Ultraman Introduction

277 40 86
                                    

Ultraman, nama circle yang mereka beri secara acak. Bermula dari fotbar kelompok pada masa orientasi berhujung menjadi circle yang bertahan hingga kini.

 Bermula dari fotbar kelompok pada masa orientasi berhujung menjadi circle yang bertahan hingga kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Aaron, lebih tepatnya Aaron Kastara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaron, lebih tepatnya Aaron Kastara. Parasnya sempurna, pandai memetik gitar, pandai dalam pelajaran, dan pandai olah raga. Tidak hanya itu, orang menggelari dia sebagai pemegang lima love languange sekaligus. Walaupun begitu manusia tetap lah manusia yang tak luput dari kekurangan, wajah tampan tak menjamin prilaku yang bisa dibilang cukup buruk ini, mulutnya yang tajam, kelakuannya yang tak suka di atur, dan tentu masih banyak lagi yang tak mampu disebut.

Pernah ada hari dimana Aaron, Aruna dan Keyzo tak sengaja menyaksikan pasangan yang tengah ber-adu mulut saat mereka melewati ruang tertutup berpalangkan LAB KOMPUTER di atas pintunya sambil menenteng cilok bungkusan ditangan mereka

"Lo nya aja kali yang murahan mau aja lo dikasih tumpangan."

Tiba-tiba saja kata tersebut terlontar dari laki-laki yang menatap lantang kearah perempuan dihadapnya saat Aaron, Aruna dan Keyzo sudah hampir mendekat.

"Mana farfum lo?" Tanya Aaron kepada Aruna karena ia sangat hapal Aruna yang setiap hari membawa farfum ukuran mini di saku baju nya.

"Buat ap..- Heh!" Aruna yang baru saja mengeluarkan barang tersebut terkejut melihat Aaron yang dengan cekatan merampas dan menyemprotkan kemulut laki-laki yang nampak tak kalah terkejutnya menatap tajam kearah Aaron.

"Anjing! Gila lo, hah?!" Marah lelaki tersebut sedikit meninggikan suaranya.

"Sorry, mulut lo bau sampah." Ucap Aaron santai tak memperdulikan umpatan-umpatan kasar dari lelaki tersebut.

Ia memberikan kembali barang ditangannya kepada sang pemilik bersamaan dengan ciloknya yang juga berpindah alih ke tangan Aruna, melanjutkan langkahnya dengan santai.

"Gila lo. Keracunan bego anak orang." Ucap Aruna sedikit terkejut dengan tindakan Aaron yang sangat spontan dan diluar dugaan.

"Nggakpapa, kalau dia mati populasi manusia pecundang jadi berkurang kan?"

𝐒𝐄𝐍𝐀𝐍𝐃𝐈𝐊𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang