PROLOG

151 9 1
                                    

dear Hari,

Ini kali pertama mata kita saling bertatapan, Aku nyakin ini bukan cinta.
Ini mungkin efek dari Hormonal masa pubertas.

Juni, 2014

..oo0oo..


"HARI SENIN!!." suara lantang di tengah kerumunan para siswa yang sedang berbaris, membuat tubuhku memutar mencari sumber suara.

"CIEEE, HARI SENIN." ini bukan yang pertama kali namaku menjadi olokan, ditambah lagi katanya ada seseorang yang bernama Hari, dari beda jurusan.

"Sini, sini maju kedepan." Kak Nugraha selaku anggota OSIS sekaligus kakak pembina Masa Orientasi.

Aku melangkah maju, entah apa yang mereka inginkan aku ingin mengahirinya dengan cepat, lalu disusul dengan seseorang yang bernama Hari itu.

"Silahkan, perkenalkan diri kalian." Ucap kak Nugraha di depan siswa lainnya.

"Perkenalkan nama saya Senin Wulandari, sebenarnya ada huruf Y sebelum huruf E, ini cuman masalah salah ketik nama waktu bikin Akte." Aku berusaha menjelaskan panjang lebar.

"Kenapa gak langsung di ganti?" tanya kak Nugraha.

"Orang tua saya terlalu mager bolak balik ke kantor kecamatan." ucapanku membuat beberapa siswa tertawa, aku pun melirik Hari yang tengah menahan tawa.

"Okey, lalu asal sekolah dari mana nih?" Aku diam sejenak, padahal kak Nugraha ini satu alumni denganku.

"Saya alumni SMP NEGERI 2." ucapku singkat.

"Silahkan Hari, perkenalkan diri kamu." ucap kak Nugraha menatap Hari.

"Nama saya Hari Pratama, saya jurusan Tehnik Kendaran Ringan, TKR 3. Alumni SMP NEGERI 5, sekian terimakasih." ucap Hari lalu menunduk di ahir kalimat.

"Ada yang mau di tanyakan?" ucapan Kak Nugraha membuatku sedikit kesal, berarti sesi tanya jawab ini akan menambah panjang waktu ku berdiri di depan.

"Saya mau tanya nih kak, Senin dari jurusan apa ya, biar besok-besok bisa modusin dia." ucap laki-laki dengan seragam olahraga SMP 2 tapi wajahnya begitu asing bagiku, jelas membuat kehebohan siswa lainnya.

"Saya Akuntansi 1." ucapku singkat.

"Sudah cukup ya sesi perkenalannya, sebelum masuk ke kelas masing-masing, silahkan sesi tuker kadonya. Kalian bisa ambil satu kado yang bukan punya sendiri, dan langsung ke kelas." Ucap kak Nugraha untuk mengahiri kegiatan MOS tahun ini.

"Aku yang ini aja deh." Aku sengaja mengambil kotak kecil berbungkus warna pink, selain enggan repot membawa kado besar, warna pink mencolok ini pasti kepunyaan perempuan.

Aku melangkah menuju ke kelas untuk mengambil tas dan berniat langsung pulang, sungguh melelahkan.

"Senin." seseorang memanggilku dari belakang.

"Siapa?." tanyaku pada seseorang yang tadi begitu caper saat sesi tanya jawab.

"Kenalin, aku Antoni dari TKR 3, Aku mau nitip ini, kasihkan ke dia." Antoni melirik kebelakang ku, Aku hanya melihat sosok Fani di belakangku.

"Iya Fani." ucap Antoni lalu berlari meninggalkanku.

Aku terlalu malu untuk mengakui bahwa aku mengira Antoni sedang modus mencari perhatianku, "Fan, Ada titipan dari Antoni, tadi yang ngobrol sama aku." ucapku memberi kado itu padanya.

"Dia itu Antoni, kelas 9A sebelah kelas mu, kamu gak kenal?" ucap Fani.

"Gak kenal dan gak peduli sih." jawabku.

"Hari, aku nebeng dong." ucap Fani membuatku memutarkan kepala menatap Hari yang kini di belakangku.

"Boleh, Aku mau balik sekarang." jawab Hari.

Untuk pertama kalinya mata kita saling bertatapan, mungkin 5 detik sesuai dengan detak jantung yang tiba-tiba terdengar olehku.

Matanya coklat terang menyala bila terkena sinar, ternyata bulu matanya lentik bila di lihat dari dekat, dan matanya ikut tersenyum bila bibirnya tersenyum lebar.

Aku merasa ini hanyalah gejala hormonal di masa pubertas ini yang akan semakin memudar di kemudian hari.

Itulah kesan pertama saat aku menatap mata Hari untuk pertama kalinya.

.
.
.

Maaf bila typo dimana-mana
jangan lupa vote dan coment

HARI SENINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang