chapter 23

1K 124 2
                                    

⚠️ jika tdk ingin vote tidak usah baca⚠️

~Happy reading~





Disebuah ruangan bercat putih dengan aroma obat yang khas fang berdiri dihadapan kapten kaizo, ia tampak terlihat gugup saat kapten kaizo berkata ingin berbicara berdua dengan nya, tidak ada yang berbicara selama beberapa saat hingga kapten kaizo membuka suaranya terlebih dahulu

"duduklah disini" ucap kapten kaizo sembari menepuk ranjang disamping nya memberi tanda agar fang duduk disampingnya

"tidakpapa aku bisa berdiri disini" ucap fang dia semakin gugup melihat perilaku kapten kaizo

"jangan membantah ku dan duduk lah disini" kapten kaizo menarik fang agar duduk disamping nya dia juga sedikit bergeser agar fang dapat duduk dengan nyaman.

"bagaimana keadaan mu apa kau terluka" tanya kapten kaizo

"aku baik baik saja hanya luka ringan" ucap fang , kapten kaizo yang mendengar itu tersenyum yang membuat fang terkejut melihatnya

Apa sekarang kapten kaizo sedang terseyum padanya ?

"tidak terasa waktu sudah lama berlalu , aku tidak menyangka kau sudah menjadi sebesar ini, tenyata pang kecil ku sudah tumbuh besar sekarang" ucap kapten kaizo sembari mengelus puncak kepala fang

Fang tertegun untuk sesaat sudah sangat lama fang tidak mendengar kapten kaizo memanggilnya dengan nama itu dia lebih terkejut dengan usapan kepala yang tiba tiba kapten kaizo lakukan , fang menundukkan kepala nya merasa bingung harus menjawab apa dia bahkan bingung harus bereaksi seperti apa sekarang

"kau sangat hebat dalam pertarungan tadi, aku tidak menyangka kau sudah menjadi sangat kuat sekarang, aku bangga pada mu"

Lagi lagi perkataan kapten kaizo membuat fang terkejut , dia menatap kapten kaizo dengan sorot wajah takpercaya

"kenapa kau melihat seperti itu" ucap kapten kaizo

"tidak aku hanya terkejut mendengar kapten mengatakan itu, aku pikir aku hanya anak tidak berguna yang akan menjadi beban seumur hidup ku" mendengar ucapan fang membuat kapten kaizo terkejut

"apa maksudmu fang ,kenapa kau mengatakan itu"

"kenapa apa kau salah?, bukankah kapten selama ini menganggapku sebagai anak yang tidak berguna, aku hanya beban yang kapten tanggung yang bisa kapan saja kapten buang" entah dorongan dari mana fang mengatakan itu , hati nya menjadi sakit saat mengingat kapten kaizo membiarkan dia terbunuh dengan cara yang sangat hina

"fang siapa yang mengatakan itu ,aku tidak pernah menganggap mu seperti" ucap kapten kaizo manik mata merah nya menatap lekat pada fang

"lalu kenapa, kenapa kau selalu berpaling dari ku kenapa kau meninggalkan ku saat itu kapten, tidak bisakah kau melihat ku untuk sesaat hanya sesaat saja apa itu tidak bisa kau lakukan, kau membuat ku merasa seperti sampah yang bisa kapan saja kau buang " ucap fang tanpa ia sadari tetesan air mata jatuh menyentuh pipinya

Mendengar perkataan fang membuat kapten kaizo terkejut hatinya serasa dicabik cabik saat melihat air mata itu , dia tidak pernah menyangka selama ini fang sangat tersiksa dengan sikapnya dia tidak menyangka sesuatu yang ia anggap tepat untuk fang malah membuatnya sangat menderita

"maaf" hanya satu kata itu yang dapat kapten kaizo katakan, dia menundukkan kepalanya sembari mengenggam tangannya fang

Fang yang mendengar itu dibuat terkejut dia lebih terkejut ketika kapten kaizo tiba tiba saja mengenggam tangannya

Kesempatan kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang