JENDELA

141 20 7
                                    

TAP

TAP

TAP

“ Ibu … ayah… aku  lapar, ayah masak ap… ”

“Uri sejeong-I  ta papa ? apa kau terluka?” Tanya ayahku memeluku cemas.

“Ayahmu khawatir. Dia melihatmu di tv dengan kejadian seperti itu” dengan santainya ibu berbicara seperti itu. Kalau dipikir-pikir mereka cross posisi atau gimana, yang jadi ibu siapa yang jadi ayah siapa *terserah.

“Lalu kenapa kamu pulang begitu larut hah? Lama-lama ibu biarkan kamu tidur diluar, biar kamu digerogoti nyamuk dan serangga”

“sudahlah yeobeo, yang penting dia sudah pulang dengan selamat” ucap ayah membelaku

“ weee :P “  *anak laqnat, jangan ditiru yahhhh

“Ini anak minta di pukul rupanya” ibuku mengambil panci penggorengan untuk menakutiku, disaat seperti ini aku akan berlindung dibalik punggung ayahku.

“Sudahlah sudah, sebaiknya kita segera makan, lalu ceritakan bagaimana bisa kamu terlibat dalam kejadian tadi itu?”

“Jadi begini …”

“Jadi begini …”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>SKIP

>SKIP

>SKIP

“Nah begitu ceritanya“

“Dasar anak penakut, hanya karena lampu jalan yang hidup mati hidup mati begitu saja kamu takut”

“Ibuu sendiri lebih penakut dari aku” jawabku membela diri

“Asal kamu tahu yah, ibumu ini wanita pemberani" ibuku memang tak mau kalah omong, begitupun juga aku

“HA ., massa wanita pemberani ditinggal satu malam di rumah sendiri aja ko malah dikemben pake selimut kagak keluar-keluar"

“Eehhh sudahlah, cepat bereskan tempat makananmu dan pergilah belajar ! !” sebenarnya aku dan ibuku sama penakutnya tapi ibuku lebih penakut dariku.

“Jangan belajar terlalu malam, mengerti” ucap ayahku.

“Ne arraseo, aku pergi ke kamar dulu, saranghamibda” jawabku yang kemudian mengecup pipi ayahk

“Ibu enggak?” Tanya ibuku meminta kecupan

“ibu juga” jawabku sambil mengecup pipi ibuku.

Begitulah keluargaku didalam kesehariannya. Aku dan ibuku sering bentengkar, tapi pertengkaran kami adalah cara kami untuk saling menyayangi, bukan suatu pertengkaran yang menumbuhkan rasa sakit hati. kasih saying itu tdak selamanya diungkapkan dengan cara yang halus justru ketika cara halus itu menumbuhkan sakit hati dan menumpahkan air mata maka disitulah kasih saying itu akan hilang. Kasaih saying itu ada ketika pihak yang bersangkutan merasa nyaman satu sama lain.

Ayahku adalah sosok yang melebihi sesosok angel.  Dia memperbolehkan aku untuk melakukan apapun tapi daengan syarat tidak merugikan diri sendiri dan orang lain dan juga tetap berada dijalan yang benar. Ayahku over protektif ketika putrinya dekat dengan laki-laki  dia akan berubah menjadi sesosok angma*angma adalah. Selama ini Ayahku tak pernah memarahiku, dia memasak untukku dan ibuku dan melindungi kami.  Aku sangat menyayangi ayahku begitupun juga ibuku, aku menyayangi mereka berdua melebihi apapun.
.
.
.
.
.
.
* Bersenandung

Angin malam menepis setiap helai gorden kamarku, rembulan malam yang menerangiku di sela sela lampu kamarku, cahayanya menyentuh wajahku dengan lembut, sejenak aku termenung, setelah apa yang aku alami sore tadi kenapa malam ini terasa lebih damai dan hangat.

Aku memejamkan mataku sambil menengadah kelangit, angin itu benar benar terasa nyaman aku terbuai olehnya, rambutku yang tergerai tertiup hangat dengan senangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memejamkan mataku sambil menengadah kelangit, angin itu benar benar terasa nyaman aku terbuai olehnya, rambutku yang tergerai tertiup hangat dengan senangnya.

“Aahhh” aku benar-benar menikmatinya

Tapi disaat aku membuka mataku kembali...

Aku gak tau darimana laki-laki itu muncul, tiba-tibaa dia sudah ada dihadapanku,  dengan tatapannya yang mengundang banyak Tanya, penuh dengan kesdihan, rasa rindu dan ambisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku gak tau darimana laki-laki itu muncul, tiba-tibaa dia sudah ada dihadapanku,  dengan tatapannya yang mengundang banyak Tanya, penuh dengan kesdihan, rasa rindu dan ambisi.

Mengapa melihatnya membuatku merasa sangat sakit, kemudian aku tersadar, kenapa dia bisa sampai dijendelaku, aku fikir jendela kamarku mustahil untuk dipanjat kecuali pake tangga.

“Tunggu… apa yang.. emmkkk emmmkk” tiba tiba dia melompat ke arahku dan membungkam mulutku.

Apa dia orang jahat, kenapa dia tiba-tiba masuk dan membungkamku, apa dia akan menculikku, atau dia akan mencelakaiku. Aku mencoba melepaskan diriku darinya, tapi ini benar-benar sulit, aku tak tau apa maksudnya, oh Tuhan selamtkanlah hamba.

Dia terus melihat keluar jendela, tak lama kemudia dua orang pria yang mengenakan jas hitam layaknya seorang bodyguard muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia terus melihat keluar jendela, tak lama kemudia dua orang pria yang mengenakan jas hitam layaknya seorang bodyguard muncul. Mereka terlihat seperti sedang mencari seseorang. Setelah mereka pergi dia melepaskan bungkamannya dariku dan pergi menghampiri jendela.

“Tunggu apa yang kamu lakukan? Jangan katakana kau akan melompat lewat jendela, kau mau mati ? michyeoseo?” mencegahnya pergi lewat jendela, syaraf diotaknya udah gak ada, gila aja lompat dari jendela, lumayan tinggi hayoh. Dia hanya melepaskan tanganku darinya dan melompat begitu saja

“YA!!!”

Dia pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, selain syaraf otaknya yang gak ada, urat malunya juga ikut ga ada, tapi tadi itu perasaan apa, mengapa dadaku terasa sesak dan  perasaanku terasa hancur.

I'M HERE TO HOLD YOU [Kimtaehyung-Kimsejeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang