3

10 2 1
                                    

***
<distrik 29>

    Waktu telah menunjukkan pukul 7 malam, namun sepertinya hujan yang sedari tadi mengguyur wilayah ini tidak menunjukkan tanda-tanda sedikit pun akan berhenti. Banyak orang-orang yang menghentikan aktivitas mereka sembari menunggu hujan reda, daerah perkotaan terasa sangat sepi seakan-akan saat ini sudah tengah malam.

    Hal ini tidak jauh berbeda dengan gedung pemerintahan di wilayah tersebut. Gedung putih tinggi nan megah itu terlihat sangat hening
Meskipun begitu banyak sekali tentara dan robot penjaga yang berada di sana.

***
<gedung pemerintah>
<19.10 p.m>
  
   Dinginnya suhu di luar tidak sebanding dengan suhu di dalam ruangan ini. Ketegangan dan tekanan yang ada juga memperburuk suasananya. Di dalam ruangan ini hanya ada satu orang yang duduk dengan tegang di kursi yang terlihat sangat mewah, di depannya sebuah layar raksasa terpampang dengan jelas memperlihatkan anggota yang lainnya.

     Para dewan, itulah sebutan bagi mereka, orang-orang yang memegang kehendak dan posisi yang sangat tinggi di negara ini.

    Sepertinya hari ini merupakan hari di mana mereka mengadakan rapat bulanan yang biasa mereka laksanakan. 10 menit rapat berlalu tetapi tidak ada satupun anggota dewan yang berani membuka mulutnya. Mereka seperti menunggu seseorang untuk berbicara membuka rapat tersebut.

   Tidak berselang lama dari itu terdengar suara dari seseorang yang sedari tadi mereka tunggu-tunggu.

"Bisa kita mulai rapatnya sekarang. " Suara dingin nan tegas itu menggema di ruangan rapat itu. Semua anggota dewan yang sedari tadi diam pun dengan serentak menganggukkan kepala mereka menandakan bahwa mereka siap memulai jalannya rapat kali ini.

***
    1 jam rapat berlalu kerutan demi kerutan terus terbentuk di wajah para anggota dewan. Mereka terlihat kesulitan dalam menyimpulkan dan menerima informasi yang baru saja mereka terima. Sekali lagi tempat ini kembali menjadi hening, tapi keheningan kali ini 180° berbeda dengan keheningan sebelumnya.

     Di tengah-tengah para anggota dewan menyimpulkan informasi tiba-tiba terdengar suara pintu  terbuka.

"Apa yang kau lakukan?! " Nada suara ini begitu rendah bahkan terlihat seperti berbisik, meskipun begitu seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan rapat itu tau bahwa tuannya itu sangat marah.

"Mohon maafkan saya tuan Arnos karna telah menganggu rapat anda, tetapi ini hal yang begitu penting" Dia terlihat begitu ketakutan dan terus menerus menundukkan kepalanya.

"Hal penting apa yang membuatmu berani dengan lancangnya masuk ke dalam ruangan ini ketika rapat berlangsung!?" Ucapan itu begitu menusuk, sang sekretaris terlihat semakin ketakutan, meski begitu dia tetap menyampaikan informasi yang baru saja dia terima

"Ini tentang organisasi anti pemerintahan, mereka telah menjalankan aksi mereka dan berhasil menduduki wilayah milik tuan sugawara di distrik 20". Meskipun ketakutan sang sekretaris  berusaha memberikan informasi tersebut tanpa terbata-bata

" Organisasi Anti pemerintahan? " Tiba-tiba terdengar suara dari layar monitor. Ternyata tanpa mereka sadari pembicaraan mereka terdengar oleh anggota dewan yang lainnya.

"Tuan presiden anda tidak perlu khawatir organisasi ini bukanlah sebuah ancaman" Sang presiden memperhatikan dirinya dengan tatapan tajam. Keringat menetes dari dahi tuan Arnos dia merasakan tekanan yang sangat besar kali ini, hingga tiba-tiba terdengar sebuah suara

"Organisasi Anti pemerintahan ya?? Hahaha sungguh nama yang lucu untuk sebuah organisasi. " Seketika semua pandangan tertuju kepada seseorang yang baru saja berbicara itu. Mengetahui dirinya menjadi pusat perhatian kali ini dia segera melanjutkan ucapannya

"Maafkan saya tuan presiden tiba-tiba berbicara seperti itu, hanya saja itu cukup lucu menurut saya pribadi. Karena selama ini tidak ada orang yang berani menentang pemerintahan selain mereka yang berada di distrik 1-7, lagi pula semua orang juga mengetahui konsekuensi dari menentang pemerintahan itu seperti apa" Seringai terlihat dengan jelas di wajahnya ketika melihat sang presiden merenung memikirkan ucapannya.

"Kurasa dirimu ada benarnya haruto, tidak ada satupun orang yang berhasil menjatuhkan sistem pemerintahan selama ini, mereka hanya membuang-buang waktu saja. Arson biarkan saja mereka bermain-main dengan permainan mereka sendiri, tetapi jika menurutmu mereka telah melewati batas dan berbahaya bagi pemerintahan maka dirimu wajib melakukan tindakan yang tegas"

"Baik tuan presiden".

    Sepuluh menit setelahnya rapat yang di adakan telah selesai. Para anggota dewan segera mematikan layar di depan mereka masing-masing dan pergi dari ruangan rapat tersebut, kecuali satu orang.

     Dia memperhatikan pantulan wajahnya di depan layar sembari memikirkan rapat tadi sebelum akhirnya seringai terbentuk di wajahnya

" Organisasi Anti Pemerintahan hahahah..... terlihat bagaikan organisasi untuk para anjing liar yang cacat dan bodoh menurutku". Akhirnya dia berdiri dari kursinya dan pergi keluar dari ruangan rapat tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 04, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The GovernmentWhere stories live. Discover now