MBP - 4

608 73 4
                                    



" Tolong kirimkan gambarnya saja ke email, jangan lupa cc-kan ke Nona Haruno juga " Ucap Sasuke pada Harris, Pria berkebangsaan Brunei itu tampak patuh juga mengerti dengan arahannya.

Setidaknya disini masih tersisa satu orang yang bisa ia percayai setelah dikerjain habis-habisan oleh salah satu kenalannya. Sakura menatap Sasuke yang masih tampak tegang. Kejadian siang ini benar-benar membuat syok mereka berdua.

Ditambah kecelakaan kerja yang terjadi. Sakura yang baru pertama kali menanganinya juga sampai turun kelapangan saja masih belum bisa mengatur nafasnya dengan normal. Pasalnya pria itu benar-benar jatuh dari lantai tiga pembangunan resort ini. Untung saja petugas media sangat cepat menangani.

" Cukup Sakura saja " Ia mencoba santai walau rahang Sasuke masih mengeras. Ia yang berada disampingnya saja masih berasa tegang bahkan sisa-sisa kemarahan itu pada pria yang ditelfonnya tadi masih terasa.

" Kita sudah mendebatkan soal ini didalam mobil. Dan kamu pun menolak memanggil nama saya saja " Benar kan. Pria itu menyahutinya dengan dingin. 

Seharusnya Sakura masa bodo, tetapi Sasuke adalah pimpinan disini , sebisa mungkin Sakura tidak tersulut dan ikut membalas ucapannya dengan dingin juga.

" Itu berbeda Tuan Uchiha, anda senior disini dan saya sangat menghormati anda " Katanya berusaha santai walau Sasuke terus menatapnya tajam seakan mengulitinya.

" Senior ya? Oke baik, Harris saya mau gambar dan laporannya sudah dikirim sebelum jam jam pulang " Sasuke berlalu namun Harris mengejarnya lagi.


" Lalu Tuan, emm.. Begini, masalah salah satu pekerja yang tadi apakah.. "

" Pecat dan keluarkan. Begitu saja pakai tanya. Saya tidak suka orang yang merecok apalagi sampai menekan pekerja yang lain. Katakan pada Luke juga untuk menemui saya besok dikantor " Perintahnya dengan nada tidak terbantahkan. 

Sakura menatap Harris dengan wajah bersalah. Pria itu padahal tidak harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi hari ini namun Sasuke adalah Sasuke. Ia bahkan menyalahkan semua orang yang terlibat apalagi bosnya.

" Tuan Nicholas akan sampai besok malam Tuan. Penerbangannya ditunda karena neneknya sedang melakukan operasi " Ia berdecak keras sampai membuat Sakura kaget. Wanita itu memandang sekeliling yang kembali bekerja sesuai job masing-masing

" Baiklah, katakan padanya untuk menemui saya setelah sampai. Immediately " Harris mengangguk mengerti. Ia menatap punggung keduanya yang perlahan menjauh.





Sakura tahu mood Sasuke masih kurang baik. Pria itu langsung menyandarkan punggungnya setelah duduk dengan membanting tubuhnya kearah kursi kebesarannya. Mereka sudah berada dikantor sementara yang tidak jauh dari pos depan. 

Sakura memilih duduk disofa setelah mencuci tangannya lalu memakan roti kesukaannya. Sasuke sudah menyuruhnya duduk dikursi yang sekarang ditempatinya namun ia menolak. Walau bagaimanapun Sasuke adalah pemimpinnya dalam proyek kali ini.

Diam-diaman bukanlah solusi yang baik apalagi mereka rekan. Sangat tidak profesional sekali kalau Sakura ikutan merajuk seperti pria dihadapannya. Ia menunggu Sasuke menegakkan tubuhnya. Sudah pukul setengah dua seharusnya mereka kembali kalau tidak ada masalah seperti ini.

" Emm.. Uchiha " Sapanya pada akhirnya. Sasuke mendongak menatap Sakura dengan wajah tidak senangnya.

" Whats? "

My Business Partner✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang