Sajak Pagi

94 5 0
                                    


separuh kalimatku menemui ujung tinta, perlahan jatuh, susah payah

aku mencoba memahami,

aku belajar mengerti,

tanda tanya perihalmu yang menelan banyak malam

berantakan, jiwaku pun berisik

agaknya "kau" terlalu sulit untuk ditafsir


sayang.

aku mencintaimu dalam puisi,

bahasa dan aksara yang kusyairkan kala sunyi

namun tak kau baca, semuanya sia-sia


seperti cakrawala yang murung,

terpasung mendung,

lalu satu demi satu berguguran mengalir menuju palung

sayapku patah-patah,

ragaku letih

kau tau?

kita adalah rencana yang amat rumit.

hingga aku merindu padamu dalam ketiadaan.


tidurlah dengan nyenyak,

mimpikanlah galaksimu yang indah itu.

meskipun gelisah,

akan kupanggil namamu dua kali, namamu saja.

Jangan DibacaWhere stories live. Discover now