Aku tidak benci semesta ataupun alamnya, akan tetapi aku benci dengan penghuninya. Tidak semua, hanya beberapa.
-Slvynaaa_1453
••• HAPPY READING •••
Karena Nazma terlah selesai dengan urusannya dua hari lalu, kini mereka berdua sudah melaksanakan ibadah nya selama dua hari. Dan sekarang, kedua pasutri itu sedang melaksanakan ibadah umroh di hari ketiga.
Nazma mencium Ka'bah dengan air mata yang terus mengalir, rasanya seperti mimpi. Dia bisa melaksanakan ibadah umroh bersama seseorang yang sangat berarti baginya.
"Terimakasih untuk semuanya." Ucapnya seraya menghapus air matanya.
•••••
Hari Senin, pagi-pagi sekali Adnan dan Nazma sudah datang ke tanah air. Mereka berdua sedang berada di mobil, dengan Adnan yang menyetir dan Nazma yang sedari tadi sibuk memandangi jalanan.
"Bagus?" Tanya Adnan, dia menolehkan pandangannya sekilas pada Nazma.
Nazma menganggukkan kepalanya, "ya."
"Ingin berhenti?" Tanya Adnan, namun Nazma menggeleng.
"Tidak perlu, aku ingin cepat-cepat." Kata Nazma, lesu. "Aku capek, ingin beristirahat."
"Baik." Ucap Adnan, "Naz?" Sebelum menancap gas dengan kecepatan tinggi. Adnan memanggil Nazma, "pegangan."
"AAAAAAAAAA....."
Adnan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan yang cukup sepi lantaran ini masih pagi. Adnan tidak peduli dengan Nazma yang ketakutan. Yang pasti dia ingin cepat datang karena perempuan nya kecapean.
"Mas! Jangan ngebut!"
"Kenapa, Naz? Kau kentut?" Ucap Adnan di tengah-tengah ngebutnya mobil yang ia kendarai.
"JANGAN NGEBUT MAS!"
"Tidak bisa Naz, kau kecapean." Kata Adnan, padahal dengan dirinya yang berkendara seperti ini malah membuat rasa lelah Nazma semakin bertambah.
"Kangkung kecap bagaimana?"
"KECAPEAN NAZMA!!"
Nazma menganggukkan kepalanya, dia terkaget saat Adnan membelokkan mobilnya dengan sangat kuat.
Hingga setelah lamanya mereka kebut-kebutan, kini mereka berdua sudah datang di depan mansion Adnan.
Nazma menghela nafas panjang saat mobil itu berhenti, sungguh rasanya ingin. Mati, "mas." Kata Nazma sebelum dia menutup matanya, dan terjatuh di paha Adnan.
"Naz?" Panggil Adnan, dia menepuk-nepuk pipi Nazma. "Nazma?!!"
Adnan keluar, dan dia membuka pintu kiri mobil untuk menggendong Nazma. Dia membawa perempuan itu kedalam mansion.
Para bodyguard yang berjaga di gerbang, pintu utama, hingga yang lain menatap kedua pasutri itu aneh. Dalam hati mereka bertanya-tanya, 'nyonya kenapa?'
Adnan masuk kedalam mansion dan tanpa lama-lama dia menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya.
Sampai disana dia langsung menidurkan Nazma di kasur, membuka niqab perempuan itu. "Naz, kau kenapa?"
Adnan cukup panik, dia keluar dari kamar untuk mengambil minyak telon di ruang kerjanya.
Dia mendekatkan telon itu pada hidung Nazma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan cintaku | Sudah Terbit
EspiritualMALING JAUH-JAUH!! Hanya sebuah kisah singkat seorang gadis berumur 20 tahun yang mengorbankan dirinya untuk melunasi hutang pamannya. bagaimana kelanjutan ceritanya? langsung baca aja saya gak bisa bikin deskripsi. saya mohon maaf kalau semisal ban...