✧˚ · . prologue.

1K 103 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membosankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membosankan. Tidak ada yang menarik. Aku harap monster datang mengacau agar aku bisa terhibur.

Ups, yang terakhir itu hanya bercanda. Hanya sekedar pikiran random dari seorang Charlotte Flynn yang bosan karena sejak awal semester menjalani keseharian yang cenderung monoton dan tidak menarik.

Oke, sebenarnya gadis Jepang ini tidak keberatan dengan monoton dan aktivitas yang dilakukan setiap hari pada waktu yang sama. Hanya saja, dia merasa super bosan karena tidak ada peristiwa menarik di sekitarnya. Dia menginginkan sesuatu yang mengejutkan terjadi.

Saking bosannya, dia sampai bolos kelas sejak pagi dan memilih untuk duduk membaca novel fantasi sambil bersandar pada pohon besar yang berada di dekat hutan.

"Char, aku mencarimu dari tadi."

Kepalanya yang sejak tadi menunduk seketika terdongak begitu suara yang amat familiar masuk ke pendengaran. Kedua ujung bibirnya tertarik ke atas, membentuk senyum tipis di wajah.

"Xavier," ucapnya menyebut nama seseorang yang baru datang, Xavier Thorpe.

Pemuda jangkung berambut kecoklatan itu pun duduk di tempat kosong samping kanannya. Nampak menghela napas singkat sebelum merogoh sesuatu di kantong hoodie yang dipakai di bawah jas sekolah.

"Kau pasti belum lihat berita terbaru, kan? Telfonku saja tidak kau angkat."

Charlotte lalu merogoh saku jasnya, mengambil ponsel. Benar saja, terdapat empat panggilan masuk dari Xavier.

"Memang ada berita apa? Segitu menariknya sampai kau tidak sabar memberitahuku?" tanya Charlotte kembali menatap Xavier.

Mengeluarkan ponsel, Xavier lalu menunjukkan headline berita terbaru yang sedang hangat di kota Jericho. Netra hijaunya menatap Charlotte dalam hingga membuat sang gadis sontak mengalihkan pandangan.

"Harapanmu terkabul, Char. Monster telah muncul."

Tanpa bisa dicegah, satu sudut bibir Charlotte terangkat. Gadis berambut coklat ini menyeringai tipis dan mengambil ponsel Xavier.

Membaca berita yang di-update, sesekali gadis ini mengernyit karena tak ada satu kata 'monster' pun yang disebutkan. Padahal, dari hasil akhir pembunuhan sudah jelas sekali jika itu bukan perbuatan manusia.

"Apa aku harus mulai melatih tinjuku lebih sering?" tanyanya pada Xavier membuatnya mendapatkan sentilan kecil di dahi.

"Jangan aneh-aneh! Kita beruntung monster itu tidak berulah di Nevermore." ujar Xavier sembari menyandarkan punggungnya pada batang pohon di belakang.

Charlotte ikut menyandarkan punggung, "Tapi sepertinya Nevermore tetap akan dicurigai," ucapnya menimpali perkataan Xavier.

Terdengar dengusan pelan dari sang pemuda, disusul ucapan lirih yang masih terdengar jelas di telinga Charlotte. "Tentu saja. Nevermore selalu jadi sasaran kalau terjadi sesuatu di kota ini."

Yang dikatakan Xavier seratus persen benar. Setia pada peristiwa aneh yang menyebabkan nyawa orang hilang, Nevermore selalu tertuduh. Polisi tak mau ambil pusing dengan menyelediki lebih jauh sebelum menuduh Nevermore. Mungkin mereka sengaja mencari kambing hitam agar masyarakat bisa tenang dalam jangka waktu yang singkat.

"Ini aneh," Charlotte berujar. Netra hitamnya menatap kosong pada hamparan rumput di depannya.

"Apa yang aneh?" tanya Xavier penasaran.

"Monster yang tiba-tiba muncul. Padahal sebelum ini, semua pelaku tindak kriminal di Jericho selalu manusia biasa." Charlotte mengutarakan apa yang sedang memenuhi pikiran usai membaca berita yang tadi ditunjukkan Xavier.

Gadis ini lalu menoleh, sekali lagi menatap Xavier, namun kali ini dengan lekat.

"Bukankah para pendatang baru di kota ini patut dicurigai?" tanyanya, sekali lagi dengan seringai tipis.

"Bukankah para pendatang baru di kota ini patut dicurigai?" tanyanya, sekali lagi dengan seringai tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐂𝐎𝐍𝐓𝐑𝐀𝐃𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍, xavier thorpe.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang