{2}

191K 14.9K 652
                                        

Akhirnya waktu istirahat tiba, Syifa dan Faqih beristirahat di kamar Hotel yang menjadi tempat pernikahannya, acara resepsi masih berlanjut esok hari yang akan diadakan di Pesantren Al-Huda.

Hari ini hanya tamu undangan dari rekan bisnis ayah Syifa, teman-teman dosen Gus Faqih dan teman SD, SMP-nya Syifa, mungkin besok di Pesantren akan lebih banyak tamu undangan karena Santri dari luar yang mengenal Gus Faqih dan Syifa pasti datang.

Syifa sudah bersiap akan tidur, namun ia penasaran dengan kado yang diberi oleh teman dekat Faqih yaitu Yuda, ia turun dari ranjang lalu mengambil sebuah kotak yang berpita merah itu, yang membuatnya penasaran sebenarnya bukan isi kado itu tapi ucapan laki-laki yang memberikan kado itu, siapa tau di dalam kadonya terdapat jawaban teka-tekinya.

"Coba pake isi kado ini nanti malem, si Faqih bakal tergoda atau engga? soalnya dia masih perjaka!" bisik pria saat memberikan kadonya yang masih menempel di otak polos Syifa.

Syifa bingung kenapa Yuda mengatakan kalau Faqih itu masih perjaka? sudah jelas-jelas pria itu sudah menghasilkan buah yaitu baby Hamzah, masa dibilang masih perjaka.

"Apa ucapan kak Yuda ada hubungannya dengan ucapan Gus Faqih kalau Hamzah bukan anaknya?" monolog Syifa.

Sungguh rumit kehidupan rumah tangga Zahra dan Gus Faqih dulu, banyak yang harus Syifa temukan jawaban teka-teki yang menyimpan semua rahasia sahabatnya itu.

Dia ingin bertanya pada Gus Faqih, tapi sepertinya dia tidak akan mendapatkan jawabannya. "Aaaa kenapa aku harus masuk ke permainan rumit ini," ucap Syifa frustasi.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka terlihat Faqih keluar dengan menggosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk, Syifa menatap kagum pada ketampanan suaminya itu.

"Udah sholat?" tanya Faqih pada Syifa yang sedang menatapnya.

"Udah," jawab Syifa lalu mengalihkan pandangannya saat Faqih duduk di pinggir ranjang sebrangnya.

"Kenapa belum tidur?" tanyanya lagi.

"Hmm tadi aku penasaran banget isi kado yang di kasih sama kak Yuda, katanya disuruh pake pas malam pertama," jawab Syifa.

"Apa isinya?"

Syifa yang belum tahu isinya langsung mengeluarkan dan menunjukkan pada Faqih, keduanya sontak membulatkan mata ketika melihat pakaian yang Syifa pegang, ternyata isi kado itu adalah lingerie yang transparan dan sangat pendek.

"Astaghfirullah, " ucap Faqih lalu mengalihkan pandangannya.

Syifa pun langsung menaruh kembali pakaian itu kedalam kotak lalu menutupnya, sedetik kemudian ia tersenyum melihat ekspresi Gus Faqih, lalu ada ide jahil muncul di otaknya.

"Gus, kalo aku pake baju tadi bagus ga?" ucap Syifa.

"Ga," jawab Faqih tanpa melirik Syifa sama sekali dan hanya fokus pada handphonenya.

"Kok engga sih, semua cowok pasti mau lihat istrinya pake baju kayak gitu di malam pertama."

"Kecuali saya," ucap Faqih memotong ucapan Syifa.

"Ihhh Gus, pasti bagus deh kalo aku pake itu jadi keliatan seksi gitu," ucap Syifa dengan memakai nada manjanya.

"Yaudah pake!"

"Hah?"

Syifa langsung terdiam seketika, ia jadi Lola susah mencerna ucapan suaminya tadi, maksudnya dia harus pake baju itu? tadi kan ia hanya iseng menggoda suaminya itu mengapa jadi terjebak permainannya sendiri, Syifa bingung harus berkata apa sebenarnya dia tidak mau memakai baju itu, membuka hijab dihadapan Faqih saja dia belum siap apalagi harus memakai baju terbuka seperti itu.

GUS DUDA IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang