"Sinbi, cepatlah!" Seorang gadis berseragam sekolah SMA dengan papan nama bertuliskan Hwang Sinbi itu tengah berdiri di depan gerbang rumah sahabatnya. Tidak berapa lama, seorang lelaki berhelm keluar dari garasi rumah itu dengan menaiki motor ninja berwarna hitam andalannya.
"Ayo, kita bisa terlambat," kata lelaki itu pada Sinbi yang jelas-jelas sudah menunggunya dari tadi. Tanpa berbasa-basi ia langsung memukul helm lelaki itu dengan cukup keras.
"Aish, makanya jangan begadang terus tiap malam," jawab Sinbi marah-marah.
Jungkook tampak mengaduh kesakitan. "Hei, sakit. Lagipula aku memiliki alasan mengapa harus begadang."
"Iya, belajar jadi mesum, kan? Memangnya menonton video kamasutra--" Jungkook buru-buru membungkam bibir Sinbi karena kalimatnya barusan yang tentu saja bisa membahayakan keselamatannya.
"Jangan keras-keras, jika mama tahu nanti dia marah besar," kata Jungkook panik. Sementara itu Sinbi berusaha melepaskan bungkaman tangan Jungkook di bibirnya.
"Makanya dengarkan aku. Asal kau tahu ya, akhir-akhir ini kita selalu terlambat ke sekolah."
Jungkook hendak berniat akan menanggapi perkataan Sinbi lebih lanjut, namun interupsi mamanya menghentikannya begitu saja.
"Jungkook, Sinbi, mengapa kalian belum juga berangkat dari tadi?" teriak Somin, mama Jungkook yang terlihat menegur kedua orang itu yang sejak tadi masih sibuk beradu argumen.
"Iya, ma. Ini mau berangkat," sahut Jungkook sambil mengisyaratkan kepada Sinbi untuk segera naik ke motornya. Dan pada akhirnya pertengkaran kecil di antara Jungkook dan Sinbi itu harus diakhiri. Meski Sinbi masih begitu kesal dan ingin memprotes Jungkook yang bangun kesiangan.
"Bibi, Sinbi sama Jungkook berangkat dulu, ya?" Sinbi pamit pergi dari Somin.
"Iya, hati-hati di jalan." Dan motor yang ditumpangi Sinbi dan Jungkook itu pun melaju menuju ke sekolah.
"Jungkook!!" Tidak berapa lama sesampainya mereka ke sekolah, mereka tampak sudah disambut oleh seorang gadis di parkiran sekolah.
Sinbi turun dari motor Jungkook, sementara gadis itu buru-buru menggelayut mesra pada lengan lelaki itu.
"Selamat pagi, Yeri," jawab Jungkook menyapa gadis itu.
Gadis bernama Yeri itu makin menggelayut manja di lengan Jungkook, menempel seperti perangko. Sinbi yang melihat itu hanya memutar bola matanya jengah.
"Jung, ingat janji kita hari ini, kan?"
Jungkook tampak mengernyit bingung dengan maksud Yeri, namun tak berapa lama ia menganggukkan kepalanya."Tentu saja," jawabnya. Jungkook pun kemudian beralih menatap Sinbi yang masih tidak bergeming di tempatnya.
"Sinbi, sepertinya nanti aku tidak bisa mengantarmu pulang karena…."
"Aku mengerti, kau akan kencan, kan? Aku akan naik bus nanti," ucap Sinbi seakan tahu maksud Jungkook tanpa lelaki itu menjelaskannya lebih lanjut.
Yeri tersenyum. "Baiklah, sekarang antar aku ke kelas, ya?"
Jungkook mengangguk dan beralih menatap ke arah Sinbi kembali. "Aku duluan ya!"
Jungkook dan Yeri pun meninggalkan Sinbi sendirian. Gadis itu menatap punggung Jungkook yang semakin menjauh dengan tatapan sendu. Namun kemudian ia pun menghela nafas kasar setelahnya.
****
Sinbi beberapa kali menggigit bibirnya disaat tidak ada bus lagi yang melewati jalanan di depannya saat ini. Ia sudah menunggu di halte bus semenjak dua jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everywhen(Sinkook)
FanfictionJungkook selalu berada disisinya ketika Sinbi membutuhkan lelaki itu. Bahkan ketika gadis itu melalui traumanya pada hujan dan laut, Jungkook tidak pernah absen menemaninya untuk menenangkannya. Namun setelah Jungkook memiliki kekasih, mereka jadi t...