❤Zona Hinata

🌼Pass De Deux

Disclaimer : Naruto-Masashi

Pairing : SasuHina

WARNING : OOC, ABAL, IDE PASARAN, TYPO BERTEBARAN, GAJE NGGAK KARUAN, DLL, DSB.

DON'T LIKE, DON'T READ PLEASE!

🌼SH🌼

Aku benci perasaan ini.

Perasaan yang selalu mampu membuatku merasa lemah dan tak berdaya. Perasaan yang selalu membuatku ingin bertanya, apa yang terjadi padamu hati?

Semenjak kemunculannya yang sama sekali tak terduga. Setiap saat, aku selalu merasakan perasaan benci.

Aku, yang tak pernah peduli pada apa yang terjadi di sektiraku. Aku yang tak pernah mau memikirkan perasaan orang lain selain perasaanku sendiri. Dan aku yang tak pernah tertarik pada apapun nyatanya kini selalu berusaha mencari sisa bayangnya.

Dia yang mampu membuatku gelisah. Dia yang mampu membuat dadaku berdenyut aneh tiap kali aku menatapnya. Dia yang mampu membuatku merasakan sedih saat melihatnya menangis. Dan dia yang sudah membuatku memupuk rasa benci terhadap sahabatku sendiri.

🌼SH🌼

Hari ini adalah hari terakhir dari perayaan berdirinya Konoha Gakuen. Selama tiga hari selama masa perayaan, sekolah kami selalu di buka untuk umum layakanya festival bunkasai. Dan di hari keempat, acara akan di khususkan untuk para murid dan guru juga para staf yang ada.

Tak ada hal spesial di hari terakhir perayaan berdirinya Sekolah yang sudah berjaya lebih dari seratus tahun ini. Hanya ada pesta yang mengharuskan kami untuk berdansa berpasangan di bawah naungan hujan kembang api.

Dari beberapa minggu yang lalu. Seluruh penghuni di Konoha Gakuen sudah mulai mencari pasangan masing-masing. Dan hari ini, para murid sedang sibuk mempersiapkan penampilan terbaik mereka untuk acara puncak nanti.

Bukan tanpa alasan semua orang berusaha untuk menampilkan yang terbaik di acara puncak nanti. Selain pasangan dansa yang terpilih akan mendapatkan hadiah. Ada mitos yang ikut menyertai malam berdirinya bangunan Sekolah kami.

Mitos itu mengatakan jika mereka yang berdansa dibawah naungan kembang api akan menjadi pasangan yang tak terpisahkan.

Konyol bukan?

Aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan mitos konyol tersebut. Aku tidak pernah kepikiran untuk mengikuti pesta dansa tersebut yang sialnya, pada tahun terakhirku di Konoha Gakuen ini justru menyisakan kenangan menyesakkan.

Menghela napas panjang, aku memutuskan untuk tidak memikirkan apapun lagi sekarang. Aku butuh menjernihkan pikiranku yang terlalu kalut. Melewati lorong yang akan membawaku ke taman belakang bangunan utama. Aku berpikir jika hal itu bisa membantuku namun yang terjadi justru sebaliknya.

Seharusnya aku langsung pergi meninggalkan posisiku berdiri. Namun tubuhku mengkhianati keinginanku saat suara lembut itu menyapa telingaku.

"Naruto-senpai! Apa Naruto-senpai mau berdansa denganku? Aku ingin latihan lagi agar tidak mengacaukan gerakanku nanti."

Aku mengepalkan tanganku kuat. Tak bisa dipungkiri jika perasaanku kini sakit dan semakin sakit saat aku melihatnya sedang menggandeng tangan Naruto, sahabatku.