Lalisa Kim menarik napasnya dalam-dalam. Dia bisa melakukan ini, dia yakin. Dia sudah pernah selamat dari tes University K yang mengerikan, juga kritikan pedas dari para profesor yang me-review jurnalnya. Melakukan ini tidak akan sesulit dua hal tersebut.
"Lisa, kurasa ini ide buruk." Roseanne mencicit dari belakang.
Bukan Lalisa Kim namanya kalau tidak keras kepala.
"Kau mau bersama Jaehyun, 'kan?" tanya Lisa datar. "Ikuti rencanaku dan diam."
Melihat Roseanne mengangguk, Lisa kembali mengarahkan pandangannya ke pintu. Tarikan napas terakhir, dan Lisa akhirnya mengetuk.
"Prof. Kang? Kami Lalisa Kim dan Roseanne Park."
•••
"Kau gila?!"
Akhirnya Roseanne mengeluarkan jeritannya.
Lisa hanya mengambil tray makanannya kalem. Kantin umum selalu sibuk, tidak akan ada yang mempedulikan jeritan salah seorang mahasiswa di sini. Ini sudah menjadi hal lumrah sehari-hari.
Mina menunjuk garpunya, "Kau kenapa lagi?"
"Dia yang kenapa, oh God's sake!" Roseanne duduk dengan horor. Mata masih membelalak ke arah Lisa. "Temanmu ini sangat gila. Tolong kubur aku besok. Apapun masalah yang dibuatnya, aku tidak ingin ikut campur."
"Bukannya kalian cuma ke kantor Prof. Kang? Sesuatu terjadi?" tanya Mina. Ia hanya tahu Lisa mendapatkan nomor undi yang Roseanne inginkan, begitu pula sebaliknya. Mereka berniat untuk bertukar siang ini.
"Rosie berlebihan. Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan." Lisa menyantap makan siangnya.
"Dan itu termasuk mengaku bahwa kau adalah kekasih Taeyong Lee?!" desis Roseanne histeris.
Sendok Mina terjatuh.
Mulutnya terbuka.
Oke, Lisa akan memberi mereka sedikit kredit. Tentu saja semua orang akan bereaksi seperti itu. Siapa yang tidak mengenal Taeyong Lee? Jika Jaehyun Jung adalah Highschool Sweetheart, maka Taeyong adalah University K's Heartthrob. Atletis, dari background keluarga super-terkenal (dan semuanya NBA, NFL, atau MLB-related), dan memiliki wajah yang terus membuatnya menjadi cover utama jurnal lokal.
Lisa bukan orang yang muluk-muluk. Mimpinya juga bukan yang ketinggian dan tidak tahu diri. Dia hanya mengejar Cha Eunwoo, teman masa kecilnya saat masih di Spring Tide. Mereka tumbuh bersama. Dulu, Lisa kecil akan mengerjakan tugas AP-nya di bench lapangan tempat Eunwoo berlatih bersama coach-nya.
Jadi, Lisa harus melakukan ini. Internshipnya akan berakhir dalam 12 minggu. Lisa harus memanfaatkan waktunya sebaik mungkin.
"Aku hanya sedikit... memberikan kesan bahwa aku mempunyai hubungan dengan Senior Lee, tapi itu bukan masalah besar," Lisa menaikkan bahu. "Toh, akhirnya rencanaku berhasil. Dan kau," Lisa menyipitkan mata pada Roseanne. "Berhasil masuk ke tim basket. Sama-sama."
Mina menatap Lisa, "Kau tahu mobil jenis apa yang Senior pakai setiap hari?"
"Tidak dan tidak peduli."
"Kau tahu dengan siapa dia hang out setiap weekend?"
Lisa merasa kupingnya gatal. "Apa hubungannya denganku?"
"Lice, babe, dia bukan hanya sekadar orang asing yang kau tahu," Mina membelalakkan mata. "Dia itu legacy."
"Meaning?"
"Meaning, dia satu-satunya keturunan dari bintang-bintang NFL yang masih meneruskan league keluarganya. Taehyuk Lee? Mark Lee? Mereka mereka memiliki 11 lembar sendiri di Sports Week. Mereka tidak tinggal di rumah, mereka tinggal di freaking condo. Kau mau tahu jumlah paparazzi yang sudah berhasil diamankan oleh kampus di semester terakhir ini?"
"Lalisa! Lalisa Kim!" Seorang mahasiswa tiba-tiba berlari ke depan mejanya. Ia meraih tangan Lisa dan menjabatnya. Lisa bersumpah tidak pernah bertemu dengan perempuan ini seumur hidupnya. "Aku Miyeon dari K Journal. Kudengar kau berpacaran dengan Lee Taeyong! Sudah berapa lama? Sejak kapan? Apa kalian selama ini menyembunyikannya?"
Suara keras Miyeon menuai atensi dari meja lain.
"Itu pacar Lee Taeyong?"
"Lee Taeyong berpacaran?"
"Astaga, siapa dia?"
Lisa memucat.
Oh, hell.
•••
"Bibi masih menerormu untuk datang ke perjamuan kakek?" tanya Mark.
Taeyong menghela napas. Melepas topi baseballnya dan melirik singkat. "Mereka keras kepala."
"Oke, jujur, apa sulitnya membawa seorang gadis ke perjamuan konyol itu? Kau punya antrean panjang orang-orang yang rela membakar rambut mereka demi digandeng ke pesta Homecoming. Tinggal pilih satu, selesai."
Taeyong hanya tertawa kecil, menggeleng-gelengkan kepala. Mark, sepupunya itu tidak akan mengerti. Taeyong bukan tipikal yang menyukai summer-flings atau random hookup. Dia tidak suka main-main.
Terlebih, Taeyong harus memfokuskan diri pada karir baseballnya. Dia tidak punya waktu untuk menyakiti hati seseorang.
"Holy shit!" Mark melompat dari duduknya. Matanya mengedip pada layar handphone yang masih menyala.
Taeyong menaikkan alis, "Language."
Mark tidak tampak peduli, ia menunjukkan layar HP-nya. "Bro, kau mengencani Lalisa Kim?!"
Taeyong tahu, hidupnya tidak akan sama setelahnya.
•••
karena world cup semakin memanas aku kepikiran buat bikin sport romance ahahaha tapi gak di sepakbola soalnya gak paham gan 👨💻
KAMU SEDANG MEMBACA
lovesick
FanfictionDemi mengejar Cha Eunwoo, kapten dari tim basket, Lisa mengerahkan segala cara agar dapat bertukar internship. Saat Prof. Kang menanyakan alasan, Lisa tidak berpikir panjang dan mengatakan bahwa ia sedang mengencani salah seorang anggota football te...