08.

2.3K 262 102
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jaemin terus memandangi dua orang di depannya dengan serius tanpa ikut dalam percakapannya. Jeno.. dan renjun kekasihnya mereka terlihat sangat dekat.

Jaemin cemburu? Tentu saja, tidak peduli jika itu adalah renjun kembarannya.

"Kau benar renjun.. haha.. hari itu benar benar tak terlupakan"

"Iyakan.. apa lagi saat wanita itu menjerit histeris karena serangga di tubuhnya hahah..."

Jaemin menghembuskan nafasnya pelan "kalian sedang membahas apa?" Ucap jaemin kemudian, dia muak sekarang.

"Ah na.. kamu tau waktu kamu liburan di Jepang aku dan renjun kami pergi jalan jalan ke wahana malam benar?" Ucap Jeno melirik ke arah renjun membuat renjun langsung mengangguk.

"Disana ada ajumma yan__"

"Kalian pergi ke wahana malam berdua?" Tanya jaemin memotong ucapan Jeno.

Jeno melihat jaemin sekilas melalui kaca sekilas kemudian mengangguk "kok gak pernah cerita? Dan.. njun sejak kapan kamu jadi sekedet ini ke Jeno?" Tanya jaemin pada mereka berdua

"Na.. kamu kenapa sih.." kesal Jeno mendengar ucapan jaemin yang meninggi.

"Aku sama renjun cuma main.. kamu juga liburan kan di Jepang, kamu gak ada ngubungin aku juga, gimana aku mau ngasih tau kamu" ucap Jeno.

Renjun hanya diam memandang Jeno "aku cuma nanya Jen! Kenapa gak ngasih tau aku!!"

"Na.." panggil renjun

"Kamu njun.. kamu suka sama Jeno kan! Iya kan! Ngaku kamu!!"

Citt....!

Jeno memberhentikan mobilnya secara mendadak membuat jaemin dan renjun terkejut karenannya.

"Kamu kenapa sih!"

"Aku kenapa?! Kamu yang kenapa!!" Kekeh jaemin menunjuk wajah jeno

"Kamu.. dengan santainya kamu ngeiyain waktu bunda minta renjun duduk di depan, kenapa?! Kamu takut renjun kenapa napa?" Ucap jaemin

"Na.. plis.. bersikap dewasa kali ini.. jangan kayak anak anak.. bunda kamu minta itu karena dia takut renjun kenapa napa duduk di belakang, renjun masih sakit na"

"Renjun masih sakit?! Kalo dia masih sakit kenapa malam itu kalian jalan ke wahana malam hah!!" Ucap submisive kecil itu dengan emosi, dia tak tau sampai kapan air matanya akan tertahan.

"Na jaemin!!"

"Renjun saudara kamu! Kamu gak perlu cemburu sama saudara kamu sendiri!"

"Aku perlu..! Aku harus cemburu sama orang yang punya perasaan sama pacar aku!"

"Cukup!!" Ucap renjun memisahkan Jeno dan jaemin yang sedang berdebat

"Na.. aku minta maaf k.. kal... Hah.. hah..." Ucapan nya terhenti, wajah renjun memerah seketika.

"Njun..." Panggil Jeno dengan panik, terlihat renjun kesusahan bernafas dan seketika submisive itu memejamkan matanya.

"Puas kamu!!" Bentak Jeno menatap jaemin dengan tatapan marah, dan kemudian Jeno melajukan mobilnya ke rumah sakit

Satu hal yang tidak bisa lepas dari pengelihatan jaemin bagaimana Jeno memegang tangan renjun selama perjalanan ke rumah sakit. Itu cukup membuatnya sakit hati.

Mobil terparkir di depan rumah sakit tanpa memperdulikan siapa pun Jeno langsung menggendong renjun dengan berlari menuju UGD sementara jaemin menghapus air matanya dan turun dari mobil mencoba menepis rasa sakit di hati nya kali ini.

Jaemin duduk di depan IGD dengan Jeno yang berdiri di sudut dengan memegang ponsel di tangannya, dia yakin Jeno pasti sedang menelfon orang tuanya.

"Ini yang kamu mau kan?" Ucap Jeno dengan nada datar setelah memasukkan ponselnya ke dalam sakunya.

"Kamu kamu kembaran kamu down! Udah puas kamu sekarang?!" Lanjutnya lagi.

Jaemin mengedipkan matanya beberapa kali dia tak menjawab ucapan Jeno. "Ayah sama bunda kamu mau kesini"

"Nana.. nana harus siap siap lagi.." lirihnya menunduk.

"Jeno.." panggilnya mendongak menatap dominant di sampingnya.

"Nana minta maaf.. Nana cemburu sama injun.."

"Berhenti minta maaf sama aku! Renjun.. seharusnya kamu ngomong gitu ke dia bukan ke aku, dan berhenti cemburu ke saudara kamu na.."

Jaemin menggigit bibir bawahnya pelan, "iya.." jawabnya singkat kemudian kembali menunduk.

Tak lama winwin dan yuta datang, Jeno yang paham langsung menjelaskan pada yuta mengenai renjun, tapi Jeno tak menjelaskan kenapa renjun bisa down.

Mata winwin memerah saat melihat jaemin. "Ini pasti salah mu kan!" Teriaknya membuat dua dominant yang sedang mengobrol itu menoleh.

"Anak sialan! Jalang sialan!!!" Winwin terus memukul jaemin yang menangis sesegukan.

"Kau ingin membuat anakmu mati! Hah!!"

Jeno dengan segera menjauhkan winwin dari jaemin. "Jeno...! Putuskan pelacur ini sekarang!! Jangan pernah menjalin hubungan dengannya! Kau tau! Submisive ini.. dia menjual tubuhnya.. anak kurang ajar ini kemari kau na jaemin!!!"

Jeno yang mendengar itu tentu saja terkejut. Dia memandangi jaemin yang terisak.




TBC

70 koment, next!



my little brother . -[END] - DIBUKUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang