*Whitsapp
Angie : Lo tau gak? Kalau si Aqilla kemaren diantar pulang sama Sergio? ☹️
Shopia : Lah? Bagus dong. Biar dia ga dapatin Axel.
Angie : Hah, dia suka sama ayang lo?
Shopia : Iya lah, gue kan cewe pasti peka sama sikap cewe lain yang rada aneh ke cowok gue. Tapi demi persahabatan ya gue diem bae asal dia gak aneh2.
Angie hanya membaca pesan terakhir dari Shopia yang menyatakan kalau Shopia tau Aqilla suka dengan Axel. Angie memicingkan matanya seolah-olah sebuah rencana sedang berjalan di kepalanya. Dia tersenyum miring sambil berjalan ke arah Aqilla.
"Haii haii, lagi apa lo Qil?" Tanya Angie yang melihat Aqilla sibuk dengan handphonenya.
"Enggak apa-apa, ini kemaren gue rusakin jaketnya Sergio. Jadi dia minta ganti rugi, mana harus persis lagi." Jawab Aqilla.
Angie memutarkan bola matanya dan tidak menanggapi jawaban dari Aqilla tadi. Angie kesal kenapa Aqilla dan Sergio bisa jadi dekat?.
Kenapa semua perhatian di sekolah ini yang dulunya milik Angie, sekarang malah ke Aqilla."Btw, Shopia belum datang ya. 2 menit lagi bel masuk loh." Tanya Aqilla heran kenapa Shopia belum datang juga.
"Dia sakit, jadi libur sehari ini. Besok udah sehat kok itu." Jawab Angie dengan nada datar seolah sedang marah dengan Aqilla.
"Lo kenapa, Gie? Ada masalah?" Tanya Aqilla.
Iya sama lo.
Aqilla menatap dingin kepada Angie yang tak menghiraukan pertanyaannya.
"Gue tau lo suka sama Sergio, gue tau lo gak suka kalau Sergio malah tertarik sama gue daripada lo. Gue juga ga pengen deket sama Sergio. Dia aja yang gatel dan ganjen ke gue. Sikap dan pandangan lo ke Sergio bisa kebaca kalau lo naksir sama dia. Dan sikap lo begini ke gue karena gue tau lo gasuka Sergio dekat sama gue. Gue gasuka memendam, gue suka terus terang begini. Dari kemaren-kemaren udah gue perhatiin lo. Kalau lo emeng bener anggap gue sahabat, ya harusnya lo juga ngomong ke gue kalau lo suka sama Sergio. Jadi gue bisa jaga jarak dan ngertiin perasaan lo." Kata Aqilla panjang tanpa henti membuat Angie membulatkan matanya seolah tak percaya Aqilla bisa berkata seperti itu.
Angie menunduk sebentar lalu pergi meninggalkan Aqilla yang baru saja bicara panjang lebar. Aqilla yang melihat sikap Angie yang kekanak-kanakan ini membuatnya geram. Dia tidak peduli dengan Sergio bahkan siapapun itu, karena Aqilla benar-benar menganggap Angie dan Shopia adalah bestie-nya.
"Beb, lo ngapain berdiri matung begini. Yuk ke kelas." Tiba-tiba Sergio muncul dan melingkarkan tangannya di leher Aqilla dan sempat membuat Aqilla merinding.
Aqilla menjauhkan tangan Sergio, menatapnya dari atas sampai bawah dan beralih pandang ke Axel yang sibuk dengan hp nya. Ia langsung beranjak dari tempat itu meninggalkan dua laki-laki tampan itu.
Sampainya di kelas, saatnya pelajaran Matematika dimulai. Guru terlebih dahulu mengabsen dilanjutkan dengan bertanya apakah ada yang tidak masuk. Sudah pasti jawabannya ada karena hari ini Shopia sakit.
Proses belajar mengajar berlangsung selama 90 menit, sangat membosankan untuk para siswa yang kurang menyukai matematika, beda dengan Aqilla yang sangat suka pelajaran Matematika.
🦋
"Eh, lo langsung pulang atau ke rumah Shopia?" Tanya Sergio.
"Langsung pulang gue, badan gue tiba-tiba ga enak." Jawab Axel.
Sergio heran melihat respon Axel yang tak seperti biasanya, Axel yang bucin pasti selalu khawatir dan selalu menemani Shopia apapun keadaannya. Namun hari ini bahkan di sekolah pun Axel tampak lebih diam dan tidak membahas nama Shopia.
Axel melihat Aqilla berjalan sendiri ke parkiran, melihat itu Axel langsung berlari ke arah Aqilla dan menarik tangan Aqilla.
"Lo suka sama gue?" Tanya Axel langsung.
Aqilla serta Sergio yang mendengar itu langsung kaget. Detak jantung Aqilla tidak beraturan, bercampur aduk antara cemas dan senang karena Axel masih memegang tangan Aqilla.
"Hah?!" Jawab Sergio dan Aqilla serentak.
"Gue ga sengaja baca chattan Shopia sama Angie, Shopia bilang dia tau dan peka kalau lo suka sama gue. Apa itu benar?."
"Gue gasuka ya sama lo, stop bikin Shopia jadi overthinking sampai sakit begini! Lo jangan dekat - dekat sama gue lagi, gue gamau juga punya cewe tepos kayak lo."
"Lo hadir cuma buat rusakin persahabatan kita - kita doang!!"
Tanpa henti Axel terus berbicara, tidak memberikan Aqilla kesempatan untuk berbicara atau menjelaskan. Mata Aqilla berbinar, tampak di sudut mata akan mengalir sebuah tetesan. Sergio langsung melepaskan tangan Aqilla dari tangan Axel.
"Lo kalau gasuka yaudah gausah megang - megang dia anjing, bahasa lo dijaga juga!! Dengerin penjelasan dari dia dulu, manatau kalian di adu domba!!!" Bentak Sergio yang juga kesal.
Axel terdiam, memikirkan kata Sergio yang mengatakan untuk mendengar penjelasan dari Aqilla.
"Iya, gue akui gue tepos! Gue gasuka sama lo, dan gak akan pernah terjadi. Cukup lo body shaming gue, gausah bilang - bilang gue merusak persahabatan lo! Dariawal temen lo pada yang mau jadi temen gue, gue ga minta buat ditemenin. Gue ga perlu dikasihanin kalau ujungnya gue diginiin." Kata Aqilla sesak. Dada nya naik turun mengikuti perkataannya. Tanpa sadar air matanya sudah turun.
Ia mengusap air matanya, menyandang tasnya dengan benar.
"Lap tuh ingus lo." Kata Sergio berusaha mencairkan suasana.
Aqilla langsung berbalik badan, menuju supirnya sudah menunggu sedari tadi. Axel diam terpaku kebingungan. Sergio spontan memukul kepala Axel kesal karena tidak ada kata maaf dari mulut Axel.
"Nangis tuh anak orang, lo dah tau dia broken home. Nanti dia ga punya temen, malah suicide ntar gara - gara lo goblokk!"
Tak menggubris Sergio, Axel langsung mengendarai motornya dan menuju rumah. Disisi lain, Aqilla menangis di dalam mobilnya.
apa tak sepantas itukah aku untuk bahagia?
apa tak adakah kesempatan untukku merasa disayang?
kapan aku akan bahagia, Tuhan?
KAMU SEDANG MEMBACA
We Cant Be Friend!!
Fanfiction[ BOLEH FOLLOW DULU, BISA BANTU VOTE DAN KOMEN NYA YA ] "Ini bukan tentang persahabatan, ini tentang masa depan! Ga selamanya sahabat itu bakal selalu ada." - Shopia Achez