6/bruised like violets

436 108 11
                                    

"Lisa!" Jisoo melambaikan tangan. Lisa dengan senyum lebar menghampiri tempat duduk para penonton.

Sebenarnya Lisa agak canggung. Ini pertama kalinya ia mendapatkan courtside ticket. Taeyong Lee sendiri yang memberikannya. Lisa sudah berekspektasi orang tua Taeyong akan hadir untuk menonton. Yang Lisa tidak sangka, seisi keluarga Lee datang dan menyisakan satu kursi di tengah-tengah mereka.

"Senior!" Mark ikut melambaikan tangan seperti Jisoo. Lisa tersenyum ramah sebelum duduk di sebelahnya. "Akhirnya. Kakak sepupu idiotku itu tidak pernah membawa kekasihnya ke pertandingan Dallas Falcone."

Mata Lisa membulat. "Bohong."

"Percaya padaku. Sama sekali. Dulu dia berganti gadis sesering berganti baju. Tapi tak ada satupun yang pernah ia undang secara privat. Dan saat ia mulai serius dengan Dallas Falcone, aku benar-benar tidak pernah melihatnya bermain-main lagi." Mark tersenyum lebar. "In a way, kau adalah yang pertama, Senior."

Ini sangat manis, sungguh. Namun fakta bahwa Lisa telah membohongi Keluarga Lee secara terang-terangan di depan mereka membuat sebagian dari diri Lisa merasa teriris. Cepat atau lambat, Lisa harus mengakuinya. Mereka baru saja memulai hubungan yang spesial, Lisa tidak ingin semua ini hancur hanya karena perjanjian bodoh di awal mereka.

"Omong-omong, Senior, kau pernah coba hotdog France's? Itu sangat legendaris."

Karena pertandingan masih akan dimulai sekitar setengah jam lagi, Lisa menyetujui tawaran Mark untuk berkeliling mencari stand-stand menggiurkan. Di tengah-tengah perjalanan, Lisa terpisah dan tidak sengaja menabrak rombongan tim Nashville Vipers.

"Kau tidak apa-apa?" tanya seorang anggota Nashville Vipers. Lisa tak mampu menjawab, matanya teratah pada kapten tim mereka.

Chaehyuk Yoo.

Atlet kasar yang menolak mentah-mentah bantuan Lisa di infrmary dulu. Tidak hanya itu, ia juga memberikan resume negatif yang mengakibatkan Lisa dikuliahi panjang lebar di Dean's Office. Sesuatu tentang "ketidakprofesionalan" dan "sikap buruk". Lisa mendapatkan E pada nilai karakter.

Musim ini, Chaehyuk Yoo kembali masuk ke barisan lineup.

"Well, well. Tidak kusangka orang sepertimu akan muncul di acara seperti ini. Merindukanku, Kim?"

Lisa tersenyum manis, dengan harapan membuat Chaehyuk Yoo mual. "Sangat. Kulihat kau sudah bisa berjalan. Itu aset yang berharga."

Wajah laki-laki itu berubah dari yang awalnya memasang ekspresi congkak jadi memerah. "Kuharap kau tidak di sini untuk menonton. Kau adalah bad luck."

"Senior! Kukira aku kehilangan Senior Kim!" Mark menepuk bahu Lisa dari belakang. "Jika sedikit saja ada yang lecet, bisa-bisa Kak Taeyong—"

"Taeyong. Taeyong Lee." Chaehyuk berkedip. "Oh. Kau bersama Dallas Falcone?" Ia menyeringai.

Mark menatap Lisa dan Chaehyuk bergantian. "Uh, Senior Kim, kau mengenalnya...?"

Sebelum Lisa menjawab, Chaehyuk sudah menarik pundaknya dan merangkulnya. "Kami teman. Dulu."

Mark memasang ekspresi aneh, kemudian mengajak Lisa untuk kembali. Sepanjang perjalanan, Lisa hanya terdiam membeku. Ada satu hal yang tidak terdengar oleh Mark saat Chaehyuk berbisik ke telinganya.

"Hancurkan hubunganmu dengan Lee sialan itu sebelum kuhancurkan sendiri Dallas Falcone."

•••

Ada alasan mengapa Nashville Vipers akan selalu menjadi tim football yang Lisa paling tidak sukai.

Mereka terlalu mengandalkan kekerasan. Dan seringkali, wasit berpihak pada mereka.

Dallas Falcone menang dengan gemilang, namun Chaehyuk Yoo meninggalkan lapangan dengan seringai.

Ia telah sukses melukai wajah tampan Taeyong Lee.

Lisa mendesis saat mendapati banyak luka memar di tubuh Taeyong. Ini bukan yang pertama kali Lisa mengobati Taeyong, tapi setelah mengetahuinya lebih dalam, hal ini mau tak mau membuat Lisa tersayat. Terlebih, Chaehyuk melakukannya dengan sengaja.

"Hei," Taeyong membawa dagu Lisa ke atas, membuatnya menatap Taeyong tepat di mata. "Ini bukan hal besar. Aku dan Chaehyuk Yoo, kami sudah kompetitif sejak tahun pertama. Aku tidak mengatakan apa yang dilakukannya benar, tapi ini adalah hal kecil."

Namun Lisa tidak pernah melihat Chaehyuk sekasar sekarang. Ditambah dengan kehadirannya yang memperkeruh suasana. Bola hampir mengenai Lisa, dan itu menyebabkan suasana yang panas di antara Chaehyuk dan Taeyong. Mereka sama-sama mendapatkan kartu kuning.

Lisa tidak bisa menjalani hidup seperti ini.

Menjadi kelemahan Taeyong Lee.

"Kedepannya kau akan disibukkan dengan musim tanding. Sedangkan aku masih harus mengurus tim basketball dan ujian akhir. Mari tidak bertemu hingga semester depan."

"Lisa."

"Senior—"

"Ini tidak seperti dirimu."

"Ada satu hal yang kusembunyikan darimu."

"Apa maksudmu?" intonasi Taeyong tajam.

Lisa menarik napas.

"Sebenarnya, aku masih ada rasa dengan Eunwoo."

•••

buat yang lupa, presensi chaehyuk pernah disinggung di ch. 3 / perfect strangers.

lovesickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang