𝐕

208 42 9
                                    

Happy reading, sweetie ♥︎
║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║
➫ ˗ˏˋ꒰ vote and comment, please. ꒱

Tiada yang sempurna di dunia ini, kesempurnaan yang kerap digadang-gadang oleh orang merupakan sebuah rupa fana yang akan menghilang seiring berjalannya waktu.

Kesempurnaan bukan dari rupa fisik dan segi standar kecantikan yang kerap diperbincangkan banyak orang. Kesempurnaan pula bukan berasal dari seberapa melimpahnya harta yang dimiliki, kesempurnaan yang asli berasal dari hati dan dalam diri.

Kulitnya putih bak patung porselen yang berharga dengan hidung mungil mancung. Senyumnya lembut dengan kedua pipi tirus yang merona manis, manik matanya terlihat lembut dengan warna yang memikat.

Tutur katanya sangat sopan dengan perilaku yang sopan pula, terlihat sangat anggun dengan dress putih bermotif bunga matahari yang kontras dengan kulitnya. Terlihat sangat sempurna sosoknya dimata (name).

Berulang kali (name) dari meja kasir membandingkan diri dengan sosok berhelaian cokelat yang sibuk bercanda ria bersama pujaan hatinya.

(Name) menatap dirinya pada pantulan cermin didekat mesin kasir, sangat berbeda dengan perempuan manis yang duduk tepat dihadapan Levi yang tersenyum cukup lebar.

"Kesempurnaan bukan dari luar, jangan membandingkan dirimu dengannya, (name)," gumam (name) sembari menatap pantulan wajahnya.

Petra Rivea Rall, sosok kekasih atau mungkin mantan kekasih dari seorang Levi Ackerman, kini berada di toko roti ayah (name), dan terlihat seperti tengah berkencan dengan sosok Levi.

Penampilannya sangat anggun dan benar-benar terlihat feminim, membuat (name) semakin mencetak jelas kata-kata tukang parkir yang berhasil membuatnya menarik senyum kecut, 'Yak! Mundur! Mundur!' batinnya.

"Ayah, (name) mau membuat pie saja dibelakang, (name) tidak mau disini," kata (name) pada ayahnya.

Hua-ra mengernyit heran, tak biasanya putri tomboynya ini mau menyentuh dapur untuk membuat pie. Hua-ra hanya mengangguk pelan lalu membiarkan (name) melewatinya dan berlalu pergi ke dapur untuk membuat pie.

///

READER P.O.V

Adonan pie susu sibuk ku aduk sambil sesekali menambahkan tepung ketika aku merasa kekurangan. Ini adalah adonan pie ke-lima yang ku buat setelah hampir tiga puluh menit berkutat sendirian di dapur.

Aku bisa memasak dan aku cukup suka memasak, apalagi memasak kue dan pie. Ketika memasak, biasanya separuh beban pikiran ku menghilang karena aku harus fokus pada masakan ku. Namun kali ini tidak, beban pikiran ku sama sekali tak menghilang.

Fokus ku terbagi dua ketika aku memasak, dan ini sangat mengganggu ku. Petra Rivea Rall, sosok sempurna itu bersanding dengan Levi yang nampak bahagia sekali ketika Petra melontarkan beberapa kata dengan anggun.

Tampilannya sangat feminim dengan gaya yang sopan dan anggun, bahkan cara duduk dan makannya sangat anggun dan terjaga kesopanannya. Berbeda dengan ku bukan?

Aku tidak suka dengan tampilan feminim layaknya perempuan kebanyakan. Aku lebih suka tampilan ala laki-laki yang meneriakkan style grunge dengan garang. Tutur kata ku bahkan tak bisa sesopan perempuan lain, yang kerap membuat ayah tepuk jidat.

𖥻 𝗘𝗡𝗖𝗛𝗔𝗡𝗧𝗘𝗗 ✦ レヴィアッカーマンTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang