Chapter 10

136 26 0
                                    

Support him

"Ayo Haewon!" Ucap Jinni, menyeret Haewon menuju ke lapangan.

Sekolah mereka mengadakan pertandingan futsal dengan sekolah lain. Tim Starlight High School sudah berada di tempat pertandingan sejak mereka pulang sekolah.

Sesampainya di lapangan, Haewon melihat teman-temannya sudah berada di sana.

Haewon melihat Jihoon baru saja keluar dari ruang berganti pakaian dan menuju ke lapangan untuk berkumpul dengan timnya.

Wajah Haewon memerah karena Jihoon akan bermain pertandingan, dia ingin menyemangatinya tetapi dia malu.

Tanpa sadar Jihoon melihat Haewon dan menuju untuk menemuinya.

"Haewon, kau datang untuk melihat pertandingan, kan?" Tanya Jihoon.

"Ah, Ne. Aku tidak sabar ingin melihat Jihoon-sunbae bermain." Ucap Haewon keceplosan.

Haewon sadar apa yang baru saja dia katakan, terlihat panik.

"Ma-Maksudku, aku juga tidak sabar me-melihat teman-teman bermain." Gagap Haewon.

Jihoon terkekeh dengan tingkah Haewon, merasa gemas dia mengelus kepala Haewon sebagai jimat keberuntungan.

"Kau lucu sekali, Haewon." Jihoon tersenyum.

Haewon tersenyum kembali dan menatap mata indah Jihoon. Haewon merasa ingin menatapnya lebih lama.

"HAEWON KESINI!" Teriak seorang gadis membuat Haewon tersadar dan menoleh ke sumber suara tersebut, Sullyoon, yang sedang melambaikan tangannya menandakan Haewon untuk menuju kemari.

"Um, sunbae, aku akan pergi ke tempat duduk. Teman-teman sudah menungguku." Ucap Haewon.

"Oh ok. Eung, kau juga jangan lupa untuk menyemangatiku, Haewon."

"Mhm, tentu." Sebelum Haewon pergi, Jihoon menarik tangan Haewon pelan.

Haewon kembali menatap Jihoon dengan ekspresi bingungnya.

"Sunbae, ada apa?"

"Eung, jika tim kita menang.. Bolehkah aku memelukmu sebagai selebrasi?" Tanya Jihoon, memberanikan diri. Wajahnya terlihat memerah tetapi tidak semerah dengan Haewon.

'Aku.. tidak salah dengar, kan?'

Beberapa detik kemudian, jantung Haewon berdegup kencang.

'EEEEEEEEEHHHHHHHHHH!?!?'

Haewon tidak bisa mengeluarkan suara melainkan hanya menganggukkan kepalanya.

"Ok, sekarang kau boleh ke tempat duduk bersama yang lain." Jihoon lagi-lagi tersenyum dan mengelus kepala Haewon.

Jihoon berkumpul bersama timnya dan Haewon lari menuju ke tempat duduk bersama teman-temannya yang duduk dekat dengan tempat tim Jihoon.

"Kenapa kau lama sekali, Haewon?" tanya Sullyoon.

Sebelum Haewon jawab tiba-tiba sudah dipotong oleh Sieun.

"Apa Sullyoon tidak lihat? Tentu saja Haewon sedang berduaan dengan Jihoon-oppa." Ucap Sieun dengan menggoda.

"Cukup Sieun-unnie!" Haewon memarahinya, berusaha tidak memerah tetapi gagal.

"Omo, wajahmu merah, Haewon." Isa menunjuk wajah merah Haewon.

Haewon menggelembungkan pipinya dan melihat fokus ke lapangan, dia sudah lelah dengan godaan teman-temannya.

Pertandingan akan di mulai, kini kedua tim sedang berjabat tangan satu sama lain.

One Step CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang