See You Again

1.3K 47 5
                                    

Disini lah aku sekarang, Belanda! Dimana aku akan menuntut ilmu dan mewujudkan cita-cita ku. Sudah hampir 2 tahun aku disini, aku cukup bangga dengan diriku sendiri yang saat ini mudah bersosialisasi dan itu membantu ku untuk menyelesaikan perkuliahan ku disini. Bulan depan aku akan menjadi sarjana design fashion! Wah senang sekali bisa memakai toga dan membawanya pulang ke tanah air. Selain kedua orang tua ku yang bangga, di sana juga ada kekasih ku yang sangat aku rindukan, Deva Kenan Putra. Selama aku disini kita tidak pernah sekalipun untuk tidak memberikan kabar, walau kadang hanya menyapa selamat pagi atau malam. Ya, kalau di Belanda pagi pasti di Indonesia malam, jadi kita sama-sama memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Vrnd: bulan depan aku lulus, senang deh kuliah ku cepat selesai. I miss you already baby:'(:*

DKP: WOW! Congratulations dear:* proud of you! I miss you too :(

Vrnd: thanks kiss:* , ugh! Jangan manja seperti itu. 2 bulan lagi aku pulang, see you soon:*{}

Begitulah kalau aku dan Deva saling melepas rindu, aku rindu dengan sifat manja nya yang seperti ini. 2 bulan lagi aku akan kembali ke Indonesia, melanjutkan karir ku di tanah kelahiran, mewujudkan segala mimpi yang sudah terancang selama aku disini. dan melanjutkan hubungan ku dengan Deva untuk mantap ke jenjang yang lebih serius.

Hari ini aku memutuskan untuk membeli bahan kebaya yang akan aku kenakan saat wisuda, walaupun berada di Negeri orang, aku tetap ingin mengenakan pakaian khas Negeri ku sendiri, selain bangga menggunakannya, aku juga membantu memperkenalkan kebaya ke dunia luar.

"Mom, setelah lulus bolehkah aku kembali ke Indonesia?" Ucap ku disela-sela memilih bahan kebaya.

"Apa kamu yakin mau pulang ke sana sayang? Disini kamu bisa dapat semuanya loh, bahkan Papa sudah menyiapkan satu kios untuk kamu membuka usaha"

"Ugh! C'mon Mom, aku harus pulang ke Indonesia, Deva menungguku. Lagi pula di Jakarta Papa kan juga punya kios yang tidak dipakai" semenjak tinggal di Belanda Mama meminta ku untuk memanggilnya dengan sebutan Mom!

"Yasudah terserah kamu saja, tapi Mom dan Daddy tetap disini untuk beberapa tahun mendatang"

"Ya. Itu tak masalah bagiku, aku akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup ku" ucapku sambil membayar total uang yang harus aku serahkan ke pelayan toko.

***

Tidak terasa bulan ini tiba, bulan dimana aku mengenakan kebaya dan memakai toga. Aku bangga pada diriku sendiri ketika aku menghadap ke cermin. Kebaya rancangan ku sungguh indah. Aku menuruni anak tangga untuk menuju ke meja makan. Disana sudah ada Mama dan Papa lengkap dengan baju batik serta kebaya yang senada dengan ku.

"Anak Papa cantik sekali. Sudah siap?" Ucap Papa saat aku sudah menapaki kaki ku di anak tangga terakhir, aku mengangguk mantap dan berjalan menuju mobil untuk sampai ke Ballroom tempat ku akan melangsungkan wisuda.

Ramai sekali para wisudawan dan para wali disini. Semua mengenakan pakaian sesuai yang mereka inginkan. Ada satu sosok yang sangat aku kagumi Cathrine Keneth Winston teman dekat ku selama kuliah disini, dia berasal dari Inggris tapi mempunyai darah Manado sama seperti ku jadi dia bisa berbahasa Indonesia.

"Ah Cathy you look so beautiful"

"Thank you Jessie! Uhh kebaya? Great! Aku suka kebaya"

"Hem, aku yang merancang sendiri"
"Ah Jess, selera mu memang bagus, tapi sayang cowok setampan George Julius kau tolak" ucapnya sambil terkekeh ke arah ku. Aku tak meladeni ucapannya, aku tak ingin bila teman-teman ku disini tau kalau aku sudah mempunyai kekasih di Indonesia. Deva memang tak setampan George, tapi Deva tidak semata keranjang George. George dikenal sering bergonta ganti pasangan sehingga aku malas untuk menjadi korban entah yang keberapa baginya.

Prosesi wisuda berjalan dengan lancar dan cepat, tiba saat nya aku menaiki podium untuk menerima piagam. Rasanya sama seperti menerima berita kelulusan saat SMA, mendebarkan.

Setelah kurang lebih 3 jam prosesi wisuda akhirnya semua selesai. Aku keluar dari Ballroom bersama dengan kedua orang tua ku. Ingin rasanya aku cepat sampai ke rumah dan berganti pakaian. Ah aku sampai lupa kalau aku harus memberi kabar ke Deva. Ku ambil ponsel dari tas kecil yang aku bawa dan mencari contact Deva. Saat hendak menghubungi Deva, dihadapanku terbentang sebuket bunga mawar putih dan merah yang membentuk love. Aku terkejut saat wajah ku mulai menyadari kalau ternyata orang yang menyodorkan bunga adalah Deva! Deva Kenan Putra kekasih ku yang selama ini sangat aku rindukan.

Aku menghambur kedalam pelukan Deva, aku sangat merindukannya sampai air mata ku pun tak mampu ku tahan, ya air mata kebahagiaan tentunya.

"Happy graduation sweetheart"

"DEVA!!! Kenapa kamu ga bilang kalau mau kesini?" Ucapku sambil berlari ke arah nya.

"Surprise dong, gimana senang aku dateng?"

"Seneng banget!!" Ucapku penuh semangat dan kembali memeluk nya. Deva nampak lebih tinggi, tubuhnya kekar sepertinya dia sering nge-gym sehingga tangannya berbentuk otot-otot, wajahnya semakin bersih dengan rambut sedikit gondrong. "Badan mu berotot"

"Hahaha, iya aku rajin nge-gym belakangan ini, eh kemana behel mu?" Tanyanya sambil memperhatikan sederet gigi ku.

"Hehehe, sudah ku lepas. Kamu ga kangen sama Mama dan Papa ku? Dari tadi dicuekin tuh mereka" ucap ku sambil melirik ke arah kedua orang tua ku.

"Ah iya sampai lupa saking kangen nya sama kamu. Hallo Mah, Pah apa kabar?" Deva menyalami kedua orang tua ku sambil mencium pipi kanan dan kiri

"Makin tampan kamu Dev" ucap Papa sambil memegang punggung Deva

"Papa juga makin awet muda, apalagi Mama sama cantik nya kaya anaknya"

"Bisa saja Nak Deva ini, yasudah yuk kita langsung ke rumah saja kamu pasti capek kan baru sampai" ajak Mama yang ku indahkan dan menyusul mereka menaiki mobil.

Aku senang,laki-laki yang aku cintai dan aku rindukan sekarang berada disisi ku. Rasanya seribu kata pun tak mampu aku ungkapkan. Berjuta-juta cerita yang siap akan aku tanyakan dan ceritakan padanya. Ingin sekali aku menikmati suasana di Belanda hanya berdua dengannya.

"Kamu tinggal dirumah ku kan?"

"Ah, tidak aku sudah memesan kamar hotel untuk beberapa hari ini."

"Kenapa ga tinggal dirumah ku?" Tanya ku sedikit kecewa

"Ga mungkin dong sayang, kita kan belum resmi masa sudah tinggal serumah? Iya ga Mah, Pah?" Tanyanya dan kulihat Papa Mama hanya terkekeh mendengar ucapan Deva.

"Nyebelin! Tapi malam ini aku mau ngabisin waktu sama kamu, boleh kan Mom, Dad?" Pinta ku penuh harap

"Ya terserah kamu saja" ucap Papa

Papa memang tidak banya bicara, tapi dengan perkataannya seperti itu aku yakin Papa pasti memberikan izin. Aku tak sabar untuk malam nanti. Aku akan mengajak Deva keliling kota di Belanda ini, aku juga ingin mengajaknya ke Amsterdam, disana terdapat musium prostitusi wanita. Aku penasaran untuk berkunjung kesana. Sempat ingin pergi ke sana bersama Cathy tapi Papa tak memberikan izin karna Papa selalu memgkhawatirkan aku selama aku berada di dekat Cathy, selain karna ada George Papa juga tau asal usul keluarga Cathy yang dikenal cukup tidak baik.

Holla akhirnya update hahaha maaf ya kelamaan:( sibuk sama cerita baru (?) Dah baca cerita baru nya belum? Hehe

Ohh ya bentar lagi tamat seperti nya:(( huhu ada saran kah? Ditunggu!!

To be continue...

LDMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang