"Author POV.
"Honny bangun.!!!" Ucap prilly mengoyang goyang tubuh ali yg sedang tertidur.
"Apa an sih. Ganggu banget.!!" Bentak ali yg tak sadar.
"Ihhhhh ali jahat.!!!" Seru prilly yg hampir menangis, ali yg mendengar itu langsung tersadar.
"Ehhh maaf sayang aku ga sadar" Sesal ali sambil mengelus puncak kepala prilly, Sedangkan prilly hanya diam.
"Kamu mau apa.??" Tanya ali lembut, prilly mendongak sambil tersenyum.
"Aku mau Mie ayam" Ujarnya memohon, ali melirik jam diding.
"Tapi ini udah jam 02.30 WiB sayang" Ujar ali halus.
"Tapi aku pengen, kamu nggak kasian sama ini" Rengeknya sambil memegang perutnya yg buncit. Ali memghelai nafas
"Huffft Oke kita coba cari ya barangkali ada" Kata ali lalu bangkid dari kasur king zise nya. Dan menyambar kunci mobil di nakasnya.
"Makasih ya" Ujar prilly girang.
"Ga ada yg harus bertrimakasih ini udah jadi kewajiban aku"Ujar ali lebut lalu membatu prilly berdiri dan merangkulnya menuju bagasi.
"Ayo masuk" Suruh ali prilly pun memasuki mobil tersebut di susul ali.
••••••••••••Sudah hampir satu jam mereka berdua mengelilingi kota jakarta hanya untuk mencari Mie ayam kesukaan prilly tapi apa hasilnya nihil sampe ali melihat ada tukang mie ayam yg hampir tutup, dengan tergesa gesa ali keluar dari dalam mobil dan berlari ke arah pedagang kaki lima tersebut.
"Maaf pak mie ayam nya masih ada..??"Tanya ali sopan, bapak itu tersenyum.
"Masih mas tapi tinggal satu porsi aja" Ujar bapak bapak tersebut, ali mengaguk
"Iya pak gapapa" Jawab ali bapak tersebut pun muali membuatkan ali mie ayam.
"Ini mas" Kata bapak tersebut menydorkan plastik kresek yg berisi mie ayam ali langsung menrimanya.
"Makasih pak ini uangnya" ali pun menyodorkan 1 lembar uang seratus ribuan, bapak itu pun menerimanya.
"Nanti dulu ya mas saya ambil kembalianya" Kata bapak tersebut, namun ali langsung menggelng.
"Ga usah pak kembalianya ambil aja" Ujar ali.
"Makasih ya mas"
"Iya sama sama saya permisi dulu" ujar ali bapak itu pun mengaguk.
"Sayang ini mie ayam nya" Ujar ali menyodorkan mie ayam. Prilly mengulum bibir bawahnya.
"Honny aku udah ga nafsu aku sekarang pengenya martabak Telor" Ujarnya ragu ragu. Ali yg mendengar pun menjadi geram.
"Sabar ali, Sabar" Batin ali mengelus dadanya."Yaudah kita cari martabak telornya ya" Ujar ali seraya tersenyum kecu.
"Kamu ga marah" Tanya prilly, ali menggeleng.
"Enggak" Ujar ali lalu menjalankan mobilnya menelususri jalan tersebut.
"Nah itu honey martabaknya" kata prilly bersemangat. Ali menoleh
"Yaudah kita kesana ya.??" Di angguki cepat oleh prilly.
"Maaf mas martabak telornya masih..??"Tanya ali, pedagang itu mengaguk.
"Saya pesen 1 satu ya mas" Ujar ali. Pedagang itu pun mulai membuatkan pesanaan ali.
"Ini mas pesananya.. Ujar pedagang itu menyodorkan pesanan ali, ali langsung menerimanya.