13

41.3K 574 24
                                    

Azalea di beri waktu cuti selama satu minggu untuk memulihkan kesehatannya. Setelah dua hari beristirahat ia merasa lebih baik. Pusing dan mudah lelah hanya akibat ia terlalu stres dan banyak pikiran.

Setelah tiga tahun Mateo akhirnya kembali berpergian sendiri untuk mengurus pekerjaan di luar negri. Dalam waktu lima hari kedepan ia tidak bisa menemui Azalea.

Beberapa pekerjaan sangat merepotkan dan terasa membosankan saat tidak ada gadis cantik itu di sampingnya. Hari-hari yang ia lewati hanya berulang seperti hari kemarin dan ia mulai kehilangan kesabarannya namun ia harus tetap tenang.

Sore ini Azalea keluar dengan menggunakan Hoodie cream dan celana jeans terlihat sangat muda dengan rambut yang di gerai sepatu kets entah kapan terakhur kali ia menggunakannya.

Duduk di cafe dengan es latte di tangannya gadis itu terlihat sedang menunggu seseorang. Sesekali ia melirik ke jendela besar menantikan seseorang.

Di luar sangat panas dan di cafe banyak di isi oleh siswa sekolah menengah. Suasana cafe yang nyaman dan terlihat trendi dan berada di sekitaran pusat kota.

Seorang berjas masuk dan menarik banyak perhatian mendekati meja Azalea dengan senyuman di bibir tipisnya. Duduk di depan gadis itu pria tampan ini semakin menarik banyak perhatian di cafe yang sudah semakin ramai.

Keduanya duduk saling berhadapan tanpa menghiraukan tatapan orang sekitar. Pembicaraan mereka sempat terhalang saat seorang pelayan datang dengan kopi di nampannya.

"Jadi bagaimana? Kau setuju dengan rencana ku"
Pria itu menyesap americano namun pandangannya tidak pernah berpaling dari wanita di depannya

"Aku rasa itu yang terbaik untuk saat ini"
Azalea memandang gelas yang sudah berembun itu dengan penuh minat

"Akan ku urus sisanya akan ku hubungi dalam waktu dekat"
Pria itu tersenyum dengan hangat

"Terimakasih kau benar-benar membantu"

Keduanya selesai berbicara dan berpisah di depan cafe.

"Kau yakin tidak ingin ku antar"
Pria itu menurunkan kaca mobilnya

"Tidak perlu, aku tinggal di dekat sini"

Kemudian keduanya benar-benar berpisah. Azalea berlajalan untuk pulang dan membeli beberapa vitamin akhir-akhir ini ia mudah sakit.

Di beri waktu cuti yang cukup lama ia akhirnya punya banyak waktu untuk bersantai. Hari biasa ia terlalu sibuk dengan pekerjaan dan bossnya.

Sesampai di rumah Azalea memasak beberapa hidangan dan akan mencoba membuat kue. Menikmati waktu sendiri ia merasa sangat nyaman dengan waktu yang jarang ia miliki hanya untuk dirinya.

Setelah selesai memasak ia menata di atas meja dan mengambil beberapa gambar. Puas dengan hasil masakan dan foto ia akhirnya duduk tenang di meja dan akan mulai mencoba masakannya

Drrr......
Baru saja ia akan menyendokan makanan getaran ponsel mengalihkan perhatiannya

"Halo, selamat malam tuan"
Gadis itu memandang makanan di atas meja sambil menjawab telepon

"Apa yang kau lakukan?"
Seseorang di sebrang terlepon masih memiliki nada dingin

"Saya akan makan malam Tuan, apa ada hal yang perlu saya lakukan?"
Azalea memainkan garpu di makanannya

"Kau sudah akan makan malam?"
Mateo masih dengan nadanya

"Benar tuan, ada perlu apa tuan menelepon?"

"Tidak ada"
Kemudian sambungan terputus

Azalea tidak bingung dengan sikap tuannya yang aneh bukan kah setiap saat Bossnya selalu aneh.

Menikmati makan malam dengan bahagia sambil memanggang kue. Gadis cantik ini puas dengan masakannya hari ini dan mencari beberapa resep masakan lainnya untuk di coba.

Setelah mematikan sambungan telepon Mateo memandang makanannya tanpa minta dan tidak memiliki selera makan. Sepertinya Azalea baik-baik saja setelah berpisah berhari-hari dengannya.

Pekerjaan masih banyak yang harus di selesaikan namun ia sudah ingin kembali kenegara asalnya. Jika bukan sesuatu yang penting ia sudah akan meninggalkan negara ini secepatnya untuk pulang.

Azalea gadis itu duduk di sofanya yang nyaman menonton film di tv nya di temani soda dan cemilan. Sangat jarang moment seperti ini dia menikmati film dan sangat awal untuk tidur sekarang.

Memasuki film kedua ponselnya kembali bergetar. Melihat layar menyala seseorang memangil mode vidio.

"Ya tuan, selam malam"
Dengan posisi yang sangat santai ia melihat layar yang di isi dengan wajah tampan bossnya

"Kau belum tidur?"
Mateo masih menggunakan setelan jas rapih dan wajahnya dingin khasnya terlihat semakin menyeramkan dengan lipatan di keningnya

"Untuk sekarang belum tuan, ada yang perlu saya bantu"
Azalea melihat raut wajah menyeramkan itu hanya biasa saja ini wajah yang sudah ia hadapi lebih dari dua tahun ini

"Revisi surat perjanjian ini untuk ku aku kurang puas dengan pembagian keuntungan dan yang lainnya akan ku kirim kan"
Mateo melonggarkan dasinya dan bersandar di kursinya

"Baik tuan"
Azalea akan memutuskan sambungan teleponya namun Mateo menahannya

"Jangan matikan"

"Baik tuan"

Azalea mengambil labtopnya dan menyimpannya di atas meja ruang tamu. Gadis itu menyesuaikan sudut kameranya dan mulai mengamati surat perjanjian dan merevisi ulang sesuai ke inginan Mateo.

Di sisi lain Mateo sudah membuka jasnya dan melepas dasi di lehernya. Baju kemeja hitam berlengan panjang itu di gulung dan tiga kacing teratas di buka memperlihatkan dada bidang yang mengintip dari celah.

Di tangannya Mateo sedang memegang gelas yang berisi cairan merah dengan sikap elegan di putar matanya masih tertuju pada layar yang menampilkan gadis cantik yang serius dengan pekerjaannya.

Seharusnya ini bisa di selesaikan hanya dengan 1 atau dua jam namun Mateo selalu tidak puas dan meminta Azalea mengulang. Ini sudah kesekian kalinya namun gadis itu dengan sabar mengulang kembali. Setelah yang ke delapan kalinya Mateo masih tidak puas.

"Aku rasa yang pertama masih lebih baik"
Dengan mudah pria itu mengatakan yang pertama lebih baik setelah berulang kali gadis itu mengulang karena ketidak puasannya

Jika Azalea tidak salah Mateo sudah menum lebih dari sepuluh gelas wine, pria itu masih menyesap cairan merah itu dengan wajah santai tanpa terlihat mabuk namun leher dan dadanya memerah dengan tampilan yang tidak rapi lagi namun terlihat sangat sexy dan dewasa.

"Tuan sudah makan malam?"
Gadis itu dengan perhatian menamyakan pasa Bossnya

"Belum"
Mateo akhirnya mengalihkan pandangannya dari layar ponsel dan melihat gelas di tangannya

"Tuan tidak baik minum di saat perut kosong, sebaiknya tuan makan dulu sebelum tidur"
Azalea menutup labtopnya dan kembali melihat layar

"Kau mengkhawatirkan ku?"
Dengan senyum tipis di sudut mulutnya

"Tentu saja tuan, anda sebaiknya menjaga kesehatan jangan telat makan perut anda sering tidak baik"
Azalea dengan wajah seriusnya menasehati

"Baik aku akan makan kau harus menemani ku"
Mateo menghilang dari layar dan hanya suaranya yang terdengar sedang memesan

Pria itu memesan beberapa makanan yang lebih ringan duduk kembali di meja dan memakan-makanannya di temani oleh seseorang di ponselnya.

Setelah makan Mateo menyingkirkan piringnya setelah pelayan datang dan kembali melihat layar ponselnya. Gadis cantik itu masih dengan santai menemani tuannya sambil menyesap soda.

"Aku akan pulang selasa depan, Kau harus menjembut ku di bandara"

"Baik tuan"

Sambungan terputus...

BIG BOSS 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang