Minggu pagi kali ini, Ningning berada di apartment Sunghoon, mereka berdua membuat janji untuk memasak bersama, ini pertama kalinya mereka berdua masak bersama, bisa terlihat wajah Sunghoon yang semangat saat membantu Ningning memasak.
"Aku udah potong wortelnya, sekarang apa lagi nih yang bisa aku bantu?" tanya Sunghoon kepada Ningning yang sedang fokus mengupas kentang untuk membuat kari.
"Siapin air di panci" jawab Ningning yang masih fokus mengupas kentang, Sunghoon kemudian melakukan apa yang diperintah oleh Ningning. Sementara itu Leeseo hanya membantu menyemangati mereka berdua sambil menggendong Guma.
"Semangat ya kak Ningning cantik"
"Oh kakak engga di semangatin nih?" sahut Sunghoon berpura-pura kesal pada adiknya karena tidak mendapat semangat seperti Ningning.
"Engga, ga perlu disemangatin kalau kak Hoon" balas Leeseo kemudian terseyum kearah Ningning.
"Ningning, Leeseo ga usah makan aja, dia jahat sama kakaknya sendiri" balas Sunghoon yang tak mau kalah dengan Leeseo. Mendengar itu Leeseo memanyunkan bibirnya dan melaporkan itu ke Ningning.
"Ih kak Ningning, aku kan laper masa ga bolehin makan, apalagi kan kari makanan kesukaan Leeseo"
Ningning dengan gemas mengusap rambut Leeseo. "Ih Sunghoon nih nakal godain adiknya, pasti Leeseo dapet dong kan bikin kari karena kamu pengen makan juga"
"Makasi kak Ningning!" Leeseo berlari kecil menuju Ningning dan dipeluknya wanita itu. Sunghoon tersenyum lebar saat melihat Leeseo tampak bahagia, sudah lama ia tak lihat Leeseo sebahagia ini. Sunghoon merasa bersalah karena saat perdebatan pilihan hidupnya dengan kedua orang tua Sunghoon, sejak saat itu lah Leeseo selalu muram, walaupun diluar Leeseo bersikap jika ia baik-baik saja.
Setelah kari sudah jadi, mereka bertiga menyantapnya dengan lahap. Tidak usah diragukan lagi masakan Ningning memang juara, hingga Leeseo dan Sunghoon makan dua kali.
"Makasih makanannya kak" ucap Leeseo kepada Ningning dan Sunghoon saat membersihkan piring kotornya di wastafel.
"Habis ini jangan tidur ya, kemasin barang kamu, kita terus pulang"
Leeseo mendengus kesal, karena ia tak ingin balik ke rumah. Ia juga sedang malas bertemu kedua orang tuanya, pasti selalu saja mencari kesalahan anaknya dan kemudian memarahinya.
"Aku ga mau"
"Ibu sama Ayah pasti cariin kamu"
"Lihat, bahkan Ayah sama Ibu aja ga telepon Leeseo, coba kakak cek ponsel, apa mereka telepon kakak juga, engga kan?" Sunghoon mendekat kearah Leeseo yang sudah naik pitam dan mencoba menenangkan adik perepuannya itu.
"Leeseo, mereka itu orang tua kita, gimana pun juga mereka udah ngerawat Leeseo dengan sepenuh hati mereka. Kamu jangan mau jadi pembangkang kayak kakak"
"Kakak itu bukan pembangkang, tapi mereka sendiri yang buat seolah-olah pilihan yang diinginkan anaknya tuh salah, padahal ga ada yang salah kak"
Setelah membersihkan dapur, Ningning dan Sunghoon beristirahat di balkon apartment sambil menikmati minuman dingin, karena hari ini lebih panas dari biasanya.
"Maaf ya buat tadi, aku jadi dengerin permasalahan keluarga kalian"
"Ga masalah, aku sebenernya juga mau cerita masalahku ini ke kamu, tapi aku ragu dan aku ga mau masalahku jadi beban buat kamu juga"
Ningning mengenggam tangan Sunghoon dan menatap manik mata Sunghoon.
"Hei, aku justru seneng kalau kamu terbuka sama aku, tentu aku siap buat dengerin keluh kesah kamu..."
"...lalu buat pilihan hidupmu itu ga salah kok, kamu jangan jadiin diri kamu jadi penyebab semua yang terjadi, karena memang bukan kamu yang jadi permasalahannya, tapi salah paham itu yang jadi point dari akar masalah kamu sama kedua orang tuamu"
"Jadi aku harus apa?"
"Temui orang tuamu dan bicarain semua yang kamu pendam selama ini sama orang tuamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
204 at Night: Ningning & Sunghoon
FanfictionCerita tentang Sunghoon yang merasa hidupnya yang tak berguna, bertemu dengan Ningning wanita berhati malaikat yang menyelamatkan hidup Sunghoon.