Kesadaran Atas Kenyataan

68 7 3
                                    

Sinar matahari mulai menyusup dibalik gorden, Ata menyipitkan matan berusaha membukanya karena silau, dia kemudian mengerjap pelan-pelan, kepala juga terasa pening dan berat namun sinar matahari tidak bisa diajak berkompromi dia berani masuk kedalam ruang kamar Ata tanpa permisi.

 Ata pelan-pelan bangun meski nyawanya belum benar-benar terkumpul secara utuh, dia duduk menyenderkan kepala dan setengah badan ke kepala kasur sambil memijit kepala yang masih berat.Pelan-pelan Ata mulai meraba seluruh badannya, Ata kaget. Iya membulatkan mata secara sempurna. Seluruh tubuhnya sekarang tidak dliapisi oleh sehelai benangpun.

Dia termenung sebentar, nafas Ata naik turun, dengan sigap iya menarik selimut yang entah sejak kapan sudah jatuh kelantai lalu membungkus tubuhnya dengan sangat erat. Sakit kepala yang tadi menghantamnya seketika hilang, sekarang kepalanya sudah seringan kapas.

Memori malam tadi terputar secara acak bagai kaset rusak di pikirannya. Ternyata apa yang terjadi kemarin sampai hari ini benar-benar sebuah kenyataan

Matanya mulai memanas, dadanya sesak, juga perasaannya gelisah. Ata tak kuasa membendung air matanya pelan tapi pasti hujan itu turun menyapu seluruh pipi.

Tubuh Ata bergetar karena menangis sesegukan, malam panas yang terjadi bersama Kalingga terputar dalam fikirannya terus menerus  berulang kali tidak mau berhenti. Malam panas yang membuatnya mau tidak mau harus melakukan itu. Bersenggama di bawah langit hitam yang sudah direncanakan secara apik oleh kedua keluarganya

Ata memeluk dirinya dengan sangat erat, keperawanan yang sudah lama iya jaga, akhirnya sudah di pecahkan oleh Kalingga. Ata memeluk lutut nya dengan getir.

Suara pintu pintu kamar mandi berbunyi, Ata tidak berniat untuk menghapus air mata yang menelusup dibalik pipinya,terlebih tidak berniat untuk membalikkan arah pandangnya ke seseorang yang baru keluar dari balik pintu kamar mandi, Ata sudah tahu siapa dia.

Kalingga Kalandra keluar dari kamar mandi dengan celana boxer biru muda, diserta baju kaos warna putih membalut tubuhnya, rambutnya basah karena habis kemaras. Kalingga masih mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil sambil kakinya iya ajak melangkah kearah jendela, mengarahkan pandangannya ke kolam renang tepat dibawah nya, kolam renang dengan panjang 30 meter dan lebar 8 meter.  Di bagian sisi kolam yang terdapat tembok pembatas antara kolam dan taman , dan di sepanjang tembok pembatas tersebut terdapat bunga matahari yang tumbuh dengan subur  dan menjulang tinggi

Bunga matahari yang selalu berusaha mengarah ke arah sinar matahari adalah caranya untuk bertahan hidup. Kalingga menggeleng takjub dengan keindahan dibawah sana, air yang biru, udara yang segar, juga ada beberapa kursi senderan yang sangat cocok untuk digunakan berjemur dibawah sinar matahari. Kalingga baru menyadari bahwa seisi rumah ini penuh dengan bunga matahari, bukan hanya di tepi kolam renang, dikamar yang sedang iya pijaki pun penuh dengan bunga matahari,  baik itu lukisan bunga matahari dengan ukuran besar terpampang di tembok tepat diatas kasur, ada juga di meja rias terdapat bunga matahari plastik, cat tembok yang ternyata berwarna kuning hingga pada balkon kamar berjejer pot-pot yang isinya hanya bunga matahari.

Persis seperti nama pemilik rumah ini, Matahari Kemala, kesukaannya pun juga bunga matahari.

Kalingga menuju meja rias Ata, sudah cukup baginya memerhatikan suasana rumah milik seseorang yang masih menangis dibalik selimut tebalnya,  iya mengambil secarik kertas yang sudah penuh dengan coretan tangan Kalingga,  mendekati Ata lalu memberikan kertas tersebut kepada Ata yang masih sesegukan. Namun tidak dihiraukan oleh Ata, Ata masih sibuk dengan tangisannya yang tak kunjung mereda

"Ini aturan dari gue, lo boleh coret kalau lo rasa sangat bertolak belakang dengan prinsip yang lo bangun, dan gue juga kasi lo kebebasan buat nambahin aturan yang lo pengen" Kalingga diam sejenak memejamkan matanya sekian detik lalu melanjutkan ucapannya kembali

MATAHARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang