Lisa menikmati sisa waktunya untuk bekerja juga ia dengan sabar menunggu hari esok dengan semangat, Rosie sahabat sekaligus juga manajer nya sampe geleng - geleng kepala dengan tingkah lisa yang energik yang tidak sesuai dengan usianya. Bukan tentang usia tapi argg entahlah rosie bahkan sangat kesal dengan sahabatnya yang bertingkah seperti anak remaja tapi di sisi lain ia juga senang karena lisa tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Ia seperti remaja yang tengah kasmaran menunggu kekasihnya dengan sabar dan hari esok adalah harinya. Ya harinya, untuk meleburkan kerinduan yang menumpuk
Kini langit mulai menggelap tapi lalisa manoban itu kini tengah duduk di taman belakang mansion dengan senyum yang mengembang entah karena apa. Beberapa maid yang melihat nya kadang ikut tersenyum juga seolah merasakan perasaan bahagia yang di alami lisa sedangkan Rosie semenjak tinggal di mansion di waktu senggang nya ia lebih memilih untuk mendrakor sembari mukbang terlihat makanan hampir memenuhi meja yang ada di kamarnya dan tv besar di depannya memperlihatkan drama korea yang tengah boming dimana - mana. Selain itu tugasnya untuk menjaga lisa juga sudah ada yang mengantikan yaitu bodyguard khusus itu bahkan semua keperluan, jadwal aktivitas lisa semuanya sudah di handle oleh bodyguard. Sehingga rosie benar - benar free dalam pekerjaannya dan menikmati semua fasilitas mansion satu persatu dengan baik. Jangan heran jika sekarang manusia tupai itu sangat bahagia seperti ketiban rejeki nomplok.
Seseorang mendekati lisa dengan hati - hati
"Maaf menganggu waktu anda nona ini ada pengiriman dari tuan muda beliau tidak bisa datang langsung memberikan karena ada pekerjaan selain itu anda juga akan bertemu dengannya besok jadi tuan muda menitipkan ini untuk anda"-Jelasnya
Lisa tersenyum malu dan menerima totebag yang berisi surat yang terikat dengan setangkai mawar biru ternyata ada dua surat lisa membuka surat yang sudah terdapat angka satu di amplop itu
Ketika membaca surat yang pertama selesai lisa merasakan jantung nya berdebar lalu menatap bunga yang ada di tangan kirinya dengan tersenyum
"Kamu unik tapi juga indah"-Gumam lisa sembari terus menatap bunga yang ada ditangannya itu
"Tapi apa menurut mu aku dengan nya adalah ketidak mungkinan yang terjadi seperti kamu wahai bunga, perasan ku mungkin sudah jatuh cinta padanya tapi apakah itu akan berakhir indah?"-Lanjut lisa lirih
Bukan ia meragukan cinta jane padanya tapi dunia jane maksudnya bagaimana jika keluarga tidak merestui hubungan ini karena aku sudah tua ?
Lisa hanya tidak ingin kehilangan nya, lisa seperti ingin ini nyata, ia ingin bahagia dan bisa bersandar untuk berkeluh kesah, saling menyayangi juga saling mencintai
Bisakah jane semua itu nyata ?
Setelah bergelut dengan pikirannya lisa kembali membuka surat yang kedua