MBP - 2

2.6K 166 11
                                    

Hari senin merupakan hari yang sangat sibuk untuk Sakura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari senin merupakan hari yang sangat sibuk untuk Sakura. Dihari senin ini juga ia akan bertemu dengan si sulung Uchiha yang akan memimpin monthly meeting bulan ini.

Agendanya adalah membahas siapa saja yang akan terlibat dalam proyek kontruksi kali ini. Uchiha Group sebagai pemegang saham mayoritas tentu saja akan hadir.

Tapi Sakura tidak bisa memastikan apakah Sasuke akan hadir atau tidak dalam rapat ini.

Ia menggerai rambutnya dan memakai pakaian yang dibelinya saat shopping bersama sahabatnya kemarin. Tidak lupa ia mengambil selfie di cermin stand yang berada didalam ruangannya.

Seseorang tampak mengetuk ruangan Sakura. Wanita cantik itu menaruh ponselnya dimeja lalu berjalan menuju pintu. Saat membukanya ia mendapati seorang pria yang tidak lain merupakan Sasuke Uchiha.

Sakura pun tersenyum, tanpa janji pria itu malah menemuinya diruangannya. Sebenarnya ada apa? Pria itu tampak lebih ramah dari yang ia lihat saat acara malam itu.



" Tuan Uchiha, silahkan masuk " Sakura mempersilahkan Sasuke masuk. Senyuman tipis Sasuke berikan kepada Sakura yang sudah menyambutnya dengan senyuman manis.

" Terima kasih Sakura " Sahutnya sambil duduk persis disamping Sakura.

" Mau kopi atau..? "

" Air mineral saja sudah cukup " Potongnya cepat. Ia sudah minum kopi saat sarapan. Saat ini ia hanya butuh duduk dan bicara dengan Sakura.

" Saya tidak sangka anda mau menemui saya diruangan yang sumpek ini " Katanya merendah. Sasuke tertawa kecil, ia yang biasanya kaku kini bisa sedikit rileks karena ucapan yang keluar dari bibir wanita cantik yang berada dihadapannya ini.

" Kantormu sangat cantik, persis seperti pemiliknya " Sakura tersipu. Sasuke sangat pandai merayu.

" Saya sangat tersanjung, namun ini belum ada apa-apanya dengan Uchiha Group yang sudah mendunia " Balasnya. Sasuke tahu perusahaan dan exterior bangunannya sangat terkenal. Jadi ia bersikap santai sambil memberikan senyuman tipis.

" Terima kasih, saya suka semangat kerja kamu. Untuk itu saya menunjuk kamu langsung untuk menjadi asisten saya di proyek kali ini. Bagaimana? " Matanya membola.

Ia cukup kaget karena dirinya ditunjuk, padahal ia sudah mengira orang lain lah yang akan diberi posisi yang sangat menguntungkan ini. Siapa yang tidak ingin dekat dengan Uchiha Group? Mereka sangat terkenal.




" Anda bercanda, saya masih newbie. Masih harus banyak belajar untuk mendampingi anda Tuan Uchiha " Sasuke menggelengkan kepalanya. Ini juga perintah ayahnya, karena ayahnya ingin Sakura punya jaringan yang lebih luas lagi.

Ayahnya pasti menangkap sinyal aneh dari wajahnya. Ia akui dirinya menyukai Sakura. Cantik, pintar, seorang CEO dan jangan lupakan tubuh seksinya yang membuat Sasuke mengeras sepanjang malam.

" Saya akan ajari kamu, bagaimana? Apa kamu bersedia? " Ini kesempatan Sasuke untuk mendekatkan diri, Sakura tampak memikirkan sesuatu. Beberapa saat kemudian wanita itu mengangguk sambil tersenyum manis.

" With my pleasure, Saya pasti akan bersungguh-sungguh " Semangatnya berapi-api. Tangannya terkepal didepan tubuhnya. Sasuke sedikit salah fokus, vneck dari kemeja yang dikenakannya menyembul payudaranya.

" Peninjauan proyek akan dilakukan besok. Apa jadwalmu sudah penuh? " Sakura menggelengkan kepalanya. Besok ia akan sibuk mengantar ayahnya lalu ke kantor.

" Saya kosong setelah jam istirahat. Besok pagi harus antar Papa kontrol di rumah sakit " Sahutnya dan Sasuke memberi tatapan prihatin. Pria itu berdiri diikuti oleh Sakura.

" Semoga Om Kizashi cepat sembuh dan sehat. Ayo keruang meeting " Sakura mengangguk dan berjalan lebih dulu.

Sasuke menyipitkan pandangannya saat melihat hook dari rok yang dikenakannya belum terpasang sempurna.



" Hm, tunggu! " Ucapnya dan Sakura menghentikan langkahnya.

" Ada apa Tuan? " Ucapnya. Sasuke mendekatkan tubuhnya hingga Sakura menegang ditempat. Ia bisa merasakan tangan besar Sasuke melingkari pinggangnya.

" Kamu belum mengaitkannya " Ucapnya. Dan Sakura bernafas lega karena perlakuan Sasuke yang tiba-tiba.

Sedangkan Sasuke bisa merasakan kalau atmosfer diruangan ini tiba-tiba saja berubah menjadi panas. Ia tergoda untuk mengenal wanita cantik ini lebih dekat. Sakura sangat menawan, parfumnya beraroma vanila yang membuat Sasuke jatuh kedalam pesonanya.

Ia menyukai, menyukai apa yang melekat pada Sakura.




Meeting berakhir, mereka keluar beriringan dan harus berpisah dikoridor kantor milik Sakura dilantai empat. Sasuke tidak sabar akan hari esok. Mereka akan pergi berdua dengan mobilnya untuk melihat lokasi.

Sakura masih full senyum. Wanita itu seakan-akan sangat menantikan hari esok. Hari dimana ia akan terlibat langsung dengan proyek pembangunan dan sebagai project pertamanya setelah menjabat sebagai CEO.

Sasuke juga memberi tahu perannya pada semua orang yang ada diruang meeting. Mereka semua setuju terutama dengan semangat kerja Sakura yang sangat tinggi.

Ditambah keduanya merupakan kombinasi yang sangat sempurna. Satu tampan dan satunya lagi cantik, mereka akan menggebrak project kali ini dengan kepiawaian masing-masing.


" Haruskah saya menjemputmu besok? " Tanya Sasuke. Sakura menatapnya dengan pandangan penuh tanda tanya.

Seperti yang pernah dilakukan mantan gebetannya saat itu. Berdalih ingin menjemput padahal membawakannya bunga dan memintanya untuk menjadi pacarnya. Sorry to say, Sakura mencari calon suami. Bukan pacar.

" Tidak perlu Tuan Uchiha, saya akan pergi kesana sendiri dengan mobil " Sahutnya sopan.

Sasuke tidak terima dengan penolakan Sakura, egonya tersentil karena wanita cantik itu bersikap sangat profesional sekali padahal konteksnya diluar pekerjaan.

" Jangan~ " Pekiknya. Sakura pun menaikkan sebelah alisnya karena sikapnya.

" Kenapa jangan? " Tanyanya. Sasuke memutus jarak mereka, sungguh wanita ini sedikit keras kepala sekali.

" Maksud saya, kita kan searah. Biar saya yang jemput kamu kesini " Pria ini terlihat kekeh dan tidak mau mengalah.

" Pasti repot sekali bukan? Saya tidak ingin mempersulit orang lain karena saya masih bisa menyetir " Jawab Sakura tidak mau kalah.

Ia tidak butuh disupiri kalau niatan pria ini hanya ingin modus kepadanya. Tidak tahukah Sasuke, jauh sebelum pria itu sudah banyak pria yang melakukan hal seperti ini kepadanya.

" Ehh Begini, dimobil kita bisa membahas apa saja yang harus ditinjau. Dan juga pembahasan lain "

" Pembahasan lain? " Sakura terkekeh. Pembahasan lagi yang akan berunjung pada percintaan?

" Saya jemput kamu besok, pastikan sudah siap setelah saya sampai di lobi " Ia pun mengangguk dengan sopan.

" Baiklah, hanya untuk pekerjaan bukan? " Sasuke pun mengangguk dengan senyum tipis. Sekali lagi ia berbohong karena alasan profesionalitas.

Kenyataannya ia ingin dekat. Wanita ini sangat misterius dan terkesan sulit didekati. Kalau yang lain mungkin sudah menyerahkan diri kepadanya. Untungnya Sakura mau, sedikit bumbu dramatis akhirnya bisa membuat wanita cantik itu setuju dengan ajakannya.


..to be continue..













My Business Partner✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang