Hello, Friend!
"Kamu jadi pulang toh nduk. Ayah, ibu lan paklek, bulek sudah kangen berat apalagi akung sama uti suka nanyain kapan pulang kesini."
"Tapi bu, Naya tidak bisa meninggalkan pekerjaan disini."
"Ck, nduk cari kerja dikampung juga bisa, jangan dibuat alasan. Apa kamu gak kasian sama ayah dan ibu, lagian kerja atau tidak kami sebagai orang tua masih mampu biayai Naya sampai menikah"
Naya memanyunkan bibir "Tapi Ibu tau sendiri Naya gak suka berdiam dirumah, bosan."
"Halah, kamu cah wedok bakale melu suamimu jadi gak perlu ribut perkara kerja. Seng penting kamu pulang wes, ibu gak terima penolakan."
"Tapi bu Nay-"
Belum sempat protes sambungan panggilan sudah ditutup. Menghela nafas gusar Naya menjatuhkan diri di atas sofa empuk ruang tamu, sambil menutup mata merasakan lelah di sekujur tubuh.
Pulang kampung
Bukanya tidak mau- hanya saja malas apalagi bila harus menetap dikampung. Bukan mau sombong tapi Naya enggan bila nanti bertemu kakak iparnya, Rani.
Ya! Rani si kembang desa yang statusnya kini menjadi istri Giyan Caturangga- saudara angkat Naya.
Whay?
Kenapa Naya enggan bertemu kakak iparnya? Karena benci.
Kenapa benci? Alasanya karena Rani lebih dulu membenci serta memusuhinya.
Fyi- dulu saat masih dikampung Naya selalu kena julit sama Rani. Dia hobinya menggunjing plus suka iri dengan apa yang dimiliki orang lain dan salah satu korban ke egoisan Rani adalah Naya, karena hal itu pulang kampung menjadi momok tersendiri untuknya.
Tapi ucapan ibu Rahma itu mutlak alias wajib dituruti, jadi mau tak mau Naya tetap harus pulang sebelum muncul masalah lebih besar jika masih ngeyel.
Dan perlu kita ketahui jika Naya termasuk anak penurut, tapi butuh waktu satu minggu untuk berkemas serta mengurus pengunduran diri sebelum mudik.
Mematut pantulan diri, terlihat cantik dengan balutan one set berwarna cream, rambut cepol atas serta masker hitam menghiasi wajah dan balutan sneakers warna senada- Naya terlihat sedap di pandang mata.
Naya siap pulkam
¤~¤~¤
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Giyan | OnGoing
General FictionWARNING! 21 + M A T U R E | Harap bijak memilih bacaan. | Cerita murni hasil pemikiran sendiri | ✅️ Cup Membeku sesaat, tubuhnya menegang saat tangan kekar itu melingkar mesrah di pinggul Naya. Entah setan mana yang berhasil menjerumuskan Giyan pada...