Playing now EVERYDAY - treasure
..
.
.
.
Happy reading~( ◜‿◝ )♡
Karena ini hari Minggu Havi tak akan melewatkan hari minggunya dengan sia sia seperti tidur seharian seperti kakaknya Devka lakukan ataupun menonton siaran televisi hingga bosan.
Jadi apa yang Havi lakukan setiap hari Minggu?
"Minggu ini adek mau bikin apa lagi?" Tanya mamanya saat melihat Havi yang baru saja keluar untuk membeli bahan bahan yang akan di butuhkan untuk membuat kue.
"Belum tau ma, bagusnya apa?" Tanya Havi.
"Cheesecake! Belum coba kan?" Havi mengangguk antusias.
Iyap, setiap hari minggu Havi selalu membuat kue atau pun masakan, entahlah dia hanya suka melakukan hal itu, itu juga karena sang mama yang mengajarkannya.
Mungkin sudah menjadi hobinya?
"Adek!! Handphone lu berdering tuh ada yang nelpon, angkat sana berisik banget," seru Devka yang turun dari tangga lalu mendudukkan dirinya di pantry, lelaki berwajah kecil itu mendengus kesal karena waktu tidurnya jadi terganggu.
"Siapa sih yang nelpon jam segini??" Kesal Havi, dia membuka Ponselnya lalu melihat panggilan tak terjawab dari inisal 'G'.
Keningnya mengerut heran.
Lalu detik selanjutnya ada panggilan masuk dari orang berinisial G itu.
"H-halo? Ini siapa?" Tanya Havi takut takut, dia sedikit mempunyai trauma jika ada nomor tak di kenal menelponnya.
"Ini Gema, sorry kalo gue udah ganggu hari minggu lo."
Havi menghela nafas lega, dia pikir orang asing yang menelponnya.
"Kenapa?" Tanya Havi yang kembali cuek.
"Gue bisa minta tolong gak sama lu, Havika?"
Lagi dan lagi Gema memanggilnya dengan panggilan itu, Havi meletakkan ponselnya ke nakas lalu mengguling gulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri di atas kasur miliknya karena merasa salah tingkah saat mendengar panggilan itu.
"Halo? Hey? Lu kemana?"
Havi yang mendengar itu buru buru berdehem untuk menetralkan detak jantungnya lalu mulai bertingkah seolah tidak terjadi sesuatu.
"Kapan?" Tanya Havi to the point.
"Sore bisa? Di perpustakaan kota, gimana?" Tanya Gema, sedangkan pemuda manis itu terdiam berpikir sebentar.
Lalu mengangguk mantap.
"Oke bisa," Mendengar itu Gema sudut bibirnya terangkat tersenyum.
"Ini teleponnya mau gue yang matiin apa lu nya?" Tanya Gema lagi, Havi menatap diam ke arah layar ponselnya lalu menutup duluan tapi sebelum itu Gema berucap.
"Sampai ketemu nanti Havika."
-o-O-o-
"Sudah selesai," Havi merasa puas setelah selesai membuat cheesecake selama ber jam jam, dan hasilnya pun sungguh sesuai ekspektasinya.
"Dek bikin cheesecake?" Papanya masuk ke dapur saat melihat anak bungsunya sedang membuat kue papa nya penasaran ingin melihat hasilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REALITY - JEONGHARU
Fanfiction"Itu namanya Havi, si anak ambis di kelas ini, intinya lo jangan pernah macam macam lah sama dia, apa lagi soal nilai," pesan Juan kepada Gema yang hanya mengangguk anggukkan kepalanya sambil sesekali matanya terus menatap ke arah pemuda berbulu mat...