06 : Map Kuning

143 136 0
                                    


Terimakasih yang masih setia di cerita ini......
Thanks ya ...
Jgn lupa vote, komen wajib hehehehe.....


Dicky membuka pintu mobil itu mempersilahkan Izora untuk masuk, tidak lama mobil itu berjalan meninggalkan sekolah.

Selama di perjalanan mereka saling diam sibuk mengamati sekeliling jalan, hingga kemudian Dicky mendengar suara yang berasal dari perut cewek di sampingnya, ia reflek menoleh.

"Kita cari makan dulu" ucap Dicky.

Izora mengeleng kepala. "Gak usah kak, dirumah aja" tolaknya tidak enak.

"Yakin?" Tanya Dicky memastikan.

Izora mengangguk hendak menolak namun ternyata perutnya menolak, suara itu terdengar lagi.

"Tuh perut lo aja gak bisa bohong, serius gak mau?" Tanya Dicky sekali lagi, ia menahan tawa.

Izora diam, jujur dia malu saat ini, kenapa perutnya tidak bisa diajak kompromi? Sungguh rasanya ia ingin menghilang detik ini juga.

Dicky terkekeh pelan, ia tau jika cewek disampingnya ini sedang menahan malu, ia mencoba untuk biasa saja agar cewek itu tidak malu, ia sadar penyebab Izora kelaparan karna dirinya juga.

Dicky menepikan mobilnya berhenti tepat di depan sebuah cafe. Slimbeek-nya sudah terlepas bersiap keluar dari mobil tapi nyatanya Izora malah terdiam membuat Dicky menghela napas.

"Ayo turun" ucap cowok itu memaksa. Izora terkejut mendengarnya dengan terpaksa ia mengangguk pasrah.

Mereka masuk ke dalam cafe itu, tempatnya indah, bersih, nyaman dan sangat cocok untuk anak muda, memiliki gradasi warna cat yang netral yang terkesan elegan anti norak.

"Ayo duduk" perintah Dicky, ia bingung dengan sikap Izora yang malah diam.

Izora langsung melihat ke arah Dicky yang sudah duduk anteng di kursi, sedangkan ia masih berdiri bak orng bingung, ia langsung berlari kecil menghampiri Dicky di meja nomor 05.

"Sorry kak" jawab Izora sambil menampilkan giginya, wajahnya seketika berseri senang.

Dicky mengangguk singkat lalu menyodorkan daftar menu ke hadapan Izora.

Izora menerima daftar menu itu, matanya mulai melihat-lihat menu apa yang ia inginkan.

"Disini gak ada makanan berat, gimana kenyangnya" gumamnya sambil terus mencari makanan yang dia cari, tangannya menunjuk kesana-sini pada daftar menu itu, memastikan.

Dicky yang sibuk dengan hp langsung menatap Izora "Belum ketemu?" Tanyanya dengan alis terangkat sebelah. Dengan wajah polos Izora mengeleng antusias.

Dicky menghela napas, dia beranjak pergi tanpa berkata apa-apa, Izora bingung melihat Dicky berjalan mendekati dapur, tangannya melambai memanggil seseorang.

"Eh bang? Tumben kesini?" Tanya pegawai itu berjalan mendekat.

"Laper aja dan kebetulan lewat juga, jadi mampir" jawab Dicky sambil melihat sekeliling cafe yang kini lumayan ramai.

"Oh gitu mau pesan apa nih?"

"Udah mulai ramai ya" gumam Dicky matanya masih memandangi suasana cafe.

Dia teringat sesuatu "Oh iya gue pesan menu spesial, nanti lo antar dimeja 05 ya" ucap Dicky menjawab pertanyaan pegawainya.

"Oke siap ditunggu beberapa menit ya bang"

"Jangan lama-lama" koreksi Dicky dan pegawai itu mengangguk siap, setelah itu ia melangkahkan kakinya kembali menuju meja yang ditempati Izora.

"Wih kakak udah kenal lama sama pegawai disini?" Tanya Izora kagum.

D and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang