0.5

185 23 1
                                    

🥀



"Bye Yoon, aku duluan ya"

Yoongi mengangguk
"Hati-hati"

Hoseok tersenyum
"Oke!"

Setelah berpisah dengan Hoseok. Yoongi berjalan menuju halte bus. Hari ini kakaknya sok sibuk lagi, jadi tidak bisa menjemputnya.

Menyebalkan!

"Pasti dia sedang berkencan!"

Yoongi merogoh tasnya untuk melihat isi dompetnya, apakah cukup untuk membayar bus nya atau tidak.

Ehh?

Yoongi semakin grasa-grusu mencari dompetnya, yang tak ia temukan di dalam tasnya.
"Tidak ada. Matilah aku" gumamnya, dirinya baru teringat bahwa dompetnya tertinggal dirumah. Bahkan tadi saja ia ditraktir oleh Hoseok.

Yoongi panik dan menggigiti buku jarinya

Apa ia naik taksi saja terus bayar di rumah?? Atau jalan kaki saja?

Dengan begitu Yoongi mengambil opsi kedua.

Berjalan kaki.

-

"Ah! Aku menyerah!" sungutnya saat baru 100meter berjalan.

Kemudian ia meluruskan kakinya dipinggir trotoar. Kepalanya bergerak kekanan-kekiri, berharap ada taksi lewat. "Aku seperti gelandangan haahh"


Derum motor yang nyaring itu, mengagetkan Yoongi yang tengah meratapi nasibnya yang malang.
Ia mendongak, serta bertanya-tanya.

Siapa? Kenapa berhenti didepannya? pikir Yoongi.

Tak lama pemilik motor itu turun dan langsung menyodorkan helm untuk Yoongi.

Yoongi jelas bingung, meski seragam mereka terlihat sama.
Yoongi tak memiliki teman lain selain Hoseok. Dan lagi pula, ia tak memiliki teman laki-laki.

"Lama" ujarnya, lalu memakaikan helm untuk Yoongi.

"Tunggu!" Yoongi menghentikan kegiatan pemuda didepannya.

"Aku tidak bisa ikut dengan orang tidak dikenal" katanya was-was dengan kedua tangan menyilang didepan dada.

Pemuda itu tersenyum dibalik helm full-facenya. Kenapa dia sangat lucu? Lalu membuka kaca helm miliknya.
"Kalau begitu kenalan. Aku Kim Taehyung."

Lalu dengan cekatan memakaikan helm pada kepala Yoongi, dan menguncinya hingga berbunyi 'klik'.

"Selesai, ayo aku antar." lalu menepuk helm yang dipakai Yoongi dengan lembut.

"Kenapa bengong? Ayo!" ujar Taehyung yang sudah berada dimotornya.

Dengan gerakan kaku Yoongi mendekat, dan hal itu membuat Taehyung semakin gemas dengan gadis didepannya itu.

D

eru motor itu sangat nyaring, saat Taehyung memainkan gasnya.


Mereka melaju membelah keramain jalan dengan gesit. Tak terlalu cepat, karena Taehyung ingin lebih lama bersamanya.

"Mau es krim?" tanya Taehyung saat mereka terjebak dilampu merah.

Yoongi menggeleng
"T-tidak"

Meski begitu Taehyung tetap membawanya ke kedai es krim.
"Pilihlah sesukamu" kata Taehyung sambil tersenyum. Sangat manis.

Ya Tuhan.... Mimpi apa aku semalam.

Mengesampingkan gengsi juga gugupnya, Yoongi menyibukkan diri dengan memilih es krim di depannya, juga topping yang sangat banyak macamnya.

"Emm.. Apa tidak apa?" lirihnya saat melihat pot es krim miliknya yang terlalu besar, juga terlalu banyak topping??

Kenapa dirinya sangat rakus??
Dia lupa, kalau saat ini ia tengah bersama orang lain. Bukan dengan kakaknya.

"Tidak apa" Sahut Taehyung yang mana membuat Yoongi terkejut.
Taehyung malah senang karena waktu mereka akan semakin lama.

"Kak Taehyung, tidak pesan?" Tanya Yoongi, karena sedari tadi orang didepannya ini hanya menatapnya.

Taehyung menggeleng "Aku kurang suka"

Yoongi mengernyit heran.
Ada ya.. Orang tidak suka es krim.
"Kenapa?? Ini enakloh."

"Iya?? Mau coba, boleh?" Tanya Taehyung yang akhirnya penasaran juga oleh rasa eskrim yang dipesan Yoongi.

Yoongi mengangguk antusias lalu menyodorkan sendoknya.

Namun detik berikutnya, Yoongi membeku.

Saat tangan besar Taehyung terulur untuk membersihkan sisa es krim pada bibir Yoongi, dengan jari jempolnya.

Taehyung tersenyum,
Mengabaikan sendok es yang tersodor padanya.
Dan dengan santai, Taehyung menyesap lelehan es krim pada jempolnya tersebut.

"Um, enak"










to be continue🥀🥀




A Simple Act |Taegi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang