Tiga

135 17 14
                                    

Saat ini, kedua pria itu sedang duduk berhadapan dalam satu meja di kafe tempat pertama kali bertemu. Berbeda dengan Jinseok yang hanya mengenakan kacamata hitam dan tetap menebar pesona rambut berwarna nya, Seokjin duduk di sana dengan gugup, Seokjin mengenakan topi beanie berwarna hitam, masker mulut berwarna hitam juga kacamata minusnya yang selalu bertengger di wajahnya.

Entah kenapa, Seokjin tidak ingin ada siapapun yang mengenal mereka di tempat ini, Jinseok bilang, mereka akan bertemu dan Seokjin harus menyamar atau menyembunyikan wajahnya, tapi apa? Jinseok bahkan hanya mengenakan kacamata hitam saja belum lagi bajunya yang ketat itu membuat mata Seokjin sakit melihatnya. Membayangkan seseorang dengan wajah yang sangat mirip dengannya tapi memiliki cara berpakaian yang sama sekali tak Seokjin sukai, lihat, bahkan melihat rambutnya saja mata Seokjin sudah terasa perih.

Jinseok yang baru selesai menyeruput es kopi nya mulai berbicara.

"Jadi, aku ingin kita bertukar peran selama 3 hari."

"Hah?!" Seokjin cengok ketika mendengar kalimat yang baru saja keluar dari kembarnya itu.

Karena jujur saja, Seokjin tidak ingin menjadi siapapun dan hidup yang di jalaninya saat ini lebih dari cukup.

.

.

.

Twin's Beauty

Twin's Beauty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Kim Jaejoong kebetulan berjalan di daerah perumahan itu. Rasanya seperti nostalgia, tidak ada yang banyak berubah di sekitar sana. Taman yang sama, jalanan dengan pohon rindang dan suasana sepi yang sama. Yang sedikit berbeda dari ingatannya adalah ketika melihat beberapa rumah di sana sudah banyak yang berlantai dua.

Jaejoong ke sekitar sini karena memang sedang mengembalikan jahitan nya kepada salah satu klien yang tinggal di daerah ini. Lalu, matanya tampak berkaca-kaca dan menyiratkan kepedihan ketika alamat yang akan di kunjungi nya adalah sebuah rumah besar yang terletak di pojok pertigaan daerah ini.

Rumah yang masih sama.

Kenangan menyakitkan itu bahkan masih bersarang di dalam ingatan dan benaknya. Ketika dirinya begitu bersedih dan harus meninggalkan salah satu dari buah hatinya.

Ting Tong

Dengan sedikit gemetar, dia memencet bel rumah itu. Bukan seorang pelayan yang membukanya, melainkan seorang wanita yang terlihat seperti pemilik rumah tersebut.

Ya, dia tidak akan pernah kemari jika tahu kalau sang kepala rumah tangga akan berada di sini di jam jam siang ini.

"Nyonya Jung Ara?" Tanya Jaejoong, merasakan getir sendiri ketika mengucap nama itu.

Twin's Beauty [ On Going ] || HopeJin NamJin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang