𝐒𝐄𝐍𝐀𝐍𝐃𝐈𝐊𝐀 # 03

215 81 145
                                    

"Akhir-akhir ini lo lebih sering bareng Key sama Una, Ron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhir-akhir ini lo lebih sering bareng Key sama Una, Ron."

Kini terlihat dua insan tengah menyantap makanan disore hari cerah namun masih terasa basah akibat hujan yang belum lama berhenti, dipinggir jalan dengan masih menggunakan seragam sekolah mereka.

"Masa sih? Nggak ah, sama lo juga sering." Aaron membalas dengan sedikit tertawa lalu menyuap Mie Godok yang ia pesan dengan santai.

Thea terdiam sejenak lalu berusaha kembali fokus dengan makanannya.

"Gue bahkan nggak tau lo punya pacar baru." Lanjut Thea tetap memancing perbincangan menatap Nasi Goreng miliknya tak berselera.

"Gue udah kasih tau kan tadi, sebelum kita kesini?." Tanya Aaron memastikan, karena memang seingatnya ia sudah memberitahu gadis dihadapannya ini.

"Telat. Gue udah tau dari orang lain."

"Siapa? Runa? Emang ya tu anak nggak bisa diajak kerja sam-"

"Ron."

Aaron yang tadi berniat melemparkan canda kini terdiam dan mengernyit menatap Thea.

"Gue udah lebih dulu kenal sama lo ketimbang dia, ketimbang Key, kita bahkan udah temenan dari kelas 3 SMP sedangkan kalian baru temenan awal masuk SMA."

Aaron lagi-lagi dibuat terheran.

"Thea, kita sekarang bukan anak kecil lagi. Kita udah kelas dua SMA, kelas sebelas. Lo sekarang punya banyak teman gue juga butuh teman. Nggak semua rumah isinya sama, ada hal-hal yang gue butuhin dan gue bisa dapatin di mereka-"

"Gue bisa, Ron. Lo mau gue jadi rumah yang gimana? Gue bisa."

Kini Aaron yang dibuat terdiam. Ia menatap lamat mata Thea berusaha menebak sesuatu didalamnya.

"Minum dulu. Makanannya di habisin." Aaron menyodorkan air teh berisi es batu yang belum disentuh Thea sedari tadi.

Thea hanya menurut. Seperti biasa, ia akan menjadi adik yang penurut bagi Aaron. Namun, Aaron kini sedang merasakan kejanggalan entah apa.

🦋🦋🦋

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐄𝐍𝐀𝐍𝐃𝐈𝐊𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang