Utamakan vote sebelum baca!!
"Ahhh— gu..." Desahan di iringi dengan panggilan menggoda itu mampu membuat penguin bergairah
Penguin menatap shachi yang berada di bawah kukungannya, mata sayu serta dada yang naik turun yang sedang meraup oksigen rakus benar benar menggairahkan, mampu membuat libido nya menegang
Penguin tak menggubris panggilan seksi itu, ia bangkit. Menjauh dari shachi yang menatap kecewa ke arahnya
"Maaf, aku kelepasan"
Shachi menatap bingung penguin di depannya, ia kemudian mendudukkan diri tepat di belakang penguin. Menatap punggung lebar kekasihnya
"A-aku tak bermaksud menyerang–" ujar penguin lagi, namun terhenti ketika ia berbalik yang ia dapat adalah wajah murung sang kekasih
"Ya" jawaban singkat itu memutus obrolan hari itu, shachi berjalan keluar meninggalkan penguin yang di penuhi dengan perasaan bersalah
.
.Saat ini adalah makan malam di kru bajak laut hati, suasana makan malam ini terasa ramai. Namun tidak dengan kedua kru lainnya, lebih tepatnya shachi dan penguin
Beberapa ada yang menyadari suasana canggung itu, namun memilih diam tak ingin ikut campur
Hingga makan malam itu selesai tanpa adanya suara yang keluar dari shachi atau pun pinguin. Hingga malam makin larut
Jujur, penguin bukan tipe orang yang bisa berdiam diaman cukup lama dengan seseorang, apa lagi itu kekasihnya. Jadi ia berinisiatif untuk meminta maaf terlebih dahulu
Penguin berjalan ke arah tempat tidur shachi, namun ia tak menemukan kekasihnya di sana. Ia berjalan keluar, mencari shachi
Dan ia menemukan shachi yang sedang duduk di depan pintu kapal, sambil menghisap batang rokok yang dia dapat entah dari mana (posisinya kapal law lagi ngambang)
Melihat itu, penguin buru buru merebut rokok itu dari bilah bibir shachi, membuat shachi terkejut karena itu
"Kenapa kau merokok!"
Bukannya menjawab, shachi malah mencoba mengambil rokok yang sempat di rebut penguin lagi. Namun kalah cepat, penguin langsung membuangnya ke laut
"CK! Apa apaan kau!"
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu! Ada apa dengan mu?! Jika kau marah padaku maka pukul aku! Jangan sakiti dirimu!"
"Apa perduli mu?!"
"Aku kekasihmu, tentu saja aku perduli!!"
"CK, omong kosong!" Shachi berniat pergi dari sana, ia sangat kesal dengan penguin yang telah membuang rokoknya
Namun penguin menahan pergelangan tangan shachi, membuat shachi seketika berhenti
"Lepaskan!"
"Aku minta maaf jika aku salah! Jangan seperti ini shachi.." ujar penguin lirih, ia bingung kenapa shachi bisa semarak itu dengannya. Jika memang karena kejadian yang ia mencium shachi di tempat umum, maka penguin berjanji tidak akan menyentuh kekasihnya itu lagi jika tidak di beri izin
"Terserah. Lepaskan, aku ingin pergi" ujar shachi, ia menatap datar ke arah penguin. Membuat penguin tertegun sesaat, baru kali ini ia melihat sorot pandangan seperti itu dari shachi, biasanya pria yang ia cintai itu selalu memandang lembut ke arahnya, tidak seperti sekarang
"Ada apa dengan mu? Jika karena ciuman itu, aku benar benar minta maaf. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi sebelum kau mengizinkannya"
"Apa kau tidak tau letak kesalahan mu?" Shachi menatap kesal ke arah penguin
KAMU SEDANG MEMBACA
[One Piece]
Fiksi Penggemarcerita one-shot, two-shot dan there-shot. Tentang one piece di luar jalur cerita aslinya atau pun tetap. Karakter mungkin juga akan occ, jadi jangan terlalu ambil pusing Warning🔞‼️ Genre: yaoi, bxb, boys love dan sejenisnya Homophobic di larang men...