Sekolah dan tak terkendali

163 19 5
                                    

Bismillahirrahmanirrahim 🙂

Assalamualaikum hhee
Karena aku lagi bahagia aku double up nih hhii^^

Happy Reading!

_____

Hari ini adalah hari senin, dimana orang-orang kembali sibuk beraktivitas. Sama hal nya seperti gio, kini ia sudah siap dengan seragam sekolah nya. Sebenarnya pria itu sangat malas, mengingat di dunianya dulu ia sudah lulus sekolah dan sekarang ia harus mengulang kembali pelajaran kelas 12.

Gio berlalu dari kamarnya dan menuruni tangga dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celana abu-abunya. Sesampainya di ujung tangga, pria itu segera menghampiri sang nenek yang tengah terduduk di meja makan dengan di temani seorang pria muda seumurannya.

"Morning" sapaan datar dari gio terdengar menjengkelkan ditelinga elen, wanita paruh baya itu mendengus kesal. Sedangkan pria yang berada di samping elen menatap gio melotot terkejut.

"Lo mau ngemis gi?" Bagaimana tidak, seragam yang di pakai gio jauh dari kata rapi. Mulai dari bajunya yang di keluar dengan kedua kancing atas bajunya terbuka hingga memperlihatkan dada bidangnya, dasi yang seharusnya di pakai rapi di kerah bajunya kini malah tersampir di bahu, serta sepatu berwarna putih yang seharusnya berwarna hitam. The real bad boy.

Gio tak menjawab, ia hanya menatap sinis pria itu. Setaunya, pria itu adalah sepupu laki-laki pemilik raga ini. Gledvin namanya, pria yang murah senyum dan selalu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, tak heran jika dia menjadi ketua osis di sekolahnya. Dan perlu kalian tahu, gio itu membenci babu sekolah, catat oke kalo perlu tebalkan dan garis bawahi jangan lupa pakai tanda peringatan.

"Lah, di kacangin gue" gumam gledvin.

Elen yang melihat itu terkikik geli, dari dulu gio dan gledvin memang jarang akur. Sifat yang saling bertolak belakang itu menjadikan mereka seperti anjing dan kucing, yang satu banyak ngomong dan yang satu irit ngomong.

"Sudah-sudah, cepat makan makanan kalian nanti ke buru dingin" lerai sang nenek.

Mereka pun mulai memakan makanannya dengan khidmat tanpa suara, karena itu sudah menjadi peraturan dalam keluarga George 'tidak boleh berbicara saat makan'. Hingga beberapa menit kemudian mereka telah menyelesaikan makanannya.

"Gio pamit" ucap gio menyalimi tangan elen dan mengecup pipi nya, kemudian berlalu pergi menghiraukan teriakan gledvin yang menyuruhnya untuk menunggu. Dia kira dirinya bodyguard harus menunggu nya.

Gio masuk ke dalam mobilnya, melajukan kendaraan beroda empat itu dan meninggalkan mansion mewah tersebut. Di dalam perjalan, gio hanya terdiam diri sesekali ia bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa bosannya. Sebenarnya dirinya ingin menaiki motor, tapi neneknya menolak keras karena mengingat raga ini terakhir kali kecelakaan saat menaiki sepeda motor.

Menghela nafasnya, gio kembali fokus menyetir. Ia membelokan mobilnya dan terlihatlah pagar hitam menjulang tinggi dengan papan besar di atas pagar bertulisan 'SAMUDRA HIGHT SCHOOL'.

Gio memarkirkan mobilnya di tempat khusus mobil, ia mengambil hoodie hitamnya di kepala jok dan memakainya, tak lupa ia mengambil tas nya yang di taruh di jok samping dan menyampirnya di bahu serta meraih topi hitam bergambar tengkorak tersebut.

Beru saja kakinya turun dari mobil, gio dapat mendengar bisikan-bisikan serta jeritan para siswa/i dan tentunya kebanyakan adalah para siswi-siswi. Mendengus kesal, gio secepat kilat langsung turun dari mobilnya tanpa ada adegan slowmo mation. Pria itu berjalan tanpa menghiraukan orang-orang di sekitarnya, wajahnya tampak datar dan dingin.

Gila! Itu bukannya kak gio?

Kok jadi bad boy ya? Tapi tapi tapi ganteng bangettt lohhhh!!!

Pake topi aja gantengnya masih keliatan apalagi gak pake topi, help me kawan aku ingin pingsan huhu!!

Lebay anjing!

Gila sih tetap berdamage

Jiwa wattpad gue ketar ketir woiii!

Makin dingin coyy!

Gimana ya sama reaksi meyla nanti?

Perkataan terakhir dari salah satu siswi dapat menghentikan langkah pria itu, gio merasa detak jantungnya berdebar. Menggeleng pelan, memilih melanjutkan langkahnya. Tapi saat melewati sebuah perpustakaan, ia melihat seorang gadis bernetra cokelat terang. Tidak, itu sabella ia harus segera menghindari gadis itu. Tapi kenapa kakinya malah melangkah mendekati gadis itu? Gio mulai panik wajahnya berubah menjadi pucat pasi.

"Sabella"

Terlihat tubuh mungil gadis itu menegang, dia menoleh ke belakang dan tercengang saat melihat gio berdiri tak jauh dari tempatnya. Tatapan matanya seperti seekor singa yang siap menerkam mangsanya.

Gio mengepalkan kedua tangannya, ia mencoba mengendalikan tubuh ini agar tak mengejar sabella yang tampak akan berlari menghindarinya. Tapi terlambat, tubuhnya bergerak sendiri tangannya meraih tangan gadis itu dan mencengkramnya erat.

Gio menyeret sabella ke ujung peprustakaan yang terlihat sepi, dalam setiap langkah nya gadis itu terus memberontak meminta untuk di lepaskan. Sayang sekali, guru yang menjaga perpustakaan sedang tidak hadir dan tak ada satu pun murid yang datang ke perpustakaan ini, sialnya perpustakaan tersebut kedap suara.

Gio mendorong gadis itu ke dinding, memojokkan tubuh mungil itu. mati-matian dirinya menahan gejolak untuk tidak membungkam mulut gadis itu dengan bibirnya, ia sekuat tenaga menahan tubuh nya.

"Lari bel, gue gak bisa nahan ini semua" desis gio ia menatap sabella yang juga tengah menatapnya. Sial, gio merasa hasratnya semakin membuncah. Pria itu menggeram, ia menarik pinggang ramping sabella. Menatap gadis itu dengan sayu, "Lo tau? Hasrat gue buat nerkam lo mencapai obsesi, lo beneran gak mau lari?"

Gio merasakan tubuh gadis itu menegang, dan seperti dugaannya sabella mulai memberontak. Gadis itu mengigit dada bidang nya hingga membuat lilitan tangan nya di pinggang gadis itu mengendur. Mengambil ke sempatan itu, sabella mendorong tubuh kekar gio dan berlari keluar dari perpusatakaan.

Gio merasa tubuhnya mulai lemas, pria itu menyandarkan tubuhnya ke dinding, mengusap wajahnya kasar lalu mengacak rambutnya dengan frustasi. Tadi sekilas dirinya melihat air mata sabella, dan entah kenapa itu membuat hatinya gelisah.

"Apa yang terjadi sebenarnya, sebelum gue masuk ke tubuh lo Giovander?"

_____

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Budidayakan vote sebelum membaca (≧▽≦)

See you di chapter selanjutnya (〃゚3゚〃)

Byee👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Giovander | Famale Figure [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang