Prangg..
Bunyi pecahan kaca dari arah dapur membuat sosok pria ber-surai pirang berlari tergesa-gesa menuju dapur
Ia berteriak nyaring memanggil nama seseorang "Luffy!"
Sosok yang di panggil Luffy itu mendongak, seketika ia menunjukan raut wajah bersalah
Pria pirang itu mendekat ke arah sosok yang bernama Luffy, Luffy yang melihat kedatangan tuan nya sedikit bergetar, takut.
Langkah tegap pria yang memanggilnya kini kian mendekat, dengan segera ia memejamkan mata refleks setelah tangan tegap pria itu terulur ke arahnya
"Kau tak apa? Apa ada yang terluka?!"
Pria ber-surai pirang itu berujar khawatir, Luffy dengan segera membuka matanya dan menatap Lamat pria-tuan di depannya
"Sa-ya ti-dak apa apa tuan" jawab Luffy gugup. Tadi ia sempat berpikir bahwa tuannya marah dan ingin memukulnya Karna memecahkan piring untuk kesekian kalinya
Pria pirang itu mengangguk, segera memegang tangan Luffy, menyeretnya untuk ikut bersamanya. Membuat Luffy yang awalnya tenang menjadi gugup kembali
"Tu-an kita, mau kemana?"
Namun perkataan Luffy tak di gubris sedikit pun, pria pirang itu terus menyeret tangan Luffy lembut
Pria pirang itu menyeret Luffy ke arah kamarnya, sebelum benar benar masuk. Ia berujar pada bodyguard di samping pintunya untuk melarang siapapun untuk masuk
"Pastikan tidak ada yang masuk, jika ada keadaan mendesak cukup panggil. Jika tidak benar benar mendesak, sampaikan saja nanti padaku. Aku sedang tak ingin di ganggu"
Perintahnya dengan nada datar, bodyguard yang di perintahkan itu mengangguk mantap
Setelahnya pria pirang itu kembali menyeret Luffy, mendudukkan Luffy di atas tempat tidur milik nya setelah mengunci kamarnya terlebih dahulu
"A-no tuan, saya masi memiliki pekerjaan" ujar Luffy memberitahu
Pria pirang di depan Luffy seketika berhenti bergerak setelah membereskan berkas yang berada di samping Luffy
"Tidak perlu bekerja, biar maid lain yang mengurusnya. Kau temani aku di sini saja, dan panggil aku sabo!"
"Tap—"
"Tidak ada bantahan" ujarnya dengan nada mutlak, membuat mulut Luffy bungkam seketika
Dia, pria yang bernama sabo. Tuan Luffy yang sangat baik terhadap nya
Luffy bekerja pada keluarga sabo sudah sangat lama, lebih tepatnya keluarga Luffy. Keluarga Luffy sudah sangat lama mengabdi pada keluarga besar sabo, hingga saat ini di mana garis keturunan di pegang oleh ayah sabo.
Namanya Outlook III dan nyonya Didit yang menjabat sebagai ibu sambung untuk sabo, sabo juga mempunyai saudara tiri bernama sterry namun mereka tidak begitu dekat Karna rasa iri sterry dan tamaknya akan kekuasaan yang di pegang sabo dari ayahnya membuat hubungan keduanya tidak membaik
Oke, kembali ke topik
Sabo kini berkutat dengan berkas berkas di meja kerja yang memang di sediakan di kamarnya, ia duduk dengan Luffy yang berada di pangkuannya
Luffy sebenarnya merasa risih, mereka bukan sepasang kekasih tetapi kenapa tuannya ini sangat intim padanya
Bukan Karna Luffy tidak menyukai nya, ia tidak munafik jika ditanya soal perasaannya bahwa ia menyukai tuannya ini
Rasa sadar diri dan tidak adanya kejelasan yang di buat oleh tuannya membuat Luffy seakan di tampar kenyataan bahwa hubungan mereka tak lebih dari tuan dan pelayan. Biar diperjalas lagi, mereka hanya memiliki hubungan tuan dan pelayan tidak lebih
KAMU SEDANG MEMBACA
[One Piece]
Fanfictioncerita one-shot, two-shot dan there-shot. Tentang one piece di luar jalur cerita aslinya atau pun tetap. Karakter mungkin juga akan occ, jadi jangan terlalu ambil pusing Warning🔞‼️ Genre: yaoi, bxb, boys love dan sejenisnya Homophobic di larang men...