0.6

181 23 1
                                    

🥀






Takdir...

Apa kau percaya takdir??

Apa dia nyata??

Tentu saja nyata!

Dan aku percaya takdir itu ada dan nyata.


-


"Lo normal gak sih bro! takut gue."
kata Jungkook, sambil sedikit membuat jarak dengan Taehyung.

Yang ditanya hanya sibuk mengunyah kacang.
Pertanyaan tidak penting baginya.

"Lo jangan nakut-nakutin lah!" sambung Jungkook lagi, saat Taehyung hanya menatap lurus kearahnya.

Setelahnya Taehyung hanya tersenyum. Dan menghela napas panjang. Sudah banyak kabar beredar yaa??
Siapa sih, yang buat rumor gila itu??

"Trus mesti gimana?" tanya Taehyung pada akhirnya.

"Cari pacar lah, bro! Banyak cewek yang antrekan?"

Taehyung hanya menghela napas. Apa patokan dari normal itu adalah 'Punya Pacar?'

Apa yang tidak pacaran dianggap tidak normal??

"Jangan bilang lo masih nunggu dia?" tebak Jungkook.

"Astagaa!! Mau sampai kapan, bro? Lo aja gak tau kan dia dimana?" sungut Jungkook saat Taehyung tak menjawab pertanyaannya dan hanya tersenyum.

"Percaya takdir?" tanya balik Taehyung

"Apasih.." ujar Jungkook jengah. Jangan mulai deh batin Jungkook dongkol.

Taehyung itu kadang-kadang, udah kaya ahli filsafat kalo ngomong.

"Gue percaya takdir, nyet!" ujarnya sambil menampol kepala Jungkook.

"Aduh! Terserah!! Nyat Nyet Nyat Nyet!! Lo kira gue monyet?!" sungut Jungkook dongkol. Taehyung mah senyum aja lihat Jungkook ngamuk.

-

Jungkook berjalan santai menuju kelasnya.

Seperti biasa dia jadi pusat perhatian.
Sebab, dia kan salah satu most wanted disekolahnya.

Berbeda dengan Taehyung yang dingin dan cuek. Jeon Jungkook adalah kebalikannya. Dia sangat ramah dan murah senyum.

"KYaaaa~"

"KYaaaa~ Kak Jungkook saranghae!!!"

"Kakkkkkk... katanya mau nikahin aku!"

"Kak Jungkook kok makin kiyutt sihhh?"

"Kak... Kok gak bareng Kak Taehyung?"

"Kak Jungkook" seorang gadis menghadangnya dengan malu-malu.

Jungkook menghentikan langkahnya lalu tersenyum.
Lalu gadis itu dengan malu-malu menyodorkan sebuah bingkisan berbentuk hati lengkap dengan pita pink diatasnya.

Mata Jungkook berbinar "Waahh.. Ini untukku?" tanya Jungkook antusias.

Namun gadis itu menggeleng "Untuk kak Taehyung" cicit gadis itu.

Seketika wajah Jungkook berubah menjadi masam.
"Berikan saja sendiri. Aku tidak mau!" sungut Jungkook. Dia ngambek! Dan hal itu terlihat sangat menggemaskan bagi siswi-siswi yang melihatnya.

"Ya ampuunnn pengen karungin><"

"Iyaaa gumusss banget><"

"Anak capa cihhh uutututu"

"Culik gak nih!!"

Dengan sedikit panik, gadis itu mengeluarkan satu bingkisan lagi berbentuk kotak dengan warna biru. "Kak Jungkook yang ini, tapi yang itu untuk Kak Taehyung. Gimana kak?" ujarnya memelas.

"Aku takut memberikannya sendiri" lanjutnya

"Deal!! Thanks yaa.."

Langkahnya kembali terhenti saat telinganya menangkap suara bisik-bisik.

Bukan tentangnya melainkan orang lain.

"Siapa dia?" bisik salah satu siswi.

"Anak baru deh kayanya." timpal yang lain.

Jungkook melihat orang yang dimaksud.

Seketika matanya membola tidak percaya.
"Sial, Kim Taehyung memang ahli filsafat takdir!" gumamnya yang langsung berlari menuju kelasnya dengan tergesa.

🥀

"Bro!"

"Bro!"

"Ada berita penting!" ujar Jungkook menggebu.

"Apasih nyet?"

Jungkook mendekat lalu membisikkan sesuatu.
"Dia, disini"

Dan saat itu pula lelaki yang tengah telungkup itu mengangkat wajahnya dengan tatapan terkejut.
"Lo gak bercandakan?" Tanya Taehyung serius. Kelinci mutan didepanya ini suka sekali mengibulinya. Makanya dia ragu.

"Serius sumpah!"

Saat melihat raut Jungkook yang tak menampilkan wajah licik, Taehyung tersenyum. Benarkah dia??

Aku tidak akan menjadi seorang pengecut untuk kali ini.









Min Yoongi...







to be continue🥀🥀


A Simple Act |Taegi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang