RENJUN - Erase You

103 15 0
                                    

Huang Renjun as Renzo Rafaello
©NCT Dream

Story by Reirin_

===

“We're like fireworks and symphonies exploding in the sky.”

Sad Song - We the Kings

===

“Lo pikir semua kisah cinta bakal berakhir manis?”

Dia datang lagi.

Semua orang pasti memiliki satu-dua hal dalam hidup yang ingin dilupakan, dihapus dari kotak kenangan dan berharap tidak akan pernah muncul lagi ke permukaan. Renzo juga begitu. Sayangnya, takdir berkata lain. Kenangan yang paling ingin dia hapus justru kembali hadir di hadapannya.

Dia datang lagi.

Hatinya terus bergumam sementara tangannya semakin erat menggenggam mic. Renzo berusaha keras untuk fokus pada penampilan malam ini. Dia tidak ingin mengacaukan konser Revaleaz Band yang sedang meniti karir di bidang permusikan.

Saat ini baginya yang terpenting adalah berproses bersama Revaleaz menuju puncak. Dia dan enam temannya sudah melalui perjalanan panjang untuk sampai di titik ini, dimana mereka yang masih pelajar SMA sudah mulai terkenal dan mendapat tawaran perform di berbagai tempat.

Seperti malam ini, kafe Temu Kangen menjadi tempat Renzo dan teman-temannya unjuk kemampuan. Sudah sepuluh menit berada di panggung, penonton semakin berdatangan saja memenuhi kafe.

Renzo yang merupakan vokalis Revaleaz tampil menawan dengan suaranya yang halus dan merdu. Dia beserta enam temannya bersatu menciptakan symphony yang indah. Revaleaz begitu dicintai oleh fansnya, bukan hanya karena mereka berbakat, tapi juga karena karakter masing-masing anggota yang unik.

Sampai detik ini, Renzo tidak pernah berhenti bersyukur karena menjadi bagian dari Revaleaz. Walaupun terkadang kelakuan teman-temannya seperti jamet dan sering memancing emosi, Renzo tetap menikmati momen-momen tersebut.

“Oke, ada yang mau request lagu berikutnya?” Darren bertanya ketika lagu yang mereka mainkan usai.

“Kak, lagu To My First Love dong!” sahut perempuan yang duduk paling depan.

Renzo bergeming. Ah, lagu itu, lagu yang ia tulis ketika sedang galau-galaunya dalam urusan perbucinan. Suatu hari, ketika Revaleaz sudah terbentuk dan teman-temannya sedang bermain di rumah Renzo, Chellvan menemukan catatan tersebut. Cowok yang biasa dipanggil Epan itu dengan isengnya membaca keras-keras setiap kata yang Renzo tulis.

“Wah, Bang, kasian banget lo ditolak cewek,” kata Epan sambil tertawa.

“Mana mana, gue pengen liat.” Darren yang sifatnya sebelas dua belas dengan Epan mendekati cowok itu, ikut membaca kertas lusuh milik Renzo. “Ternyata di circle kita ada sad boy, ya.”

“Anjir, balikin nggak!”

Lelaki yang kesabarannya setipis kapas itu mengamuk, Renzo berteriak kesal dan menyambar kertas berisi curhatannya dengan kasar. Akan tetapi tidak semudah itu, Epan lebih dulu berlari dan bersembunyi di belakang Mark.

Sudah dia bilang, kelakuan teman-temannya memang luar biasa menyebalkan sampai membuat darah tinggi.

“Itu barang pribadi gue, bambang. Jangan lo ambil seenaknya.”

Keadaan semakin tidak kondusif. Di saat Renzo bertengkar dengan Epan dan Darren, Mark, sang Leader justru memikirkan ide lain. Lelaki paling dewasa di Revaleaz itu mengusulkan agar curhatan Renzo dijadikan sebuah lagu.

𝐓𝐨 𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang