God of deat [zosan 2]

566 39 8
                                    

Utamakan vote sebelum baca!!



Semua karakter milik
ECCHIRO ODA




Dibumi:

Seorang pria paruh baya, berjalan melewati gang sepi. Ia berdecak kesal karna kalah taruhan judi

"Sialan!! Uang ku habis lagi, ahk!!"

Ia menendang nendang sampah yang ada di pinggir gang, sampah yang ia tendang mendarat tepat di badan seseorang

Ia sedikit terkejut melihat itu, kemudian ia mendekat memastikan. Matanya membola lebar, dengan cepat ia menghampiri pemuda yang tergelatak di tumpukan sampah

"Astaga!! Hei nak! Apa kau masi hidup?!" Ujarnya panik, saat tangannya tak sengaja menyentuh punggung sang pemuda yang berdarah

Ia dengan cepat mengecek nadi sang pemuda. Bernafas lega, saat mengetahui pemuda di depannya masih hidup

Ia dengan cepat membopong sang pemuda, ke rumahnya yang sederhana

Seperti itulah pertemuan sanji dengan zeff. Orang yang merawat sanji dibumi tanpa pamri

.
.

Sinar mentari pagi menyeruak dalam ruangan, yang minimalis itu. Sanji membuka matanya, mencoba terbiasa dengan cahaya yang masuk ke rentina matanya

Ia duduk, matanya menelisik seluruh ruangan, merasa asing dengan sekitarnya

Kini pandangan sanji tertuju pada foto figur di atas nakas yg terletak tak jauh dari tempatnya duduk, ada seorang pria paruh baya serta wanita dengan umur yang terlihat sama dengan pria itu dan seorang bocah perempuan berambut kuning sepertinya

Pintu geser ala Jepang terbuka, sanji langsung menatap Lamat pria yang terlihat mirip pada foto figur itu

"Kau sudah bangun, syukurlah" pria itu mendekat kearah sanji dengan semangkuk bubur

"Sebelumnya terimakasih karna telah menolong ku. Tapi aku sedang dimana sekarang?"

"Tidak masalah, aku hanya merawat mu dengan peralatan seadanya. Maaf tak bisa membawamu ke rumah sakit, dan ini rumahku"

Sanji tersenyum "tidak apa apa, um.."

"Panggil saja zeff" tutur pria tua itu, mengerti apa yang di pikirkan pemuda di depannya

"Iya zeff-san.. "

"Ngomong ngomong, apa aku boleh tau apa yang terjadi dengan mu hingga membuat tubuh belakang mu berlumuran darah?" Tanya zeff tak yakin, takut menganggu privasi pemuda di depannya

"Etto.. aku tak mengingat apapun" cicit sanji, ambil menggaruk pipinya canggung

"Tak apa. Aku hanya sedikit khawatir saja" ucap zeff, ia tersenyum lembut ke arah sanji

"Maaf.." sanji menunduk. Merasa tak enak dengan orang yang telah menolongnya

Zeff mengganguk "ini makanlah. Mumpung masi hangat" lalu menyodorkan semangkuk bubur yang ia bawa tadi

Sanji menerimanya, ia tersenyum "terimakasih zeff-san.."

Zeff membalas senyuman sanji "baiklah. Aku tinggal kau dulu, ada sesuatu yang harus aku kerjakan" sanji hanya mengangguk sebagai jawaban. Zeff langsung beranjak dan pergi dari ruangan itu, menyisakan sanji dengan keheningan

Sanji memakan bubur didepannya tanpa curiga sedikitpun, karna memang pada dasarnya sanji tak pernah berpikir negatif pada orang lain, apa lagi pada orang yang menolongnya

[One Piece]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang