Kembali namun berbeda (bagian akhir)

55 4 14
                                    

"Aa itu emang jagonya buat orang khawatir dari dulu", kesal Ica.

"Maaf neng", jawab Zhafran.

"Hmm iyaiya.. Aa udah enakan?", tanya Ica.

"Alhamdulillah neng", jawab Zhafran.

"Udah makan?", tanya Ica lagi.

"Udah neng, barusan", jawab Zhafran.

"Alhamdulillah", ucap Ica.

Singkat cerita mereka berbincang-bincang selayaknya bagaimana mereka saling merindukan dan saling khawatir. Tak lupa Zhafran juga menceritakan apa yang ia rasakan sewaktu dirinya mengalami koma selama beberapa hari.

"Aa, katanya orang koma itu bisa dengerin kita ngobrol ya?", tanya Ica polos.

"Iya neng, kemarin Rendy baca Qur'an disamping aa waktu masih di RS Tangerang aa denger kok.. Aa juga denger suara neng", jawab Zhafran.

"Ha?", tanya Ica tak mengerti.

"Iya neng, aa denger suara neng ngaji", ucap Zhafran.

Ica seperti tak percaya bagaimana bisa Zhafran mendengar suaranya dari jarak jauh? Oh iya baru ingat Zhafran kan psikolog, mungkin juga tau dari situ kali ya. Tapi, apa iya?

"Emang iya? Apa yang aa rasain waktu koma a?", kepo Ica.

"Aa berada di satu ruangan yang cuma ada cahaya aja neng. Aa sendirian disitu. Aa manggil neng, manggil ayah, manggil umi, manggil ibuk mereka gak dengar", ucap Zhafran.

"Ya gimana bisa dengar ish", jawab Ica.

"Ada orang kaya bayangan hitam, dia pukul-pukul aa", ucap Zhafran.

"Astagfirullah, kaya lalu itu a?", tanya Ica.

"Iya neng, aa teriak-teriak, jangan bawa aku, aku belum tepatin janji sama dia, aku mau nikahin Ica. Barulah aa dilepasin neng", jelas Zhafran.

"Kok aneh ya", ucap Ica heran.

"Aa juga gak tau neng", jawab Zhafran.

Beberapa hari kemudian, sekitar 2-3 hari akhirnya Zhafran diperbolehkan untuk pulang.

"Assalamualaikum kak, ini Rendy", sapa Rendy.

"Waalaikumussalam Ren. Gimana? Udah bisa pulang kah?", tanya Ica.
*Sebelumnya Rendy sudah mengabari Ica bahwa hari ini Zhafran diperbolehkan pulang.

"Alhamdulillah kak, lagi nunggu kak Zhafran keluar dari ruang dokter, lagi tanda tangan apa gitu", jawab Rendy.

"Oalah iya Ren. Pulang naik apa?", tanya Ica.

"Naik bus kak, cuma 2 jam aja", jawab Rendy.

"Zhafrannya gimana? Itu kakinya kan habis operasi?", tanya Ica khawatir.

"Kak Zhafran pakai tongkat, nanti Rendy bantu kok kita naik bus aja. Ini Rendy udah siapin tas kak Zhafran, tinggal nunggu kak Zhafran aja kak", jelas Rendy.

"Oalah gitu.. Makasih banyak ya Ren, udah mau bantu Zhafran selama ini", ucap Ica.

"Sama-sama kak, santai aja", jawab Rendy.

Singkat cerita mereka berdua sudah perjalanan pulang, tak lupa Rendy juga mengabari Ica kala mereka akan berangkat ke rumah Zhafran.

Ingat perkataan Rendy, perjalanan hanya berlangsung 2 jam, Ica memutuskan untuk selalu menunggu mereka sampai dirumah. Namun sudah 2 jam mereka tak kunjung ada kabar. Setelah sekitar 2,5 jam berlalu, Ica baru mendapatkan kabar.

"Baru sampai neng, maaf ya baru kabarin", ucap Zhafran.

Oh, ternyata Zhafran yang membalasnya, bukan Rendy.

"Kok lama a? Katanya 2 jam?", khawatir Ica.

"Iya neng agak lama, tadi kena macet", jawab Zhafran.

"Oalah gitu.. Yaudah istirahat dulu a", ucap Ica.

"Iya neng, aa lagi duduk kok", jawab Zhafran.

"Rendy mau tinggal dirumah aa dulu apa gimana a?", tanya Ica. Ica khawatir jika Rendy pulang, siapa yang akan membantu Zhafran dirumah? Sedangkan Ica posisi juga jauh.

"Aa suruh tinggal disini dulu neng kalau dia mau", jawab Zhafran.

"Ya udah a, kalau aa ga keberatan biar Rendy tinggal sama aa dulu untuk sementara waktu, biar aa juga ada yang jagain", ucap Ica lega.

"Iya neng", jawab Zhafran.
"Neng", panggil Zhafran.

"Iya a?", jawab Ica.

"Kaki aa isinya besi bukan lagi tulang kaki", sedih Zhafran akan hal yang menimpanya hingga membuat tulangnya harus diganti dengan pen.

"Ya Allah a, sabar ya, gapapa yang penting sembuh", ucap Ica menguatkan Zhafran agar tidak sedih. Sejujurnya, Ica juga tak kalah sedih. Bahkan Ica pun juga meneteskan air mata ketika mendengar Zhafran mengatakan hal tersebut yang membuat hati Ica terasa tergores.

"Iya neng, walaupun panjangnya gak sama kaki aa sebelah kanan dan kiri", sedih Zhafran.

"Cepet sembuh ya a", doa Ica.

"Syukron neng geulis", jawab Zhafran.

Singkat cerita Ica dan Zhafran berkomunikasi seperti biasanya. Dan Zhafran juga harus sering-sering ganti perban kaki agar luka bekas operasi segera mengering. Ia ganti perban di klinik dekat rumahnya. Dikarenakan Rendy harus kembali ke kampus, akhirnya Zhafran pergi ke klinik sendirian menggunakan mobilnya.

Tak luput juga Ica menanyakan kasus Hans. Kabarnya jelas Hans berada di dalam sel tahanan. Namun sepertinya dia belum merasakan "kapok".

Next di part berikutnya ygy. Kita ungkap kesabaran Zhafran setebal imannya. Mungkin kalau kalian berada di posisi Zhafran mungkin udah bunuh orang-orang jahat, contohnya Ica sendiri rasanya ingin sekali membunuh orang jahat. Tapi tidak, itu dosa besar ygy.

Ica said, "andai saja membunuhmu itu halal"🙂🔥

Cinta Dalam Sujud Untuk Ustadz Muda ➣ Season 1 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang