Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Siang hari yang terik dimana semua orang beristrahat karna jam makan siang namun berbeda dengan gadis yang mengenakan cadar hitam, dengan khimar senada dan juga Almamater kampus yang melekat di tubuh mungilnya. Hari ini untuk pertama kalinya ia mengenakan pakaian kembanggan kampusnya, ia akan melaksanakan PKKMB di hari pertama ini ia akan membuat kesan manis di hidupnya.
Dengan semangat ia melangkah memasuki Aula kampus dimana tempat kegiatan di selenggarakan, banyak mahasiswa yang bercanda ria dengan teman-temannya, banyak yang sudah mendapatkan teman baru namun berbeda dengan gadis bercadar itu ia hanya diam karena tak memiliki teman dan juga ia canggung untuk memulai percakapan.
Karena terlalu fokus ia sampai menabrak seseorang hingga membuat barang yang di bawah oleh orang itu terjatuh.
"Astagfirullah...maaf kak saya kurang fokus saat berjalan." Gadis itu ikut berjongkok membatu orang mengemasi barangnya.
"Lain kali hati-hati." Gadis itu hanya mengangguk.
"Kamu maba juga?" Tanya orang itu setelah semua barang yang tercecer di kumpul.
"Iya kak." Gadis itu menjawab tanpa mengangkat kepalanya.
"Jangan panggil kak, saya juga maba sama seperti kamu. Oh iya nama kamu siapa?"
"Cahaya."
"saya Alfred Abraham. Mari kita ke depan biar lebih leluasa untuk melihat."Ajak Alfred.
"Maaf saya tidak bisa, saya duduk di belakang saja." Tolak Cahaya dengan halus.
Alfres hanya tersenyum tipis memaklumi sikap gadis itu, ia tahu gadis itu menjaga jarak dengannya karena sebuah alasan walaupun keyakinannya tidak sama tapi dia tahu maksud dari perkataan gadis di depannya itu.
"Kalau begitu saya ke depan dulu, Syalom." Setelah mengucapkan itu Alfred pergi dari hadapan cahaya.
Cahaya terdiam saat mendengar ucapan terakhir cowok itu, ia tidak tahu bahwa Alfred cowok di hadapannya tadi berbeda keyakinan dengannya.
"Wa'alaikum Wa'alaika." Dengan suara lirih Cahaya menjawab salam yang Alfred ucapkan kemudian ia duduk di kursi paling belakang dan bagian tengah.
*****
Acara demi acara kini berjalan sudah di pertengahan acara dimana penyampaian pidato singkat dari Rektor, Cahaya masih duduk diam ia tidak mengeluarkan sepatah katapun hanga fokus ke depan sesekali memainkan ponselnya. Setelah pidato dari Rektor selesai tibalah sesi Istrahat makan sore hari telah di bagikan Cahaya hanya menyimpan makanannya tanpa ada niat untuk memakannya seperti yang lain.
"Nih" Sebuah kotak berada di depan Cahaya, ia melihat siapa yang membetikannya.
"Saya tahu kamu tidak akan memakan nasi itu,jadi saya memberikan kamu cemilan ini." Alfred menggoyangkan kotak di depannya seolah menyuruh Cahaya untuk mengambilnya.