~End~ Keindahan halus berpakaian sebagai pengganggu sekolah

Bab 109 Aku akan menangis?

Pada awal Juli, untuk memastikan pengiriman aman Su Mianmian, Lu Heng memutuskan untuk mengirimnya ke rumah sakit terlebih dahulu.

Lu Yichang menyeret koper kecilnya sendiri, dan memasukkan botol bayinya sendiri dan botol bayi adik perempuannya yang akan segera lahir ke dalam kopernya.

     "bagaimana perasaanmu"

Lu Heng mengulurkan tangannya untuk membelai perut besar Su Mianmian, dan membawanya ke dalam mobil.

Sosok Su Mianmian masih langsing dan langsing, hanya saja perutnya lebih besar, seluruh tubuhnya putih dan lembut, bahkan lebih menawan dan cantik dari sebelumnya.

“Bagus sekali.” Su Mian selesai berbicara dengan suara lembut, dan membelai rambut kesemutan Lu Heng.

Baru-baru ini, pria merasa cemas.

Selalu bolak-balik di sampingnya di malam hari, aku tidak bisa tidur nyenyak.

Su Mianmian berpikir, dia mungkin ketakutan saat dia melahirkan.

Sebenarnya, Su Mianmian tidak dalam bahaya saat melahirkan Luyi, tetapi karena dia baru pertama kali melahirkan, dia tidak terbiasa dengan itu, dan gonggongannya sedikit lebih keras.

Kemudian tiran yang tak kenal takut ini sangat ketakutan sehingga dia hampir menghancurkan rumah sakit itu.

Jika bukan karena dihentikan oleh sekelompok orang memasuki ruang bersalin, mungkin memang ada pembunuhan.

Lu Heng membungkuk dan bersandar di perut Su Mianmian untuk mendengarkan.

Memang jauh lebih baik dari Lu Yichang.

"Apa yang akan kita namai dia?"

Su Mianmian duduk di co-pilot, mengobrol dengan Lu Heng yang sedang mengemudi.

Pria itu memiliki wajah cemberut, seolah-olah dia akan pergi ke tempat eksekusi.

Menghadapi produksi, hal yang paling menakutkan bukanlah Su Mianmian, melainkan Lu Heng.

"Semuanya baik-baik saja."

Pria itu selesai berbicara dengan ekspresi tumpul, berhenti dan menunggu lampu merah.

"Apa pun berhasil"

Su Mianmian memiringkan kepalanya dan berpikir, nama Lu Duxing benar-benar aneh.

Tiba-tiba, dia merasakan sedikit sakit di perutnya.

Ini jenis brengsek dan kemudian baik-baik saja lagi.

Hal semacam ini biasanya terjadi, Su Mianmian tidak mengambil hati.

Tapi dia masih pergi ke toilet di tengah jalan, lalu duduk di kursi belakang, meringkuk bersama Lu Yichang.

Yang besar dan yang kecil tidur bersama dalam pelukan mereka, dan mereka semua terlihat seperti tipe yang cantik dan imut.

Ini seperti lukisan orang tua-anak dengan keindahan sepuluh tingkat.

Lu Heng menatap ibu dan anak yang tidur nyenyak di kursi belakang, sudut bibirnya sedikit melengkung.

Tiba-tiba, dia merasakan sakit di telurnya.

Kulit Lu Heng agak pucat, dia menekan setir dengan kedua tangan, dan menarik mobil ke pinggir jalan.

Ada bau samar darah di dalam mobil.

Lu Heng menoleh untuk melihatnya.

Saya melihat warna merah muda tercetak di rok putih tipis Su Mianmian.

     Memegang

Jadi bukan bolanya yang sakit, tapi dia yang sakit

"Su Mianmian." Lu Heng memanggil dengan suara serak.