"Jungkook?" Sica, mama Sinbi tampak mengernyit ketika mendapati Jungkook sudah berada di depan rumahnya dengan motornya. Sementara itu Jungkook pun tersenyum.
"Pagi bibi, apakah Sinbi sudah siap?"
Sica terlihat terkejut, tidak biasanya Jungkook bangun sepagi ini. Karena biasanya malah gadis itu yang menghampirinya lebih dulu.
"Astaga, mau belajar rajin ya?" ujar Sica sambil tertawa. "Sinbi masih sarapan."Jungkook mengangguk. "Jungkook kan sudah kelas tiga, masa mau terlambat terus."
Sica mengangguk setuju. Tidak berapa lama Sinbi keluar dari dalam rumah.
"Ma, Sinbi berangkat-- eh, Jungkook?"
Jungkook melambaikan tangannya menyapa gadis itu. "Selamat pagi, Hwang Sinbi.""Apakah kau benar-benar Jungkook? Semalam mimpi apa pagi-pagi begini sudah siap," tanya Sinbi heran.
Sica mendorong pelan tubuh Sinbi agar mendekat ke arah Jungkook. "Sudah tidak usah banyak bertanya, sekarang berangkat ya. Nanti keburu telat."
"Bibi benar, ayo berangkat!" Jungkook menyuruh Sinbi untuk bergegas.
"Ma, Sinbi berangkat," pamitnya.
"Hmm, hati-hati. Jung, jangan ngebut-ngebut."
"Siap, bibi!" Jungkook memberikan helm untuk Sinbi pakai. Lelaki itu berniat untuk memakaikannya, namun Sinbi menolak.
"Aku bisa memakainya sendiri."
Jungkook berdecak. "Iya, iya."
Dasar tidak peka. Batinnya.Setelah Sinbi naik ke motornya, Jungkook pun melajukan motornya menuju ke sekolah.
"Nanti aku ada les," ucap Sinbi pada Jungkook agar pulang duluan.
"Oke, nanti aku tunggu di lapangan sambil main basket dengan anak-anak lain."
Sinbi menggelengkan kepalanya. "Bukannya kau pulang dengan Yeri, ya?"
"Tidak kok. Tadi mama menitipkan bekal untukmu," ucap Jungkook setelah memberi wadah bekal makanan dari dalam tasnya kepada Sinbi.
"Benarkah? Wah, tumben sekali bibi Somin membawakan bekal."
Jungkook mengedikkan bahunya. "Aku mau ke kelas dulu. Ingat ya, pulang les aku menunggu di lapangan," katanya mengingatkan Sinbi, dan berlalu pergi.
Sinbi tersenyum, ia pun kemudian membuka tutup bekal itu dan matanya membulat setelah melihat isinya. "Perasaan bibi Somin tidak pernah membuat telur mata sapi sampai setengah gosong begini," ucapnya sambil terkekeh.
Bisa Sinbi tebak, bekal itu buatan Jungkook sendiri.
****
Sinbi tidak bisa berhenti tersenyum menatap bekal pemberian Jungkook di depannya saat ini. Karena ini sudah masuk jam istirahat, Sinbi pun mulai memakan bekal pemberian Jungkook. "Meskipun tampilannya tidak meyakinkan, tapi sepertinya nasi goreng plus telur mata sapi setengah gosong ini enak."
Sinbi akan mencoba nasi gorengnya, namun tiba-tiba suapan pertamanya langsung diambil seseorang. "Wah, nasi goreng," ucapnya antusias.
Sinbi menatap sengit pembegal bekalnya. "Apa yang kau lakukan?!"
Jaehyun terkekeh dan langsung menyuapkan nasi goreng itu ke dalam mulutnya menggunakan sendok Sinbi. Tidak berapa lama, ia memuntahkan semua nasi goreng itu dari mulutnya.
"Asin, kau tidak bisa masak ya?"
Sinbi menghembuskan nafas kasar. "Mau asin, manis, pahit, asam ataupun hambar. Memangnya urusanmu apa? Makanya jangan main ambil saja, kau tukang begal ya?" Sinbi terlihat begitu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everywhen(Sinkook)
FanfictionJungkook selalu berada disisinya ketika Sinbi membutuhkan lelaki itu. Bahkan ketika gadis itu melalui traumanya pada hujan dan laut, Jungkook tidak pernah absen menemaninya untuk menenangkannya. Namun setelah Jungkook memiliki kekasih, mereka jadi t...