~End~ Keindahan halus berpakaian sebagai pengganggu sekolah

Bab 25 Dulu disebut Su Mianmian

“Sempurna!” Wanita muda itu berteriak dengan emosional, dan teh susu di tangannya hampir terbang keluar.

"Teman sekelas kecil, emosimu sangat sempurna! Ekspresi sedih dan bahagia, bahagia dan sedih seperti itu hanyalah replika dari Daji!"

Su Mianmian dipeluk oleh Lu Heng.

Dia membenamkan wajah kecilnya dalam-dalam di lengannya.

Tidak ada bulan, tidak ada cahaya, tidak ada kamu...

Dia lahir dalam kegelapan dan tumbuh dalam kegelapan, namun merindukan bulan, terang, dan bahkan untuknya.

Su Mianmian bertanya-tanya, ketika tiran itu menulis kalimat ini, apakah tidak ada bulan di luar jendela, tidak ada cahaya di dalam rumah, dan dia di sofa.

Membandingkannya dengan bulan dan cahaya, Su Mianmian berpikir bahwa dia mungkin memiliki tempat kecil di hati tiran itu.

Dengan Wenxiang nephrite di tangannya, Lu Heng menunduk, menatap bagian atas rambut gadis kecil itu, dan tidak bisa menahan senyum.

Entah kenapa, saat melangkah masuk ke gedung bersulam ini, dia merasa sangat familiar.

Menaiki tangga kayu dengan mudah, dia bahkan bisa melewati ambang pintu tanpa menundukkan kepala.

Hanya saja semakin dekat dia dengan kamar kerja ini, semakin sakit hatinya.

Seperti ada pedang yang menusuk di hati, terus menajam, terus menusuk.

Seluruh bangunan bersulam itu dipenuhi dengan kesedihan yang kuat, yang ditekan dari lubuk hatinya, dan mencapai puncaknya ketika wanita muda itu membuka jendela tempat bulan bisa terlihat.

Lu Heng bahkan memiliki keinginan untuk melompat keluar dari jendela itu.

Tetapi pada saat ini, dia sedang menggendong gadis kecil itu.

Rasa sakit tumpul di hati menghilang.

Perasaan tajam belaian pedang tajam itu juga menghilang pada saat ini.

Semua karena orang di pelukannya, dia menjadi lembut dan cantik setiap saat.

Jantung Lu Heng mulai berdetak perlahan, menjadi konsisten dengan jantung Su Mianmian.

Hati dua orang saling menempel, seperti hati.

Terlalu banyak pergerakan di lantai atas di gedung bordir, yang menarik perhatian petugas keamanan.

"Hei, apa yang kamu lakukan di sana!"

Sebuah kata membangunkan semua orang.

Setiap orang yang mengambil snack mengambil snack, yang membawa kamera membawa kamera, dan yang membawa Su Mianmian, semuanya turun untuk kabur.

Su Mianmian dibawa oleh Lu Heng, melompat keluar jendela, dan mendarat dengan ringan.

Penjaga keamanan tua mengejarnya, Lu Heng hanya mengangkatnya, menggantungnya di lengannya, dan menyembunyikannya di bebatuan di belakang kantor polisi.

Gua bebatuan itu sangat dalam, agak sempit, sangat gelap sehingga tidak ada cahaya yang terlihat.

Su Mianmian menekan Lu Heng, melingkarkan tangannya di lehernya, napas hangat pemuda itu mengenai bagian atas kepalanya, dengan sedikit terengah-engah.

Penjaga keamanan mengutuk dan berbicara dalam dialek lokal, yang tidak dapat dipahami oleh Su Mianmian maupun Lu Heng.

Petugas keamanan pergi, tapi Lu Heng dan Su Mianmian masih tidak bergerak.

"Gululu ..." Perut Su Mianmian keroncongan, terutama di gua batu yang sunyi.

Setelah sekian lama berlarian dan menari sekian lama, hanya tubuh rusak Su Mianmian yang hanya bisa mengeluarkan suara lapar yang menyedihkan sampai sekarang, yang sudah sangat tertahan.