Second

1K 96 0
                                    

Summary :
'Apa aku egois menyimpan perasaanku sendiri kepada namja itu? Apakah aku salah?'

____________________________

Author POV

Keesokan harinya, Oh Sehun berangkat sekolah dengan hati yang senang. Namun, ia masih setengah mengatuk. Maklum, ia sering begadang. Memikirkan yeoja barangkali.
Sesampainya di sekolah, ia masih terasa dunia miliknya. *apa hubungannya coba*
"Yak! Namja cadel!" panggil Luhan si namja cantik.
"Wae Luhan-ah?"
"Kau ini. Pagi-pagi udah buat horror aja."
"Aku biasa saja."
"Ya, menurutmu."
"Seperti biasanya, tidak ada yang spesial."
Luhan tidak percaya. Karena biasanya Oh Sehun sang namja dingin masuk kelas lalu tertidur sampai seonsaengnim masuk kelas.
***
Rasa kantuk mendominasi jam belajar Oh Sehun. Ia menatap jam dinding kelas.
"Aish. Masih jam 10.30." gerutu nya.
"Tenang Sehun-ah. Setengah jam lagi istirahat kok." kata Xi Luhan.
"Ne."
***
Sehun POV

Akhirnya, bel kebahagiaan berbunyi *abaikan*. Ah, saatnya istirahat.
"Sehun-ah. Kaja, kita ke kantin!" ajak sahabatku yang termasuk dalam beagle line. Byun Baekhyun.
"Ne. Kaja!"
Aku pun beranjak dari bangkuku. Aku, Luhan, Baekhyun, Chanyeol, dan Kai ke kantin bersama.

"Ahjumma!" panggil Chanyeol. Sahabatku yang tinggi layaknya tiang listrik.
Setelah itu, kami memesan makanan yang sama. Ramen dan teh hangat untun pagi ini. Kami makan dengan lahap, tiba-tiba...

HATCHIII
Kai si namja yadong dan suka bergosip itu bersin. Bayangkan saja, ia bersin dengan makanan yang baru setengah ia kunyah. Menjijikan sekali , ia menyemburkan makanan itu di meja kami.
"Kaii!"
"Aish. Jinjaa!"
"Eomma, tolong Hyunii"
Aku yang melihat itu langsung menuju toilet.
"Sialan kau, Kim Kai! Tanganku yang suci ini terkena semburan yadong mu. Aish. Menjijikan." gerutuku.
Saat aku melihat jam diponselku, ternyata sudah jam 11.30. Aku bergegas menuju balkon.
***

Author POV

"Annyeong!" sapa Sehun.
"Ini kan belum jam 12.00."
"Aku malas di kelas, noona."
"Malas atau rindu?"
"Kau ini. Yeoja ke pd an."
'Sebenarnya, aku merindukanmu, noona.' batin Sehun.
"I can hear your voice namja cadel!" kata Tiffany sambil menjulurkan lidahnya.
"Sombong sekali." balas namja poker face.

Oh Sehun menyandarkan tubuhnya di pembatas. Menghirup udara segar sambil menutup mata. Diam-diam, yeoja cheosa itu curi-curi pandang.
'Dia tampan.' pikir Tiff.

"Noona."
"Ne. Wae?"
"Bagaimana rencanamu tentang aku dan Krystal?"
"Ah, ne. Sehun-ah, beson Krytal membaca buku di perpustakaan sendirian jam pelajaran kelima. Itu saatnya kau datang dan menyatakan perasaan cinta mu. Arra?"
"Arrasseo noona. Gomapta."
"Cheonmayo. Besok jangan lupa kesini lagi ya!"
"Iya. Aku janji."
Tiff mengacungkan jari kelingking kanannya. Sehun membalas dengan berusaha mengaitkan kelingkingnya dengan Tiffany.
"Yak! Kau ini niat janji atau tidak, cadel? Kenapa aku tak merasakan jarimu. Hehehee."
"Kau ini lucu sekali, noona. Hahahaa" kata Sehun sambil tertawa.
"Ya sudah, kembalilah ke kelas. Jangan mengantuk."
Sehun membalas dengan anggukan kecil lalu pergi ke kelasnya.

'Apa aku egois, menyimpan perasaanku sendiri dengan namja itu? Apakah aku salah?' pikir Malaikat Putih itu.

TBC
____________________________
Ngantuk. Hari ini sampai disini dulu yaa^^

Selamat malam
dan
Terima kasih :))

My White AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang