Keesokan harinya, h-1 penerbangan Zhafran.
"Neng, aa mau ke bandara dulu ya, mau ngantar koper, biar besok langsung bawa motor aja"
"Iya a hati-hati nanti pulang kabarin lagi ya"
"Iya neng, aa bentaran kok, Assalamualaikum neng"
"Iya a, Waalaikumussalam"
.
.
.Entah mengapa semakin sore Aa Zhafran lama sekali tak kunjung mengabari Ica kembali. Dan entah mengapa Ica seperti merasakan sebuah firasat bahwa Aa Zhafran sedang dalam masalah alias firasat buruk.
"Aa kok lama?"
"Aa belum pulang ya?"
"Aa?"
Nihil. Ica hanya mendapati WhatsApp Aa Zhafran ceklis 1. Ica selalu berusaha berfikir positif, tidak akan terjadi apa-apa dengan Aa Zhafran. Tak lama kemudian, tiba-tiba ada balasan dari Aa Zhafran, namun sepertinya bukan Aa Zhafran yang memegang hp nya.
"Ini zhAfran sayang"
Ha? Ica terkejut bukan main, bagaimana tidak? Sejak kapan Aa Zhafran memanggil Ica dengan sebutan "sayang" ??
"Ini siapa yang pegang hp Zhafran?"
"zhAfran"
"Bukan! kamu bukan Zhafran! bilang kamu siapa! Dimana Zhafran?"
"Hahaha tenang aja nda, Zhafran aman samaku"
Duuaarrr!! Hati Ica bagaikan disambar petir! Nda? dia memanggil Ica dengan sebutan Nda? siapa lagi kalo bukan Hans? Ya Allah Ica harus bagaimana mana lagi sekarang orang yang begitu Ica sayangi berada di tangan orang jahat. Sontak Ica menangis dan sangat sangat ketakutan jika Hans mengapa-ngapakan Zhafran.
Dengan segeranya, Ica meminta tolong Pak Dosen nya Aa Zhafran untuk melacak lokasi Hans. Ica juga memberi tahu ke Pak Dosen bahwa Zhafran diculik. Alhamdulillah Pak Dosen selalu bersedia membantu Ica dan Zhafran, karena Pak Dosen sudah menganggap Zhafran seperti anaknya sendiri, karena Pak Dosen sudah lama menikah namun belum dikaruniai seorang anak.
"Assalamualaikum Pak Dosen, Ica minta tolong pak😭"
"Waalaikumussalam, ada apa Ica?"
"Zhafran dibawa kabur oleh orang jahat, tolong bantu lacak dan cari Zhafran pak Ica minta tolong😭" mohon Ica kepada Pak Dosen.
"Tenang Ica tenang.. Gimana kronologinya?"
Dan Ica pun menyeritakan semua kejadiannya dan Pak Dosen dengan team kampus segera melacak keberadaan Zhafran dan Hans, tak lupa Pak Dosen juga sudah menghubungi kepolisian terdekat untuk membantu pencarian mereka.
Tak lama kemudian Ica mendapat info dari Pak Dosen dengan pihak kepolisian, bahwa mereka berada di dalam kapal barang sedang menuju ke Tangerang. Hati Ica sedikit lega karena polisi berhasil mendapatkan lokasi mereka dari sebelumnya tidak bisa melacak karena liciknya Hans yang mematikan lokasi di hp Zhafran.
Disisi lain Ica begitu stress. Pencarian dilakukan dini hari, hingga membuat Ica tidak bisa tidur semalaman, ia hanya begadang menunggu kabar baik dari Aa Zhafran. Hingga pagi datang Ica pun belum tenang, bahkan dari hari dimana Zhafran menghilang, Ica belum makan sama sekali hingga membuat tubuhnya benar-benar lemas tidak ada tenaga.
Disisi lain Pak Dosen dan team kepolisian Jawa Barat bekerjasama dengan kepolisian di Tangerang untuk menunggu kapal barang datang dan menangkap mereka.
.
.
."Aa katanya mau kesini?"
"Kok malah ke Tangerang sih?"
"Aa harusnya kesini nemuin neng!"
"Bukannya malah ke Tangerang mau ngapain disana?"
"Aa harusnya naik pesawat bukan naik kapal!"
"Neng udah siapin semua buat aa kesini, buat ulang tahun kita a"Begitu kira-kira isi pesan Ica kepada Zhafran di nomor lama Zhafran. Karena jika Ica mengirim pesan ke nomor Zhafran yang baru, yang ada Hans yang akan membalasnya.
.
.
.Lanjut part selanjutnya🤫
.
.
.
Duhh gimana ya dengan Zhafran? Kasian Ica🥺
.
.
.
Next or stop?
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya para readers kesayangan author❤️🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Sujud Untuk Ustadz Muda
Non-FictionDemi menjaga, aku hanya berani memintamu kepada Sang Pencipta mu lewat sujudku. Aku hanyalah wanita fakir ilmu yang mengagumimu, wahai ustadz muda. Aku tau ini sangat lancang, tapi aku sangat nyaman ketika bersamamu. Izinkan aku untuk selalu mendoak...