Chapter 15

1.4K 161 23
                                    

⚠️ jika tdk ingin vote tidak usah baca ⚠️

~Happy reading~



"apa yang terjadi, dimana aku? "

Itu lah yang dipikirkan kapten kaizo saat ini , dia kini sedang berdiri di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang remang remang

"tunggu bukannya ini di ruang tahanan kenapa aku bisa berada disini" ucap nya

Matanya melihat sekeliling memastikan bahwa dia benar-benar berada di ruang tahanan, namun mata nya di hentikan setelah melihat sosok yang sangat ia kenal sedang meringkuk di balik jeruji besi.

Kapten kaizo perlahan berjalan mendekat memastikan orang itu benar-benar seseorang yang ia kenal , dan benar saja semakin ia mendekat sosok itu semakin jelas terlihat dia bahkan bisa mendengar sosok itu sedang berguman

"tidak, tidak, aku tidak membunuh mereka, aku tidak membunuh mereka, aku tidak membunuh mereka " sosok itu selalu berguman hal yang sama yang membuat kapten kaizo terkejut

"kapten percaya pada ku" tiba tiba sosok itu menangis , melihat nya menagis kapten kaizo ingin segera memeluk orang itu tapi belum juga tubuh nya menyentuh nya sebuah cahaya muncul , dan kemudian dia berada di tempat yang berbeda

Sebuah ruang sidang yang menampilkan hakim yang sedang duduk di bangku kebesarannya juga sosok tadi yang sedang berdiri dengan kedua tangannya diborgol , suara riyuh terdengar di ruangan itu hingga akhirnya ketukan palu terdengar . betapa terkejut nya kapten kaizo setelah mendengar perkataan hakim itu

"apa maksud semua ini, ini pasti tidak benar , apa maksud dari perkataan nya tadi" ucap kapten kaizo tetapi sekali lagi cahaya muncul dan kali ini kapten kaizo berada di sebuah lapangan yang luas

"itu aku?, bagaimana bisa aku berada disana, apa aku sedang bermimpi "  ucap kapten kaizo setelah melihat dirinya sendiri sedang berdiri tidak jauh dari nya

Namun perhatian nya teralihkan setelah mendengar suara teriakan memasuki pendengarannya, cacian dan hinaan sangat terdengar jelas disana, kapten kaizo tidak bisa menahan amarahnya lagi setelah tau siapa yang mereka hina bahkan dia sangat terkejut melihat seseorang melemparkan batu kepada sosok yang tadi ia lihat

"fang?, apa apaan semua ini kenapa mereka melakukan ini"

"hei apa yang kalian lakukan berhenti melemparinya " ucap kapten kaizo mencoba menghentikan seseorang melemparkan batu tapi sayangnya tubuh nya bak transparan sehingga tak dapat memegang orang itu

Tubuh nya membeku melihat fang yang kini sudah bersiap untuk eksekusi nya

"apa ini?"

"apa yang akan kalian lakukan"

"berhenti kata aku"

"AKU BILANG BERHENTI " teriak kapten kaizo, dia mencoba melepaskan tali yang diikatkan ke lengan fang namun sayang nya sekali lagi tubuh nya tidak dapat memegang nya

Kapten kaizo masih belum menyerah dia berlari kehadapan dirinya sendiri

"hei apa yang kau lakukan, fang akan mati kalau kau biarkan"

"cepat hentikan itu sekarang "

"apa kau mendengar kan ku BOD*H"

"BER*NGS*K CEPAT HENTIKAN ITU ATAU ADIK KU AKAN MATI" kapten kaizo berteriak dihadapan dirinya sendiri namun sayang nya dia hanya diam bak patung

Kesempatan kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang