[10] EPISODE 1

19 8 1
                                    

Dear,Hari

Aku selalu membuat alasan untuk tetap terus di dekatmu

10 sept 2014

..oo0oo..

Entah bagaimana ceritanya setiap pulang sekolah dihari sabtu kita selalu berkumpul di rumah Intan. Berawal dari aku, Anis dan Zidan, kini Antoni, Fani tidak ketinggalan Hari juga ikut serta.

Apalagi alasan yang membuat mereka berkumpul jika bukan perihal Anime 'Your lie in April.

Adik dari ibunya Intan yang akrab di panggil Om Ridwan tidak lain tidak bukan bandar DVD bajakan. Bisnis DVD bajakan memang sedang naik daun tahun ini.

"Full episode, tapi satu minggu satu episode aja." kata Intan dengan bangga memamerkan DVD bajakannya.

Aturan yang di buat Intan jelas membuat kita geleng-geleng kepala, "Kamu pingin banget ya kita main tiap hari." Antoni adalah manusia yang mampu menyuarakan keluh kesal kita.

Entah mengapa, Intan selalu membuat alasan yang tidak di mengerti namun setelah aku mengunjungi rumahnya, mungkin aku sedikit tahu.

Rumah yang hanya di huni 2 orang ini jelas terasa sepi, terlebih lagi Om Ridwan yang sibuk di pasar dari pagi hingga sore, kadang mengambil job malam saat ada hajatan tetangga.

Ibu dan Bapak Intan sibuk membuka warung makan di jakarta, yang hanya pulang setahun sekali.

Cukup sekian menceritakan kehidupan Intan.

Kita terfokus pada adegan persahabatan Kousei, Tsubaki dan Watari, "Mereka tuh friendzone."celetuk Antoni

Sudah jelas ucapan Antoni langsung mendapat pukulan maut dari Intan,"Dilarang spoiler!!."

Jangan di tanya, aku langsung beralibi izin ke toilet untuk menutupi pipi merahku.

Aturan kedua perkumpulan ini DILARANG KERAS SPOILER!!

"Tapi emang bener kan, gak ada yang namanya pertemanan laki-laki dan perempuan, kecuali dia belok."ucap Antoni menatap Zidan.

"Ih apa sih kamu, kamu naksir sama aku?!"ucapan Zidan sontak membuat tertawa yang lainnya.

"Udah fokus nonton aja, aku bikinin camilan." Intan menuju ke dapur, aku membuntuti dibelakang.

"Toiletnya pintu nomor 2."ucap Intan membuatku garuk kepala.

"Gak jadi, gak kebelet. Aku bantu kamu bikin camilan."

Sementara Intan membuat pisang goreng, tugasku membuat es sirup marjan dengan potongan buah timun suri. "Biar aku saja, nanti kamu ketinggalan adegan." ucap Intan padaku.

Jelas, sebenarnya aku tidak terlalu peduli terhadap episode anime itu.

"Ah, aku sudah baca komiknya, bukannya sama saja?" Aku membacanya hanya untuk mencari topik obrolan dengan Hari agar terlihat mempunyai kesukaan yang sama.

"Ternyata kamu cuman ikut-ikutan saja ya." Sepertinya Intan menaruh curiga padaku.

"Ha-?"

HARI SENINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang