Pagi yang menenangkan. Sambil mengayuh sepeda Sejeong bersenandung menuju sekolah. Udara pagi yang segar mengenai setiap helai rambut sejeong seirama dengan laju sepedanya. Kicauan burung, air mancur taman kota, semua terasa sangat damai seolah hari ini akan menjadi hari yang indah.
Tepat pukul 06.00 sejeong tiba disekolah. Suasana sekolah masih hening, banyak siswa yang belum datang pada jam tersebut. Bukan terlampau rajin, tapi ini adalah kesempatan untuk sejeong berfikir, yaitu memikirkan kelanjutan cerita dari novel yang dia tulis.
Mimpi sejeong memang menjadi novelis, namun tak jarang dia kesulitan mencari ide baru untuk kelanjutan cerita novelnya. Pikiran yang stuck, menuntutnya harus datang ke sekolah lebih pagi. Suasana pagi di sekolah medukung dia untuk bisa berfikir lebih jernih.
Sejeong duduk pada satu anak tangga Disudut lapangan sekolah. Dengan camilannya, headset di telinganya sejeong memulai untuk merangkai cerita novelnya.
Kejadian semalam memang membuatnya kaget, tapi kejadian itu bisa menjadi topik untuk dia kembangkan sebagai lanjutan novel yang dia tulis. Imajinasinya mengalir begitu deras. Lalu ditengah keasikkannya, tak sengaja mata sejeong terpaut untuk sepersekian detik pada lapangan sekolah diha. Karena begitu asik merangkai cerita, dia kembali berfokus pada novelnya.
Sejeong baru menyadari bahwa beberapa detik tadi dia melihat sosok laki-laki berhodie hitam berdiri ditengah lapangan sekolah menghadap padanya. Sontak, Sejeong berhenti memakan camilan dalam mulutnya dan bergegas mengemas seluruh barang yang dia keluarkan. Dia baru sadar bahwa sosok laki-laki itu menghilang begitu cepat.
Selesai berkemas, sejeong menelan sisa camilan yang ia hentikan, lalu berbegas pergi dengan berjalan setengah lari menuju kelasnya.
Dia langsung mendekapkan tubuhnya ke meja, menunduk terengah-engah. Kedua tangannya menutupi bagian wajahnya yang ketakutan. tak lama kemudian
tap
tap
tap
tap
Suara langkah kaki yang terdengar begitu cepat di koridor sekolah. Suaranya semakin keras menandakan langkah tersebut mengarah pada kelasnya. Sejeong memejamkan matanya kuat-kuat. Mulutnya tak henti-henti berdoa. Keringat dingin yang bercucuran hampir membuatnya kehilangan cairan.
BRAK pintu kelas terbuka
Sontak, sejeong berdiri, mematung, menelan air liurnya, dengan mata yang terbelalak cemas.
"Haha, kaget ya?"
Dengan tubuh yang lemas sejeong merasa lega, Ternyata itu Jihyo. Perasaannya lega sekaligus juga kesal. sejeong duduk kembali mencoba untuk menenangkan diri.
"Sorry ya telat, jadi tadi datang jam berapa se? lari dulu? keringetan amat wkwk" gurau jihyo tanpa merasa bersalah.
Sejeong baru ingat pagi tadi dia meminta jihyo untuk menemaninya
"janjian jam berapa datang jam berapa, KESEL BANGET, pake ngagetin lagi." Sejeong mengpalkan tangannya kesal.
"Sorry sorry" sambil tertawa kecil jihyo meminta maaf.
Sejeong menceritakan kejadian semalam dan kejadian pagi tadi, yang mana dua kejadian itu sama-sama membuat dirinya ketakutan. Sejeong bercerita sampai membuat mereka lupa waktu. Tanpa disadari anak kelasnya sudah berdatangan dan jam kelaspun dimulai.
"Selamat pagi anak-anak" sapa seonsaengnim masuk ke dalam ruang kelas.
Semua mata siswa dikelas itu tertuju kepada seonsaengnim dan siswa berhodie hitam di belakangnya.
"Hari ini kalian kedatangan teman baru. Taehyung silahkan perkenalkan dirimu" ujar seonsaengnim.
Mulut sejeong mengangan, terkaget-kagetkan. Sejeong tidak menduga siswa laki-laki yang ada dihadapannya. Sejeong langsung memalingkan wajahnya, masih merasa ketakutan.
"Gw taehyung, salam kenal" tanpa basa-basi dia langsung pergi duduk di kursi kosong pinggir sejeong begitu saja.
Sejeong kahilangan kata-kata dia baru menyadari bahwa kursi dipinggirnya tidak ada yang menempati. Hal ini membuatnya duduk kegelisahan.
to be continued
..
.
.
.
.
Hallo !!!
Aku masih belajar untuk merangkai kalimat dalam suatu cerita.
Masukkan, saran ataupun kritik dari teman-teman bisa membantu cerita pertamaku ini menjadi cerita yang lebih baik lagi. :)
Terimakasih, jangan lupa voment.
salam hangat penulis (love)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M HERE TO HOLD YOU [Kimtaehyung-Kimsejeong]
RomancePerlakuan orang-orang disekitar Taehyung saat masih kecil meninggalkan trauma yang membentuk beberapa kepribadian dalam dirinya. Namun taehyung sebagai Host justru hilang dan membuat gejala DID yang dialaminya sulit untuk diatasi. Sejeong terlibat d...