagi ada di rumah Hani, nyusul aja kesini nanti kesananya bareng."

"Oke kalo begitu."

"Dah ya, bye Hav."

Tut.

Gue megangin rambut gue, pengen kesel juga gak bisa, tapi apa salahnya malmingan bareng temen kan? Yaudahlah gue juga butuh refreshing diri.

Skip

"Adek mau kemana kamu?"

Langkah gue terhenti saat denger suara papa, gue takut kalo papa gak bakal ngebolehin gue keluar malem.

"Em anu pa," nahkan gue gak bisa jawab.

"Kemana?" Pandangan papa penuh selidik membuat nyali gue menciut seketika.

REALITY - JEONGHARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang